Karakterisitik UMKM di Indonesia Jasa .1 Pengertian Jasa

10 Badan Pusat Statistik BPS memberikan batasan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk industri rumah tangga yang memiliki jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang, usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Susanti, 2009 Jadi beberapa negara memiliki standar yang berbeda dan adapula yang menggambarkan kombinasi dari berbagai tolok ukur dalam mendefinisikan UMKM berkaitan dengan dasar hukum.

2.1.2 Karakterisitik UMKM di Indonesia

Sulistyastuti 2004 menyebutkan ada 4 empat alasan yang menjelaskan posisi strategis UMKM di Indonesia, yaitu sebagai berikut : 1. UMKM tidak memerlukan modal yang besar sebagaimana perusahaan besar sehingga pembentukan usaha ini tidak sesulit usaha besar. 2. Tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut pendidikan formal tertentu, seperti tingkat pendidikan, keahlian khusus dan sebagainya. 3. Sebagian besar berlokasi di pedesaan dan tidak memerlukan infrastruktur sebagaimana perusahaan besar. 4. UMKM terbukti memiliki ketahanan yang kuat ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi. 2.1.2 Jasa 2.1.2.1 Pengertian Jasa Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonumsi secara bersamaan Universitas Sumatera Utara 11 dan memberikan nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen Lupiyoadi 2006:5. Menurut Payne dalam Yazid 2005:3, jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen nilai atau manfaat, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik. Sedangkan menurut Kotler dan Keller 2008:36, jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya. Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu jasa mencakup dua pihak yaitu pihak produsen sebagai penyedia jasa dan pihak konsumen sebagai pihak pengguna jasa, dimana jasa diberikan sesuai dengan penawaran yang dilakukan pihak produsen selaku penyedia jasa.

2.1.2.2 Karateristik Jasa

Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa memiliki sejumlah karateristik unik yang membedakannya dengan barang. Adapun karateristik jasa tersebut adalah sebagai berikut Tjiptono, 2006:18 Universitas Sumatera Utara 12 1. Intangibility Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja performance, atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau dirasa sebelum di beli atau di konsumsi. 2. Inseparability Barang biasanya di produksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa pada umumya dijual terlebih dahulu, baru kemudian di produksi dan di konsumsi pada waktu dan tempat yang sama. 3. Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarize output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan di mana jasa tersebut di produksi. 4. Perishability Perishability berarti, jasa tidak tahan lama dan tidak dapat di simpan. Kursi pesawat yang kosong, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang karena tidak dapat disimpan. 5. Lack of Owership Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya, mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, konsumen mungkin hanya memiliki akses personal atas jasa untuk jangka waktu terbatas. Universitas Sumatera Utara 13 2.1.3. Kreativitas 2.1.3.1 Pengertian Kreativitas