4.1.3 Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas : a.
Puskesmas Induk : Pelayanan rawat jalan dan Perkantoran
Pelayanan rawat inap b.
Puskesmas Pembantu : 2 unit
c. Pos Kesehatan Desa Poskesdes
: 3 unit d.
Puskesmas Keliling : 1 unit
e. Ambulan
: 0 f.
Praktek dokter swasta : 0
g. Praktek bidan swasta
: 3
4.2 Analisis Univariat
4.2.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, karakteristik responden yang dilihat meliputi umur, jumlah anak, riwayat persalinan, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan berjumlah 71
ibu dalam dalam memilih penolong persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kabupaten Kampar Tahun 2013. Berdasarkan umur ibu paling banyak pada umur
≥35 tahun sebanyak 48 orang 67,6 dan yang paling sedikit umur 35 tahun sebanyak
23 orang 32,4. Jumlah anak yang dimiliki ibu paling banyak 2 orang anak yaitu sebanyak 40 orang 56,3 dan paling seidkit
≤2 orang anak sebanyak 31 orang 43,7. Riwayat persalinan paling banyak ibu tidak mengalaminya sebanyak 57
orang 80,3 dan yang mengalami 14 orang 19,7. Untuk pekerjaan mayoritas
Universitas Sumatera Utara
ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 24 orang 33,8 dan paling sedikit sebagai PNS yaitu 9 orang 12,7. Tingkat pendidikan ibu paling banyak
berpendidikan tinggi SMA, DIII, S1 yaitu sebanyak 42 orang 59,2 dan yang paling sedikit berpendidikan rendah SD, SMP yaitu sebanyak 29 orang 40,8.
Sedangkan ibu yang status ekonomi tinggi lebih banyak 54,9 dari pada yang status ekonomi rendah 45,1.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Puskesmas XIII Kota Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun 2013
No Variabel Individu n
1 Umur
35 tahun 23
32,4 ≥35 tahun
48 67,6
2 Jumlah Anak
≤2 anak 31
43,7 2 anak
40 56,3
3 Riwayat persalinan
Tidak ada 57
80,3 Ada
14 19,7
4 Pekerjaan
PNS 9
12,7 WiraswastaPegawai swasta
22 31,0
BuruhPetani 16
22,5 Ibu rumah tangga
24 33,8
5 Pendidikan
Tinggi SMA, DIII, S1 42
59,2 Rendah SD, SMP
29 40,8
6 Status ekonomi
Tinggi 39
54,9 Rendah
32 45,1
Jumlah 71
100,0
4.2.2 Keterjangkaun dalam Memilih Penolong Persalinan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan 3 pernyataan yang dibuat untuk mengukur keterjangkauan ditemukan lebih dari separuh tidak baik. Secara lebih jelas keterjangkauan dapat
dilihat pada Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keterjangkauan dalam Memilih Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar
Riau Tahun 2013
No Keterjangkauan
Ya Tidak
n n
1. Ada petugas kesehatan di lingkungan
tempat tinggal ibu 33
46,5 38
53,5 2.
Ibu memiliki transportasi sediri menuju pelayanan kesehatan Puskesmas
38 53,5
33 46,5
3. Jarak tempat tinggal ibu jauh dari lokasi
pelayanan kesehatan Puskesmas 39
54,9 32
45,1 Keterjangkauan ibu dalam memilih penolong persalinan yang paling banyak
menjawab ya adalah pernyataan nomor 3 yaitu tempat tinggal anda jauh dari lokasi pelayanan kesehatan sebanyak 39 orang 54,9. Dan yang paling banyak menjawab
tidak adalah pernyataan nomor 1 yaitu terdapat petugas kesehatan disekitar anda sebanyak 38 orang 53,5.
