e. Pengaruh Harga X
5
terhadap pendapatan petani ubi kayu
Secara parsial variabel bebas harga jual berpengaruh terhadap Pendapatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dimana t-hitung 4,21t-tabel 1,67, dan signifikan pada
taraf kepercayaan 95. Hasil analisis ini memenuhi kriteria persyaratan penerimaan hipotesis pengaruh, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga
jual berpengaruh signifikan nyata terhadap pendapatan. Semakin tinggi harga jual ubi kayu maka semakin tinggi pendapatan petani.
Tanda koefisien regresi harga jual yang positif menandakan bahwa pengaruh harga jual terhadap pendapatan bersifat positif. Dengan demikian jika harga jual
naik maka pendapatan akan naik dan sebaliknya. Koefisien regresi harga jual diperoleh sebesar 8875,68 artinya jika harga jual naik Rp 1, maka pendapatan
akan naik sebesar Rp.8875,68.
f. Pengaruh Produktivitas X
6
terhadap pendapatan petani ubi kayu
Secara parsial variabel bebas produktivitas berpengaruh terhadap Pendapatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dimana t-hitung 2,58t-tabel 1,67, dan signifikan
pada taraf kepercayaan 95. Hasil analisis ini memenuhi kriteria persyaratan penerimaan hipotesis pengaruh, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
produktivitas berpengaruh signifikan nyata terhadap pendapatan. Semakin tinggi produktivitas usaha tani maka semakin tinggi pendapatan petani.
Tanda koefisien produktivitas yang positif menandakan bahwa pengaruh antara produktivitas dan Pendapatan bersifat positif. Artinya jika produktivitas
meningkat maka pendapatan akan meningkat dan sebaliknya. Dari hasil regresi diperoleh koefisien regresi produktivitas 832,35, dengan demikian jika
Universitas Sumatera Utara
produktivitas meningkat 1 tonha maka akan menaikkan pendapatan sebesar Rp.832,35.
g. Pengaruh Jenis bibit X
7
terhadap pendapatan petani ubi kayu
Secara parsial variabel Jenis bibit tidak berpengaruh terhadap Pendapatan . Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dimana t-hitung 0,43t-tabel 1,67, dan tidak signifikan
pada taraf kepercayaan 95. Hasil analisis ini tidak memenuhi kriteria persyaratan penerimaan hipotesis pengaruh, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel jenis bibit tidak berpengaruh signifikan nyata terhadap pendapatan petani.
Koefisien regresi variabel jenis bibit bertanda positif artinya variabel jenis bibit pengaruh yang positif terhadap Pendapatan. Hal ini menyebabkan peningkatan
pendapatan akibat penggunaan jenis bibit unggul dan sebaliknya. Dari hasil kedua analisis tersebut di atas baik dengan uji-F secara serempak
maupun dengan uji-t secara parsial, dapat disimpulkan bahwa hanya variabel umur, pengalaman bertani dan jenis bibit yang tidak berpengaruh signifikan. Jika
analisis dilakukan dengan uji-t meskipun secara serempak seluruh variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Pendapatan.
Hasil analisis ini juga sekaligus membuktikan bahwa model analisis yang diasumsikan analisis linear berganda cukup baik menggambarkan hubungan
antara faktor faktor umur, lama pendidikan, pengalaman, luas lahan, harga, produktivitas, dan jenis bibit terhadap peningkatan atau penurunan Pendapatan
petani.
Universitas Sumatera Utara
Tidak berpengaruhnya jenis bibit disini bukan sama sekali tidak berpengaruh, melainkan memiliki pengaruh yang sangat sedikit. Hal ini dapat terjadi karena
variansi perbedaan jenis bibit antar sampel tidak jauh berbeda.
5.4 Masalah Yang Dihadapi Petani Dalam Berusahatani Ubi Kayu Di Desa Marindal II