77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil dari perhitungan nilai OEE di Turbin Gas GT.21 bulan
Januari 2015 – Desember 2015 diperoleh nilai : Availability = 99,86 kondisi ini dianggap sempurna sebesar 100
Performance efesiensi = 84,53 kondisi ini dianggap kelas dunia sebesar 85
Quality of rate = 99,67 kondisi ini dianggap sempurna sebesar 100 Dan nilai hasil OEE = 84,15 kondisi ini dianggap kelas dunia skor yang
cocok untuk dijadikan goal jangka panjang. 2.
Penyebab OEE rendah disebabkan oleh Performance Efisiensi yang rendah, yang menyebabkan nilai Performance Efisiensi rendah karana
dipengaruhi Reduce Speed Losess dan Idling and Minor Stoppages loss. 3.
Hasil dari masing-masing faktor Six Big Losses dari total 1704,2 jam downtime yang dominan selama periode Januari 2015 – Desember 2015
pada Turbin Gas GT 2.1 di PT. PLN Secanang – Belawan adalah : •
Idlingminor stoppages losses sebesar 346,14 jam dengan presentasi 20,31
• Yield scrap losses sebesar 22,95 jam dengan presentasi 1,35
• Reduce speed losses sebesar 1324,44 jam dengan presentasi
77,72 •
Breakdown losses sebesar 6,63 jam dengan presentasi 0,39 •
Setup adjustment losses sebesar 4,04 jam dengan presentasi 0,24
• Rework losses sebesar 0 jam dengan presentasi 0.00
Nilai reduce speed losses sebesar 77,72 hal ini menunjukkan bahwa kerugian yang diakibatkan karena penurunan kecepatan produksi. Dan
Universitas Sumatera Utara
78 yang harus dilakukan adalah melakukan perawatan mesin secara lebih
terencana dengan menggunakan Total Productive Maintenance.
5.2. SARAN
Dari penelitian ini dapat diberikan saran sebagai berikut: 1
Perusahaan lebih memperhatikan kondisi, pola, langkah-langkah perawatan mesin secara lebih terencana untuk mengurangi reduce
speed losses. 2
Usulan pada penggantian komponen yang rusak sebaiknya menggunakan komponen yang asli guna memperpanjang umur
lifetime komponen mesin Turbin Gas GT 2.1. 3
Perusahaan lebih memperhatikan peranan aktif seluruh karyawan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II LANDASAN TEORI