Turbin Bagian Utama PLTG

11 d. Generator

2.1.4.1. Turbin

Energi panas hasil pembakaran diarahkan untuk memutar sudu turbin. Turbin gas merubah suhu panas menjadi energi kinetik. Perubah energi terjadi ketika gas panas melewati sudu diam dan sudu gerak. Melewati sudu diam tekanan gas turun, akan tetapi kecepatan naik. Pada saat mendorong sudu gerak, tekanan dan kecepatan gas turun [Marsudi Djiteng. 2008]. Dari daya total yang dihasilkan kira–kira 60 digunakan untuk memutar kompresor sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Berikut adalah data spesifikasi gas turbin : Tabel 2.1 Data Spesifikasi Gas Turbin Data GT 21 Merek Turbin Siemens KWU Tipe Turbin V94.2 Rate Speed 3000 rpm Firing Temperature Blade Stages 4 No. Seri Turbin 800217 Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 2.3 Turbin Gas Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut : a. Turbin Rotor Case b. First Stage Nozzel, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine wheel. c. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkkonversikan energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor. d. Second Stage Nozzel dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel. e. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup besar dari First Stage Turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian utama : a. Exhaust Frame Assembly. Universitas Sumatera Utara 13 b. Exhaust Diffuser Assembly. Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exshaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas diukur terlebih dahulu dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran digunakan juga untuk data pengontrolan. Pada exhaust area terdapat 18 buah thermocouple yaitu, 12 buah temp control dan 6 buah untuk temp trip [Maherwan P. Boyce. 2002]. 2.1.4.2.KOMPRESOR Kompresor utama berfungsi menghasilkan udara bertekanan untuk dugunakan sebagai udara pembakaran dan pendingin [Robert F. Hoeft, Schenectady]. Tipe kompresor yang dipakai adalah kompresor aksial bertingkat banyak. Kompresor ini terdiri dari sudu gerak dan diam sehingga kecepatan relative udara Vr2 Vrl, tetapi kecepatan absolute udara disisi keluar lebih besar dari sisi masuk V2 V1 karena pada rotor diberikan kerja. Kecepatan absolute udara keluar sudu diam akan berkurang, dan disini energy kinetic diubah menjadi energy potensial atau tekanan. Akibat dari meningkatnya tekanan pada tiap tingkat dan melewati ruang yang lebih sempit disisi keluar kompresor, maka suhu udara yang keluar kompresor naik mencapai 280-315 C. Gambar 2.4 Kompresor Universitas Sumatera Utara 14 2.1.4.3.RUANG BAKAR Combustion Chamber Adalah ruang tempat terjadinya proses pembakaran. Turbin gas pada umumnya memiliki combustion chamber yang terdiri dari banyak combustion basket yang dipasang melingkar kompresor discarger. Volume gas panas produksi combustion chamber jumlahnya besar karena proses pembakaran memberikan excess udara yang tinggi. Adapun bentuk dari alat ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini : Gambar 2.5 Combustion Chamber

2.1.4.4 GENERATOR

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

3 4 13

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 0 2

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 1 5

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 3 39

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 1 2