Tabel 15. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan No
Luas Lahan Ha Jumlah Jiwa
Persentase
1 0 - 0,2
16 29,10
2 0,2 – 0,4
15 27,27
3 0,4 – 0,6
13 23,64
4 0,6 – 0,8
3 5,45
5 0,8 – 1
3 5,45
6 1
5 9,09
Jumlah 55
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 4
Tabel 15 menunjukkan bahwa petani sampel di daerah penelitian yang memiliki luas lahan terbanyak adalah seluas 0-0,2 Ha dengan jumlah 16 jiwa 29,10.
Petani yang memiliki luas lahan 1 Ha sebanyak 5 jiwa 9,09. Beberapa petani hanya menyewa lahan di desa ini dan hanya sedikit yang memiliki lahan sendiri
bahkan beberapa mereka menggarap lahan milik saudara mereka sebelum diusahakan ubi kayu. Sebelum diusahakan ubi kayu lahan ini sebelumnya milik
perkebunan, dan surat tanah sertifikat tanah di daerah penelitian ini belum jelas status kepemilikannya. Kepemilikan lahan menjadi salah satu faktor di desa yang
menjadikannya sejahtera ataupun tidak sejahtera
f. Produksi
Jumlah produksi ubi kayu bervariasi dikarenakan perbedaan luas lahan dan jumlah bibit yang ditebar. Jumlah produksi ubi kayu berdasarkan hasil penelitian dapat
dilihat pada Tabel 16 yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16. Distribusi Produksi Ubi Kayu Dalam Satu Kali Musim Panen No
Produksi Kg Jumlah Jiwa
Persentase
1 5.000 - 15.000
28 50,91
2 16.000 – 25.000
14 25,45
3 26.000 – 35.000
2 3,64
4 35.000
11 20
Jumlah 55
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa petani sampel di daerah penelitian rata- rata memperoleh hasil produksi sebanyak 5.000 – 15.000 kg yaitu sebanyak 28
jiwa 50,91. Dan yang memperoleh hasil produksi sebesar 35.000 kg sebanyak 11 jiwa 20.
g. Harga
Untuk harga jual hasil panen ubi kayu di daerah penelitian sebagian sudah ditentukan oleh pihak pabrik yang memborong dan ada beberapa dari mereka
menjual sendiri ke konsumen dikarenakan luas lahan yang sedikit dan jenis ubi yang digunakan berbeda, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17 yaitu
sebagai berikut:
Tabel 17. Harga Jual Ubi Kayu Di Daerah Penelitian No Harga Rp
Jumlah Jiwa Persentase
1 Rp.700
34 61,82
2 Rp.700
21 38,18
Jumlah 55
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa harga jual hasil panen ubi kayu paling banyak dijual dengan harga Rp. 700 sebanyak 34 jiwa 61,82 karena hasil
Universitas Sumatera Utara
produksi mereka sudah ditampung oleh Pabrik. Dan harga jual Rp. 700 sebanyak 21 jiwa 38,18 mereka menjual hasil panen mereka langsung ke
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Luas dan Perkembangan Produksi Ubi Kayu di Desa Marindal II Tabel 18. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu Di Marindal II
Tahun 2010-2014
No Tahun Luas Panen
Ha Produksi
Ton Produktivitas
Ton
1 2010
55 1.815
33 2
2011 55
1.815 33
3 2012
93 69
2.701 49
29,04 -12
4 2013
113 22
3.166 17
28,01 -3,5
5 2014
139 23
3.891 23
27,99 -0,1
Sumber : BPS dari tahun 2011-2015 Dari tabel di atas dapat dilihat perkembangan luas panen ubikayu dari tahun 2010
hingga tahun 2014 terus bertambah. Kecuali antara tahun 2010 dan 2011. Namun pada tahun selanjutnya meningkat drastis dari 55 Ha di tahun 2010 menjadi 113
Ha di tahun 2013, begitu selanjutnya semakin bertambah di tahun 2014 sebesar 26 Ha sehingga luas panen di tahun 2014 seluas 139 Ha.
Pertambahan luas panen ini terjadi dikarenakan banyak lahan bukaan yang mulai diusahakan petani, dan ditanami ubi kayu. Sehingga luas panen di daerah
penelitian ini bertambah. Banyak warga yang menanam kembali tanah kosong yang tidak pernah ditanami walaupun kering dan tandus. Tapi mereka
memanfaatkannya kembali dengan menanam ubi kayu karena lebih resisten terhadap kekeringan dibandingkan dengan tanaman hortikultura lain.
Universitas Sumatera Utara