Ciri-ciri Budaya Organisasi Kuat Ciri-ciri Budaya Organisasi Lemah

L. Ciri-ciri Organisasi KuatLemah

1. Ciri-ciri Budaya Organisasi Kuat

Ciri-ciri budaya organisasi yang kuat adalah sebagai berikut : a. Anggota-anggota organisasi yang loyal kepada organisasi, tahu dan jelas apa tujuan organisasi serta mengerti perilaku mana yang dipandang baik dan tidak baik. b. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif. c. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh anggota organisasi. d. Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan perusahaan dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan. Misalnya pramujual terbaik bulan ini, innovator tahun ini dan sebagainya. e. Dijumpai banyak ritual, mulai dari yang sangat sederhana dengan ritual yang mewah. Pemimpin selalu mengalokasikan waktunya untuk acara khusus ini. f. Memiliki jaringan kultural yang mena,pung cerita-cerita hebat para pahlawannya. Budaya organisasi yang kuat akan membantu perusahaan memberikan kepastian bagi seluruh individu yang ada di dalam organisasi untuk berkembang bersama perusahaan dan bersama-sama meningkatkan kegiatan usaha dalam menghadapi persaingan, walaupun tingkat pertumbuhan dari masing-masing individu sangat bervariasi. Tika, 2005 : 110 Universitas Sumatera Utara

2. Ciri-ciri Budaya Organisasi Lemah

Ciri-ciri budaya organisasi lemah adalah sebagai berikut : 1. Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain. 2. Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi. 3. Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri. Budaya organisasi yang kurang didukung secara luas oleh para anggotanya dan sangat dipaksakan, akan berpengaruh negatif pada organisasi karena akan memberi arah yang salah kepada para pegawainya. Tika, 2005 : 110. M. Hubungan Budaya Organisasi dengan Efektifitas Kinerja Perusahaan Ada beberapa cara memandang hubungan antara budaya dan efektifitas organisasi, yaitu sebagai berikut : 1. Efektifitas adalah fungsi dari nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh para anggota organisasi. Nilai-nilai spesifik atau persetujuan nilai spesifik mempengaruhi efektifitas. Meskipun demikian, keyakinan-keyakinan yang dianut dengan kuat, penghayatan misi atau konsistensi yang berasal dari sejumlah nilai dan keyakinan, memberikan dasar bagi tindakan terkoordinasi dalam suatu organisasi. 2. Efektifitas adalah fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang digunakan perusahaan. Praktik-praktik spesifik, terutama yang merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia dan lingkungan internal sebuah organisasi mempengaruhi kinerja dan efektifitas perusahaan. Cara tertentu dalam menyelesaikan konflik, merencanakan strategi, merencanakan pekerjaan atau membuat keputusan, akan menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Universitas Sumatera Utara 3. Efektifitas adalah fungsi dari menerjemahkan nilai-nilai dan keyakinan inti kedala peraturan-peraturan dan praktik-praktik dengan cara yang konsisten. Bentuk konsisten ini sering disebut-sebut sebagai sumber kekuatan organisasi dan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja dan efektifitas organisasi. 4. Efektifitas adalah fungsi dari hubungan timbale balik antara nilai-nilai dan keyakinan inti, peraturan praktik organisasi, serta lingkungan bisnisdari sebuah organisasi. Tika, 2005 : 131. Mengenai hubungan keempat sifat utama tersebut dengan efektifitas kinerja perusahaan dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut. a. Keterlibatan involvement. Keterlibatan yang tinggi dari anggota organisasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan khususnya menyangkut manajemen, strategi pemasaran, struktur organisasi, biaya-biaya transaksi dan sebagainya. b. Konsistensi. Konsistensi menyangkut keyakinan, nilai-nilai simbol, dan peraturan- peraturan mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan khususnya menyangkut metode melakukan bisnis, perilaku nkaryawan, dan tindakan- tindakan bisnis lainnya. c. Adaptabilitas. Ada tiga aspek adaptabilitas yang mempunyai dampak pada efektifitas organisasi, yaitu : a Kemampuan untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan eksternal. b Kemampuan untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan internal. c Kemampuan untuk menyadari dan bereaksi pada pelanggan eksternal maupun internal. Universitas Sumatera Utara d. Misi. Misi membawa pengaruh besar pada fungsi perusahaan, yaitu : a Menentukan manfaat dengan cara mendefenisikan peran sosial dan sasaran eksternal bagi institusi serta mendefenisikan peran individu berkenaan dengan peran institusi. b Memberikan kejelasan dan aturanarahan. Tika, 2005 : 136

N. Hubungan Budaya Organisasi dengan Peningkatan Kinerja Perusahaan