i. Perkembangan terjadi terlebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.
ii. Perkembangan terjadi terlebih dahulu di daerah proksimal gerakan kasar lalu ke bagian distal seperti jari – jari yang mempunyai
kemampuan dalam gerak halus. Pola ini disebut proksimodistal. d Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik.
e Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan
bagian tubuh lainnya mungkin berkembang pesat pada masa lainnya. f Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi, dll.
Suganda, 2008 g Perkembangan dan belajar berlangsung berkelanjutan sebagai hasil dari
interaksi dengan orang, benda, dan lingkungan di sekitarnya. Anak sebagai peserta aktif diberi kesempatan membangun
pengetahuannya melalui eksplorasi, interaksi dengan bahan, dan meniru peran. Kesempatan untuk terlibat aktif dalam kegiatan sehari – hari di
rumah atau di sekolah Soetjiningsih, 2008.
2.2.3. Perkembangan Anak Prasekolah
Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan otak Suganda, 2008.
Usia prasekolah adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun CDC, 2012. Pada masa prasekolah terjadi perkembangan otak yang signifikan, yaitu:
1. Pertambahan berat otak dari 70 menjadi 90 berat otak dewasa.
Universitas Sumatera Utara
2. Pada umur ke-4, terjadi peningkatan produksi sinaps di korteks otak yang mendukung plastisitas otak.
3. Pada umur 3 – 6 tahun, terjadi peningkatan aktivitas neuron di bagian frontal yang berperan dalam konsentrasi dan juga pada hemisfer kiri yang
berperan dalam kemampuan motorik dan berbahasa. 4. Terjadi pertumbuhan fiber yang menghubungkan cerebellum dan korteks,
serta mielinasi yang berfungsi untuk koordinasi motorik dan proses berpikir.
5. Pada usia 3 - 5 tahun terjadi pembentukan sinaps dan mielinasi dengan cepat di reticular formation dan hippocampus yang berperan dalam
kesadaran dan memori. 6. Pembentukan sinaps dan mielinasi pada corpus callosum mencapai
puncaknya pada usia 3 - 6 tahun yang berperan dalam koordinasi motorik dan berpikir persepsi, perhatian, memori, bahasa, dan pemecahan
masalah Berk, 2008.
2.2.3.1.Perkembangan Fisik dan Motorik
Antara usia 2 - 5 tahun, nafsu makan anak menurun dan muncul sifat memilih – milih makanan sehingga rata – rata pertambahan berat badan anak kira - kira 2 kg
dan tinggi badan 7 cm setiap tahun. Puncak energi fisik dan kebutuhan tidur menurun sampai 11 – 13 jam24 jam, biasanya termasuk sekali tidur siang. Ketajaman
penglihatan mencapai 2030 pada usia 3 tahun dan 2020 pada usia 4 tahun Feigelman, 2011.
Perkembangan motorik terdiri atas dua, yaitu: a Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar
tubuh. Contohnya melempar dan menangkap bola. b Motorik halus adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot - otot kecil
tangan, mata, dan otak. Contohnya menggengam pensil Laura, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4. Perkembangan Motorik Balita
Umur Motorik Kasar
Motorik Halus 3
Tahun Berdiri satu kaki selama 3 detik
Menggambar lingkaran Menaiki tangga dengan kaki
bergantian dan tidak berpegangan Menggunting dengan kurang baik
Mengayuh sepeda roda tiga Merangkai manik-manik pada satu
benang Berjalan dari heel to toe
Membentuk jembatan dengan kubik Menangkap bola
4 Tahun
Berdiri satu kaki selama 4 - 8 detik Menggambar persegi
Melompat dengan satu kaki 2 - 3 kali
Mengikat tali 1 ikatan
Melompat sejauh 30 - 60 cm Menggunting lingkaran
Bermain congklang Menggunakan
tong untuk
memindahkan barang Melempar Bola
Menulis bagian dari nama depan Menangkap Bola Basket
Membentuk pintu dengan kubik 5
Tahun Turun tangga dengan berpegangan
dan kaki bergantian Menggambar segitiga
Berdiri satu kaki 8 detik Menjepit kertas dengan penjepit
Melompat dengan satu kaki 15 kali
Memindahkan barang kecil dengan penjepit
Bermain lompat tali skipping Menggunting dengan baik
