Prinsip Kerja PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas

7 Gambar 2.1 Komponen Sederhana PLTG

2.1.1. Prinsip Kerja PLTG

Pada awalnya udar dimasukkan kedalam kompresor untuk ditekan hingga tekanan dan temperature nanik. Proses ini disbut dengan proses kompresi. Udara yang dihasilkan dari kompresorakan digunakan sebagai udara pembakaran dan juga untuk mendinginkan bagian-bagian turbin gas [Najuilah, Ahmad dkk. 2010] Untuk prinsip kerja PLTG itu sendiri diawali oleh udara yang masuk kedalam kompresor melalui Inle. Kompresor berfungsi utuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah dikompresi ini masuk kedalam ruang bakar,kemudian bahan makan diinjeksikan bercampur dengan udara tadi dan menyebabkan proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung dengan tekan konstan. Gas hasil dari pembakaran itu dialirkan keturbin gas melalui nozzel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin [Schenectady. 1987]. Dan daya yang dihasilkan turbin tersebut dipergunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Sehingga yang terakhir dari proses ini ialah gas tersebut akan dibuang melalui saluran buang exhaust.Berikut ini akan disampaikan bentuk umum proses yang terjadi pada suatu sistem Turbin Gas adalah : Universitas Sumatera Utara 8 a. Pemanpatan compression udara dihisap dan dimanpatkan. b. Pembakaran conbustion bahan bakar dicampurkan kedalam ruang bakar dengan udara kemudian dibakar. c. Pamuaian expansion gas hasil pembakaran memuai dan mengalir keluar melalui nozel. d. Pembuangan gas exhaust gas dari hasil pembaharan dikeluarka lewat saluran pembuangan. Dikenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal tetapi akan terjadi kerugian – kerugian dimana akan menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan. Sebab – sebab terjadinya kerugian tersebut : a. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan pressure Losses diruang bakar. b. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dan angin. c. Berubahnya nilai cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja. d. Adanya mechanical loss, dll. Dalam hal guna memperkecil kerugian yang akan terjadi dapat dilakukan perawatan dengan teratur.

2.1.2. Siklus PLTG

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

3 4 13

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 0 2

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 1 5

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 3 39

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 1 2