Masalah Kesehatan Akibat Malnutrisi 1.Gizi Lebih

2.1.2.2.Faktor Sekunder Berat badan lahir rendah memiliki resiko terjadinya gizi kurang dan lebih mudah terserang penyakit Sultan, 2014. Semua faktor yang menyebabkan zat - zat gizi tidak sampai di sel - sel tubuh setelah makanan dikonsumsi, terdiri atas: a Faktor yang menyebabkan gangguan pencernaan, seperti gigi-gerigi yang tidak baik, kelainan struktur saluran cerna, dan kekurangan enzim. b Faktor yang menganggu absorpsi zat gizi, seperti adanya parasit, penggunaan laksanobat pencuci perut, dan sebagainya. c Faktor yang mempengaruhi metabolisme dan utilisasi zat gizi, seperti penyakit hati, diabetes melitus, kanker, penggunaan obat-obat tertentu, minuman beralkohol, dan sebagainya. d Faktor yang mempengaruhi ekskresi, seperti yang menyebabkan banyak kehilangan zat gizi yaitu banyak kencing polyuria, banyak berkeringat, dan penggunaan obat-obat Almatsier, 2009. 2.1.3. Masalah Kesehatan Akibat Malnutrisi 2.1.3.1.Gizi Lebih Gizi lebih menyebabkan kegemukan dan obesitas. Kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan dalam jaringan dalam bentuk lemak Almatsier, 2009. Anak yang gemuk meningkatkan resiko terjadinya obesitas di masa dewasa. Komplikasi dari kegemukan dari anak-anak dapat berlanjut hingga usia dewasa dan menyebabkan berbagai penyakit komorbid Gahagan, 2011. Tabel 2.1. Penyakit Komorbid Akibat Obesitas Kardiovaskuler Dislipidemia dan Hipertensi Endokrin Diabetes melitus tipe 2, sindrom metabolik, dan Polycystic ovary syndrome Gastrointestinal Penyakit kantung empedu dan Nonalcoholic fatty liver disease NAFLD Universitas Sumatera Utara Neurologis Pseudotumor cerebri OrtopediTulang Blount disease tibia vara, gangguan muskuloskeletal, dan Slipped capital femoral epiphysis Psikologikal Gangguan sifat Behavioral Complication Paru – paru Asma dan Obstructive Sleep Apnea Sumber : Gahagan, 2011 2.1.3.2.Gizi Kurang Pada anak balita, resiko gizi kurang meningkat seiring dengan kebutuhan nutrisi dan nafsu makan yang berkurang serta muncul sifat memilih – milih makanan Gahagan, 2011. Akibat gizi kurang dapat menyebabkan terganggunya: a Pertumbuhan Kekurangan makronutrien menyebabkan anak pendek dan berat badan rendah Black Dewey, 2014. Selain itu, kekurangan protein sebagai zat pembakar menyebabkan otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok. b Produksi tenaga Energi dibutuhkan anak untuk keperluan metabolisme basal, pertumbuhan, dan aktifitas Soetjiningsih Suandi, 2008. c Pertahanan tubuh Sistem imunitas dan antibodi berkurang sehingga mudah terserang penyakit seperti pilek, batuk, dan diare. Hal ini dapat menyebabkan kematian pada anak Almatsier, 2009. d Struktur dan fungsi otak Perkembangan berbagai organ tubuh termasuk otak memerlukan nutrisi yang adekuat. Kekurangan mikronutrien dan makronutrien asam lemak esensial berpengaruh terhadap perkembangan otak. Nutrien diperlukan untuk membuat sel saraf baru, pertumbuhan axon dan dendrit, pembentukan sinaps, selubung mielin yang terbuat dari lemak, sintesis Universitas Sumatera Utara neurotransmitter, dan pemeliharaan jaringan otak Prado Dewey, 2012. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen yang akan berpengaruh pada perkembangan anak. e Perilaku Anak yang kekurangan gizi menunjukkan perilaku tidak tenang, mudah tersinggung, cengeng, dan apatis Almatsier, 2009. 2.1.4. Penilaian Status Gizi Anak 2.1.4.1.Cara Penilaian Status Gizi Anak