Penilaian Status Gizi Anak 1.Cara Penilaian Status Gizi Anak
neurotransmitter, dan pemeliharaan jaringan otak Prado Dewey, 2012. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara
permanen yang akan berpengaruh pada perkembangan anak. e Perilaku
Anak yang kekurangan gizi menunjukkan perilaku tidak tenang, mudah tersinggung, cengeng, dan apatis Almatsier, 2009.
2.1.4. Penilaian Status Gizi Anak 2.1.4.1.Cara Penilaian Status Gizi Anak
a Penilaian asupan makanan Untuk evaluasi kuantitatif asupan makanan digunakan riwayat asupan
makanan 3 - 5 hari. Metode ini menunjukkan asupan makanan sehari – hari sehingga dapat dinilai defisiensi nutrien dari asupan makanannya
ataupun hubungan antara makanan dengan kondisi tubuh Kleinman Greer, 2014.
Metode yang paling akurat dalam memperkirakan total asupan energi pada anak usia 4 – 11 tahun adalah 24 - hour multiple pass recall
Burrows, Martin Collins. 2014. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan AKG adalah taraf konsumsi
zat – zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat Almatsier, 2009.
Tabel 2.2. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, dan Air
yang dianjurkan untuk orang Indonesia perorang perhari Kelompok
umur BB
kg TB
cm Energi
kkal Protein
g Lemak g
Karb ohidr
at g Serat
g Air
ml Total
n-6 n-3
1 - 3 tahun 13
91 1125
26 44
7 0,7
155 16
1200 4 - 6 tahun
19 112
1600 35
62 10
0,9 220
22 1500
Sumber : Kemenkes, 2013 b Pemeriksaan klinis
Universitas Sumatera Utara
Inspeksi berguna untuk menilai perubahan tubuh yang signifikan seperti edema, dehidrasi, lemak subkutan yang berlebih atau tidak
adekuat, dan massa otot. Selain itu, dilakukan penilaian gejala klinis dari defisien nutrien tertentu namun gejalanya tidak spesifikkhas.
c Penilaian pertumbuhan Pengukuran antropometri digunakan untuk menilai pertumbuhan.
• Pengukuran panjang badan dan tinggi badan
Untuk anak diatas 2 tahun diukur tinggi badan dengan stadiometer, microtoise, dan tinggi duduk. Untuk anak 2 tahun, pada saat
pengukuran anak melepas alas kaki, berdiri tegak dengan kedua telapak kaki membentuk sudut 60 derajat, dan menghadap kedepan.
• Pengukuran berat badan
Berat badan
diukur dengan
menggunakan timbangan
elektronikinjak. Pada saat pengukuran, pastikan alat ukur pada angka 0, anak memakai baju dalam minimal dan melepas alas kaki.
• Lingkar lepala
Lingkar Kepala digunakan untuk menilai pertumbuhan otak dan untuk mendeteksi hidrosefalus. Pengukuran dari supraorbital ridges
mengelilingi kepala melewati occipital. Batas penggunaan parameter ini adalah lahir – 3 tahun.
• Body Mass Index BMI dan lingkar lengan atas
BMI dihitung dengan cara berat badan dibagi kuadrat tinggi badan kgcm
2
. Lingkar lengan atas sebagai indikator pertumbuhan jaringan lunak otot, tendon, dan ligamen. Pengukuran dilakukan di tengah
acromion bahu dan olecranon siku Kleinman Greer, 2014. Pengukuran BMI dan lingkar lengan atas untuk indeks jaringan lemak
anak namun keakuratannya masih perlu didiskusikan Batubara, 2005.
Universitas Sumatera Utara
d Komposisi tubuh Memberikan informasi tentang
fat lemak,
lean mass, dan
kompartemen jaringan tulang. Lemak sebagai indikator cadangan energi, gizi kurang, dan gizi lebih. Lean mass terdiri dari organ dan otot rangka
sebagai indikator kadar protein dalam tubuh. Tulang sebagai tempat penyimpanan kalsium dan pertumbuhan tulang pada masa balita penting
sebagai indikator kesehatan rangka tubuh. Namun, berbagai metode penilaian komposisi tubuh belum standarisasi.
e Laboratorium Pemeriksaan laboratorium untuk status gizi adalah pemeriksaan status
darah hematokrit dan hemoglobin dan protein kadar albumin, protein visceral yang disintesis hati, asam amino esensial, 3-methyl histidine,
kreatinin, dan hydroxyproline. Pemeriksaan nutrien spesifik berguna untuk menilai status gizi seseorang, tapi kegunaanya terbatas karena
variasi nilai normal dan metode penilaian yang sulit Kleinman Greer, 2014.
Secara global, untuk menilai status gizi di tingkat populasi direkomendasikan penilaian pertumbuhan dengan menggunakan pengukuran antroprometri yaitu tinggi
badan dan berat badan Batubara, 2005. Penentuan status gizi dilakukan berdasarkan berat badan BB menurut
panjang badan PB atau tinggi badan TB BBPB atau BBTB. Grafik pertumbuhan yang digunakan sebagai acuan adalah grafik
z-score standar pertumbuhan WHO 2006 untuk anak kurang dari 5 tahun Sjarif et al., 2011.
BBTB sebagai indikasi masalah gizi yang sifatnya akut diare dan malabsorpsi. Pengukuran ini menunjukkan status nutrisi anak yang lebih lengkap
Kleinman Greer, 2014
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.2.Interpretasi Status Gizi
Tabel 2.3. Penentuan status gizi menurut kriteria WHO 2006 Status Gizi
BBTB WHO 2006 Obesitas
+3 SD Overweight
+2 hingga +3 SD Normal
+2 SD hingga -2 SD Gizi kurang
-2 SD hingga -3 SD Gizi buruk
-3 SD Sumber : WHO, 2006