BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Status Gizi
Definisi : Status gizi adalah keadaan tubuh yang menggambarkan keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Status gizi terdiri atas gizi buruk, kurang, normal,
dan lebih. Status gizi dinilai dengan menggunakan perbandingan berat badantinggi badan BBTB. Nilai yang didapatkan diplotkan dengan grafik standar pertumbuhan
BBTB World Health Organization WHO 2006. Cara pengukuran : mengukur berat badan dan tinggi badan
a Berat badan •
Anak sebaiknya memakai baju sehari – hari yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang atau
mengantongi sesuatu. •
Timbangan harus diletakkan di alas yang keras dan datar serta pastikan jarum atau angka menunjuk angka 0 saat digunakan.
• Anak berdiri tenang di tengah timbangan dan kepala menghadap lurus
ke depan tanpa dipegangi. Status Gizi
Perkembangan Anak KPSP
Universitas Sumatera Utara
• Membaca angka timbangan. Bila anak terus bergerak, perhatikan jarum,
baca angka di tengah – tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.
b Tinggi badan •
Anak melepaskan alas kaki sandal atau sepatu. •
Anak berdiri tegak menghadap ke depan dan pastikan punggung, pantat dan tumit menempel pada dinding.
• Turunkan batas atas pengukur sampai menempel pada ubun – ubun.
• Membaca angka pada batas tersebut.
Alat pengukuran : a Berat badan
: Timbangan badan digital merek Camry dengan ketelitian 0,1 kg
b Tinggi badan : Microtoise merek GEA dengan ketelitian 0,1 cm
c Status gizi : Grafik standar pertumbuhan BBTB WHO 2006
berdasarkan jenis kelamin dan usia Hasil pengukuran :
Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Status Gizi Anak menurut kriteria WHO 2006 Status Gizi
BBTB WHO 2006 Gizi Lebih
+2 SD Normal
+2 SD hingga -2 SD Gizi kurang
-2 SD Skala pengukuran : Ordinal
3.2.2. Perkembangan Anak
Definisi : Perkembangan anak adalah proses pematangan fungsi
organ di dalam tubuh yang mendukung anak mempelajari kemampuan – kemampuan baru. Perkembangan biasanya sejalan dengan pertumbuhan.
Cara pengukuran : Pengamatan dan Wawancara
Alat pengukuran : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan KPSP
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran :
a Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya S.
b Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan M. c Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan
P. Skala pengukuran
: Ordinal
3.3. Hipotesa