Budaya Pengertian Budaya dan Organisasi

BAB III PEMBAHASAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian adalah : Bagian Pergudangan PT. Pupuk Iskandar Muda Kantor Pemasaran Wilayah Sumatera Utara, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 03 Maret 2014 sampai dengan 30 April 2014.

B. Pengertian Budaya dan Organisasi

Sebelum sampai kepada pengertian budaya organisasi, penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu pengertian budaya dan organisasi itu sendiri.

1. Budaya

Setiap program dalam sebuah perusahaan memerlukan kajian budaya.Jika ada program perusahaan yang mengalami hambatan, biasanya yang dijadikan kesalahan adalah budaya. “nilai-nilai yang menjadi muatan program belum membudaya”. Talizidhuhu, 2005 : 18 Menurut Edward Tylor budaya adalah kompleksitas menyeluruh yang terdiri dari pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan berbagai kapabilitas lainnya serta kebiasaan apa saja yang diperoleh seorang manusia sebagai bagian dari sebuah masyarakat. Menurut Bronislaw Malinowski budaya adalah keseluruhan kehidupan manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia. Universitas Sumatera Utara Menurut Hertskovits budaya adalah sebuah kerangka pikir yang menjelaskan sebuah keyakinan, perilaku, pengetahuan, kesepakatan-kesepakatan,nilai-nilai tujuan yang kesemuanya itu membentuk pandangan hidup manusia. Sobirin, 2007 : 54 ` Dari ketiga defenisi diatas, ada tiga hal penting yang perlu memperoleh elaborasi lebih lanjut, yakni : a. Tentang cakupan budaya. Defenisi diatas mengartikan budaya dalam perspektif yang cukup luas, mencakup semua aspek kehidupan manusia, yaitu semua yang berkaitan dengan berbagai macam hasil karya manusia mulai dari ilmu pengetahuan, keyakinan, seni moral, hukum, adat kebiasaan dan segala bentuk kapabilitas manusia. b. Tentang wadah terbentuknyta budaya.Hasil kreasi manusia yang dimaksud bukan sekedar hasil kreasi individual melainkan merupakan kesepakatan dari sekelompok orang atau masyarakat. Dengan demikian manusia merupakan wadah terbentuknya budaya, dalam pengertian budaya tidak pernah ada jika tidak ada masyarakat. Sebaliknya bahwa sekelompok masyarakat tidak bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok masyarakat apabila tidak memiliki budaya. c. Tentang hubungan antara budaya, masyarakat dan peradaban.Karena budaya dan masyarakat saling berhubungan erat dan saling mengisi, banyak orang sering menyalah-artikan seolah-olah budaya dan masyarakat memiliki pengertian yang sama. Masyarakat diartikan sebagai suatu kolektifitas terorganisasi dari sekelompok orang yang saling berinteraksi, yang memiliki kecenderungan untuk berbagi keyakinan, sikap, dan cara-cara bertindak yang sama dan melakukan aktivitas-aktivitas yang terpusat pada seperangkat tujuan umum. Sobirin, 2007 : 53 Universitas Sumatera Utara Fungsi Budaya Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial.Dari berbagai sumber termasuk defenisi siatas dapat dipetik beberapa fungsi budaya. a. Sebagai identitas dan cita suatu masyarakat. Identitas ini terbentuk oleh berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan posisi geografis, sistem-sistem sosial, politik dan ekonomi, dan perubahan nila-nilai didalam masyarakat. b. Sebagai pengikat suatu masyarakat. Kebersamaan adalah faktor pengikat anggota masyarakat yang kuat. c. Sebagai sumber. Budaya merupakan sumber inspirasi, kebanggan, dan sumber daya. Budaya dapat menghasilkan komoditi ekonomi, misalnya wisata budaya. Benda budaya, produk budaya. d. Sebagai penguat penggerak dan pengubah. Karena budaya terbentuk melalui proses belajar-mengajar maka budaya itu dinamis, tidak statis, tidak kaku. e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah. Webber mengaitkan budaya dengan manajemen Kotter dan Heskett menghubungkan budaya dengan performance, Turner denagn kekuatan organisasional dan keunggulan bisnis. f. Sebagai pola perilaku. Budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas-batas toleransi sosial. g. Sebagai warisan. Budaya disosialisasikan dan diajarkan kepada generasi berikutnya. h. Sebagai substitusi pengganti formalisasi. i. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan. Dilihat dari sudut ini, pembangunan seharusnya merupakan proses budaya. j. Sebagai proses yang mempersatukan. Melalui proses valuesharingmasyarakat dipersatukan, tidak seperti sapu lidi, melainkan ibarat rantai. k. Sebagai produk proses usaha mencapai tujuan bersama dan sejarah yang sama. Universitas Sumatera Utara l. Sebagai program mental sebuah masyarakat. Talizidhuhu, 2005 : 20 Sifat Budaya Budaya setiap orang atau kelompok berbeda dengan orang atau kelompok yang lain. Budaya itu tidak dapat disebut baik atau buruk beyond moral judgment. Kesan baik-buruk bahkan konflik timbul tatkala seseorang berinteraksi berkomunikasi dengan orang lain yang budayanya berbeda denga menggunakan budayanya sendiri encoder tanpa memperhatikan dan menyesuaikan dirinya dengan budaya orang lain itu decoder. Budaya itu netral dalam bentuk tidak normative.Tidak ada budaya yang tinggi atau budaya yang rendah.Tidak ada budaya yang salah atau budaya yang benar.Tidak ada budaya yang miskin, tetapi ada budaya kemiskinan. Sebuah budaya terkesan buruk jika seseorang yang berbudaya tertentu berinteraksi dengan orang lain yang berbeda budaya, tanpa mengenal dan menyesuaikan diri dengan budaya orang lain tersebut. Sebagai contoh, budaya orang jawa yang berjanji “besok” kepada orang melayu, oleh orang melayu yang bersangkutan dianggap “tidak dapat dipercaya”, karena ternyata janji tak kunjung ditepati jika ia tidak mengetahui bahwa “besok” bagi orang jawa berarti “kapan- kapan”. Jika orang melayu mengenal makna besok dalam budaya jawa, ia tidak berhenti dengan “besok”, melainkan bertanya lebih lanjut “tanggal berapa?”. Sebaliknya, demikian juga orang jawa jika ia tahu bahwa bagi orang melayu “besok” berarti dua belas jam dari sekarang, maka ia pun berjanji dengan menyebutkan tanggalnya. Keterangan itu berguna untuk membedakan budaya culture dengan adab civilization.Kalau tidak ada manusia yang memliki budaya maka manusia dapat dibedakan antara manusia beradab dengan manusia tak beradab. Talizidhuhu, 2005 : 22 Dari beberapa defenisi budaya diatas, penulis menarik kesimpulan dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang terdapat didalam budaya terdiri dari : a. Ilmu pengetahuan; Universitas Sumatera Utara b. Kepercayaan; c. Seni; d. Moral; e. Hokum; f. Adat istiadat; g. Perilakukebiasaan norma masyarakat; h. Asumsi-asumsi dasar; i. Sistem nilai; j. Pembelajaranpewarisan; k. Masalah adaptasi serta cara mengatasinya.

2. Organisasi