Distribusi responden berdasarkan keterjangkauan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau sebahagian besar 52,1 tidak baik dan sebesar
47,9 baik seperti terlihat pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Kategori Keterjangkauan dalam Memilih Penolong
Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
No Keterjangkauan
Jumlah n
1 Terjangkau
34 47,9
2 Tidak terjangkau
37 52,1
Jumlah 71
100,0 4.2.3 Pengetahuan Ibu dalam Memilih Penolong Persalinan
Pengetahuan ibu dalam memilih penolong persalinan terdapat 10 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi pengetahuan tentang penolong persalinan separuh
ibu tahu mengenai persalinan, secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan dalam Memilih Penolong
Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun 2013
No Pernyataan
Ya Tidak
n n
1. Persalinan adalah dimana bayi, plasenta,
dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu
47 66,2
24 33,8
2. Pemeriksaan kehamilan 4 kali selama
masa kehamilan 41
57,7 30
42,3 3. Persalinan yang sehat dan normal
adalah persalinan yang tidak terjadi komplikasi saat dan sesudah melahirkan
40 56,3
31 43,7
4. Persalinan yang dilakukan oleh ibu di
tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit
41 57,7
30 42,3
5. Persalinan aman adalah persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan yang trampil seperti bidan dan dokter
42 59,2
29 40,8
Tabel 4.4 Lanjutan No
Pernyataan Ya
Tidak
Universitas Sumatera Utara
n n
6. Tindakan yang tidak boleh dilakukan
oleh dukun bayi adalah memotong tali pusat dengan menggunakan sembilu
39 54,9
32 45,1
7. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan
seorang bidan adalah melakukan persalinan secara operasi caesar
47 66,2
24 33,8
8. Ibu yang melahirkan yang ditolong oleh
tenaga dukun berisiko terhadap persalinan tidak sehat
45 63,4
26 36,6
9. Manfaat periksa kehamilan ke
pelayanan kesehatan adalah agar bayi yang dilahirkan sehat
50 70,4
21 29,6
10. Timbang berat badan adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil saat periksa kehamilan
40 56,3
31 43,7
Pengetahuan ibu dalam memilih penolong persalinan yang paling banyak
menjawab ya adalah pernyataan nomor 9 yaitu manfaat periksa kehamilan ke pelayanan kesehatan adalah agar bayi yang dilahirkan sehat sebanyak 50 orang
70,4. Dan yang paling banyak menjawab tidak adalah pernyataan nomor 6 yaitu tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh dukun bayi adalah memotong tali pusat
dengan menggunakan sembilu sebanyak 32 orang 45,1. Distribusi pengetahuan ibu dalam memilih penolong persalinan untuk masing-
masing tingkatan pengetahuan adalah paling banyak ibu berpengetahuan baik yaitu sebesar 62,0 dan berpengetahuan kurang sebesar 38,0 seperti pada Tabel 4.5
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Kategori Pengetahuan dalam Memilih Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun
2013
No Pengetahuan
Jumlah n
1 Baik
44 62,0
2 Kurang
27 38,0
Jumlah 71
100,0
4.2.4 Sikap Ibu dalam Memilih Penolong Persalinan
Berdasarkan 10 pernyataan untuk mengukur sikap ibu dalam memilih penolong persalinan ditemukan lebih dari separuh ibu bersikap kurang dalam memilih
persalinan. Secara lebih jelas sikap dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sikap dalam Memilih Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun
2013
No Pernyataan
Setuju Tidak setuju
n n
1. Persalinan yang aman adalah persalinan
yang dilakukan di rumah dengan ditolong oleh dukun bayi yang ahli atau handal
40 56,3
31 43,7
2. Penolong persalinan sebaiknya dilakukan
oleh tenaga yang profesional dan terlatih 33
46,5 38
53,5 3. Persalinan yang sehat dan normal adalah
persalinan yang tidak terjadi komplikasi saat dan sesudah melahirkan
33 46,5
38 53,5
4. Seorang ibu hamil perlu menjaga kesehatan
guna mempermudah persalinan 36
50,7 35
49,3 5.