Berlari dan melompat sejauh 60 - 90 cm
Menulis nama depan
Berjalan mundur dari heel to toe Membentuk tangga sesuai model
Melompat mundur Sumber :Gerber, Wilks Lalena, 2010
Universitas Sumatera Utara
2.2.3.2.Perkembangan Bicara dan Bahasa
Perkembangan bahasa paling cepat antara usia 2 - 5 tahun. Pembendaharaan kata bertambah dari 50 - 100 kata sampai 2.000 lebih. Bahasa adalah barometer yang
kritis antara kemampuan kognitif dan emosi. Keterlambatan bicara menjadi salah satu tanda terjadinya retardasi mental. Selain itu, bahasa memegang peranan penting
dalam pengaturan perilaku anak Feigelman, 2011. Tabel 2.5. Perkembangan Bahasa
Umur Pemahaman bahasa
Kemampuan berbahasa 3
Tahun Menunjuk bagian gambar mis :
hidung sapi Menggunakan 200 kata
Membentuk kalimat dengan 3 kata Mengerti arti kata negatif
Menggunakan kata ganti dengan baik Menggelompokkan benda
makanan , mainan 75 kata yang diucapkan dapat
dipahami Menggunakan bentuk kata jamak
Mengetahui nama dan fungsi bagian tubuh
Menyebut nama bagian tubuh sesuai fungsinya
Mampu membaca 4
Tahun Melaksanakan 2 - 3 perintah
Menggunakan 300 - 1000 kata Mampu menunjukkan persamaan
dan perbedaan Mampu bercerita
Mengerti kata sifat seperti tebal, tipis dan tajam
100 kata dapat dipahami
Menyebutkan nama dari tindakan yang
dideskripsikan seperti
berenang dan bersepeda Mampu mengungkapkan perasaan
menggunakan kata yang berhubungan dengan waktu
5 Tahun
Mengetahui kiri dan kanan tubuh Membentuk kalimat dengan 6 - 8 kata
Mengetahui hal yang berbeda dalam rangkaian kalimat
Menggunakan 2000 kata
Universitas Sumatera Utara
Mengerti kata sifat dengan baik Respon dengan pertanyaan
Memahami kata
keterangan tempat seperti samping, tengah,
ujung, dll. Mampu bercerita dengan lengkap dari
awal sampai akhir
Menyukai kata yang memiliki persamaan bunyi seperti topi -
kopi Menyebutkan nomor telepon
Sumber : Gerber, Wilks Lalena, 2010
2.2.3.3.Perkembangan Kognitif, Sosial Emosional dan Kemandirian
Periode prasekolah dapat disamakan dengan stadium praoperasional Piaget yang ditandai dengan magical thinking, egosentris, dan pemikiran yang didominasi
kesadaran Feigelman, 2011. Tantangan emosi yang dihadapi anak balita adalah memusatkan perhatian
pada diri sendiri, agresif, muncul rangsangan seksual, berinteraksi dengan lingkungan orang tua, dan teman sebaya yang lebih luas Feigelman, 2011
Tabel 2.6. Perkembangan Kognitif, Sosial Emosional dan Kemandirian Balita Umur
Kemandirian Pemecahan Masalah
Kognitif Sosial Emosional
3 Tahun
makan sendiri mengerti arti panjang -
lebar, besar
- kecil,
banyak – sedikit belajar berbagi
menuangkan air dari satu wadah ke yang
lain mengetahui jenis kelamin
dan umurnya bermain
dengan imajinasi
memakai sepatu tanpa tali
menunjukkan angka
huruf sesuai contoh takut
pada benda
yang dihayalkan melepas kancing
menggambar 2 - 3 bagian tubuh
Dengan kata
menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
pemikiran orang lain
4 Tahun
pergi ke toilet sendiri menggambar 4 - 6 bagian
tubuh mulai
belajar berbohong dan takut
dibohongi mencuci
muka dan
tangan berhitung sampai angka 5
dengan baik ada teman yang lebih
disukai menggosok gigi
mengetahui 5 - 6 warna mengetahui
arti bahagia, sedih, takut,
dan marah mengancingkan baju
menunjukkan angka
huruf sesuai
yang dilisankan
bermain secara
berkelompok
menggunakan garpu
dengan baik membaca petunjuk umum
dan tempat toko 5
Tahun memakai baju sendiri
menggambar 8 -
10 bagian tubuh
mempunyai sekelompok teman
makan sendiri berhitung sampai angka
10 secara beurutan meminta maaf jika
berbuat salah menggunakan
pisau saat makan
mengetahui 10 warna mengucapkan selamat
kepada orang lain yang menerima hal
baik membaca 25 kata
mengetahui bunyi huruf konsonan dan vokal
mengetahui bentuk koin menghafal
dan menyebutkan hurufangka
sesuai urutan Sumber : Gerber, Wilks Lalena, 2010
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak