Tabel 12. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Lama Pendidikan No Lama Pendididkan Tahun
Jumlah Jiwa Persentase
1 1-6
19 34,55
2 7-12
32 58,18
3 13-18
4 7,27
Jumlah 55
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 4
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan atau lama pendidikan petani sampel di daerah penelitian adalah 7-12 tahun SMP-SMA yaitu sebanyak
32 jiwa 58,18.
c. Lama Berusaha Tani
Karakteristik petani sampel berdasarkan lama berusaha tani dapat dilihat pada Tabel 13 yaitu sebagai berikut:
Tabel 13. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Lama Berusaha Tani No
Lama Usaha Tahun Jumlah Jiwa
Persentase
1 1-5
20 36,36
2 6-10
23 41,82
3 11-15
10 18,18
4 16-20
2 3,64
Jumlah 55
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 4
Berdasarkan tabel 13 menunjukkan bahwa lama berusaha tani ubi kayu paling banyak didaerah penelitian adalah 6-10 tahun yaitu sebanyak 23 jiwa 41,82.
Dan lama berusahatani paling sedikit di daerah penelitian adalah 16-20 tahun yaitu sebanyak 2 jiwa 3,64.
Universitas Sumatera Utara
d. Jumlah Tanggungan
Adapun jumlah tanggungan atau jumlah anggota keluarga petani ubi kayu di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14.
Distribusi Petani Sampel Berdasarkan
Jumlah Tanggungan No
Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Jiwa
Persentase
1 1 – 5
51 92, 73
2 6 – 10
4 7, 27
Jumlah 44
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 4
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah tanggungan terbanyak ada pada kelompok 1-5 yaitu sebanyak 51 jiwa 90,91 dan yang terkecil pada kelompok 6-10 yaitu
sebanyak 4 orang atau 7,27.
e. Luas Lahan
Dalam proses usahatani lahan merupakan faktor produksi yang sangat penting. Hal ini dikarenakan lahan merupakan tempat dimana proses produksi berlangsung
dan sangat berpengaruh terhadap besarnya produksi yang dihasilkan. Semakin besar luas lahan yang diusahakan maka tentu saja semakin besar peluang untuk
menghasilkan produksi yang lebih besar. Maka harapan memperoleh pendapatan yang lebih besar pun dapat tercapai. Lahan yang digunakan oleh petani di daerah
penelitian ini adalah sebagian lahan bukan milik mereka sendiri, melainkan lahan tersebut merupakan lahan garapan . Sebagian kecil petani ada yang menyewa di
lahan tersebut dan ada juga yang tidak membayar uang sewa Cuma-Cuma dan bahkan ada yang memanfaatkan lahan milik saudara mereka untuk dikelola dalam
berusahatani ubi kayu. Berikut disajikan data luas lahan petani sampel di daerah penelitian:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan No
Luas Lahan Ha Jumlah Jiwa
Persentase
1 0 - 0,2
16 29,10
2 0,2 – 0,4
15 27,27
3 0,4 – 0,6
13 23,64
4 0,6 – 0,8
3 5,45
5 0,8 – 1
3 5,45
6 1
5 9,09
Jumlah 55
100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 4
Tabel 15 menunjukkan bahwa petani sampel di daerah penelitian yang memiliki luas lahan terbanyak adalah seluas 0-0,2 Ha dengan jumlah 16 jiwa 29,10.
Petani yang memiliki luas lahan 1 Ha sebanyak 5 jiwa 9,09. Beberapa petani hanya menyewa lahan di desa ini dan hanya sedikit yang memiliki lahan sendiri
bahkan beberapa mereka menggarap lahan milik saudara mereka sebelum diusahakan ubi kayu. Sebelum diusahakan ubi kayu lahan ini sebelumnya milik
perkebunan, dan surat tanah sertifikat tanah di daerah penelitian ini belum jelas status kepemilikannya. Kepemilikan lahan menjadi salah satu faktor di desa yang
menjadikannya sejahtera ataupun tidak sejahtera
f. Produksi