Persiapan proses persalinan salah satunya adalah persiapan transportasi
40 56,3
31 43,7
6. Sebaiknya seorang ibu hamil sudah
memikirkan penolong persalinannya 34
47,9 37
52,1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Lanjutan No
Pernyataan Setuju
Tidak setuju n
n
7. Saya merasa khawatir jika persalinan oleh
tenaga kesehatan dipungut biaya yang sangat mahal
40 56,3
31 43,7
8. Tugas seorang dukun sebenarnya hanya
sekedar merawat ibu dan bayi setelah melahirkan
37 52,1
34 47,9
9. Merasa mules seperti ingin buang air besar
dan sakit kepala merupakan hal yang biasa dalam kehamilan terutama pada kehamilan
usia tua 42
59,2 29
40,8 10. Mempersiapkan proses persalinan sejak dini
merupakan hal yang penting 32
45,1 39
54,9 Sikap ibu dalam memilih penolong persalinan yang paling banyak ibu ketahui
adalah merasa mules seperti ingin buang air besar dan sakit kepala merupakan hal yang biasa dalam kehamilan terutama pada kehamilan usia tua pernyataan nomor 9
sebanyak 42 orang 59,2 yang dijawab setuju, sedangkan yang paling banyak tidak diketahui ibu adalah persalinan yang aman adalah persalinan yang dilakukan di
rumah dengan ditolong oleh dukun bayi yang ahli atau handal pernyataan nomor 1 dan saya merasa khawatir jika persalinan oleh tenaga kesehatan dipungut biaya yang
sangat mahal pernyataan nomor 7 sebanyak 40 orang 56,3 yang dijawab setuju. Distribusi frekuensi sikap ibu dalam memilih penolong persalinan ditemukan
sebahagian besar bersikap kurang 50,7 sedangkan yang bersikap baik 49,3 seperti terlihat pada Tabel 4.7 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Kategori Sikap dalam Memilih Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun
2013
No Sikap
Jumlah n
1 Baik
35 49,3
2 Kurang
36 50,7
Jumlah 71
100,0 4.2.5 Dukungan Ibu dalam Memilih Penolong Persalinan
Dukungan ibu dalam memilih penolong persalinan tersebar 5 pertanyaan. Dari seluruh pertanyaan ditemukan sebagian besar dukungan kurang baik dalam memilih
penolong persalinan, secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sikap dalam Memilih Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun
2013
No Pernyataan
Setuju Tidak setuju
n n
1. Keluarga mengizinkan ibu untuk ditolong
oleh tenaga kesehatan dalam persalinan
34 47,9
37 52,1
2. Keluarga tidak memberi kesempatan kepada
ibu untuk memilih penolong persalinan 35
49,3 36
50,7 3. Keluarga tidak mau menyediakan dana
untuk ibu dalam persalinannya 50
70,4 21
29,6 4.
Keluarga mau menyediakan waktu untuk mendampingi ibu dalam persalinan
26 36,6
45 63,4
5. Keluarga selalu memperhatikan kesehatan
ibu pada saat hamil dan bersalin 40
56,3 31
43,7 Dukungan ibu dalam memilih penolong persalinan yang paling banyak
menjawab pertanyaan tidak setuju adalah pertanyaan nomor 4 yaitu keluarga mau menyediakan waktu untuk mendampingi ibu dalam persalinan sebanyak 45 orang
Universitas Sumatera Utara
63,4 dan yang menjawab setuju pada pertanyaan nomor 3 yaitu keluarga tidak mau menyediakan dana untuk ibu dalam persalinannya sebanyak 50 orang 70,4.
Distribusi frekuensi dukungan ibu dalam memilih penolong persalinan ditemukan sebahagian besar tidak mendukung 53,5 sedangkan yang mendukung
baik 46,5 seperti terlihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Kategori Dukungan dalam Memilih Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun
2013
No Dukungan
Jumlah n
1 Mendukung
33 46,5
2 Tidak mendukung
38 53,5
Jumlah 71
100,0 4.2.6 Penolong Persalinan
Penolong persalinan lebih banyak pada tenaga kesehatan sebanyak 40 orang 56,3 dan dukun bayi sebanyak 31 orang 43,7, dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.10 Distribusi Kategori Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Koto Kampar I Kecamatan Kampar Riau Tahun 2013
No Penolong Persalinan
n Persentase
1. Tenaga kesehatan
40 56,3
2. Dukun bayi
31 43,7
Jumlah 71
100,0
4.3 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemilihan Penolong Persalinan