91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di atas yakni, Amalgamasi dalam masyarakat Karo di Desa Tengah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli
Serdang Provinsi Sumatra. Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1.
Secara Adat, Perkawinan Amalgamasi pada pasangan yang berasal dari budaya karo dengan suku lain sebelum memutuskan untuk menikah secara
adat, melewati suatu prosesi adat Karo yaitu “pemberian marga” kepada si pasangan yang beretnis lain tersebut. margaberu yang diberikan oleh
pihak pengantin priawanita sesuai dengan ketentuan Marga beru yang seharusnya sesuai dengan silsilah kalimbubu-anakberu dan sembuyak
dalam adat Karo. Hal ini dilakukan demi mempersatu “rangkut sitelu” dalam masyarakat Karo.
2. Amalgamasi yang terjadi dilakukan oleeh masyarakat di Desa Tengah
secara sadar dan prosesnya dapat diperoleh melalui pencatuman budaya dan perkawinan campur. Penyesesuaian diri dan rasa saling menghormati
menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada menjadi sesuatu yang bisa dihilangkan.
3. Hubungan interaksi antar masing-masing individu dalam keluarga
Amalgamasi menyebabkan terjadinya proses Akulturasi budaya di dalam keluarga inti maupun dalam kerabat dekat, dalam hal terjadinya perubahan
– perubahan kabiasaan dalam berkomunikasi, dan sikap keterbukaan serta toleransi antar suamiistri perkawinan , dan terjadi proses pengenalan
Universitas Sumatera Utara
92
budaya dari masing-masing keluarga Amalgamasi berdasarkan nilai, adat, dan ketentuan-kententuan budaya aslinya.
4. Adaptasi antara Etnis Karo dengan Etnis Jawa. Melayu dan Batak Toba di
Desa Tengah yang berlatar belakang memiliki budaya yang berbeda tentunya membutuhkan suatu proses yang dapat menyatukan dua keluarga
yang memiliki pandangan dan kebiasan yang berbeda-beda. Dimaana, penyesuaian diri yang dilakukan berupa, penyesuaian dalam bahasa,
perilaku, dan dengan lingkungan sekitar. 5.
Kehidupan keluarga yang mengalami Amalgamasi di desa Tengah berdasarkan interaksi dan proses adaptasi yang di alami oleh Etnis Jawa,
Melayu dan Batak Toba sebagai Etnsi pendatang di desa ini, menyesuaikan diri sepenuhnya dengan kebiasaan, dan Adat istiadat
masyarakat Karo. Hal tersebut dikarenakan si manteki kuta sebagai etnis yang dominan di desa Tengah tersebut lebih mampu untuk
mempertahankan dan menjaga kebudayaan mereka. Bahasa Karocakap karo hingga saat ini tetap dipelihara di tengah-tengah keluarga
Amalgamasi.
5.2 Saran