Hubungan Analisis Jabatan dan Efektivitas Kerja

40 seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Pegawai yang merasa puas dalam bekerja, yaitu mempunyai ciri- ciri sebagai berikut: 1. Selalu datang tepat waktu. 2. Senang dalam melaksanakan pekerjaannya. 3. Tidak mengeluh terhadap tugas dan pekerjaan. 4. Selalu semangat dalam bekerja. 5. Betah berada di tempat kerja. 6. Mempunyai hubungan harmonis dengan pegawai lain dan atasannya. 7. Selalu belajar untuk lebih baik sehubungan dengan pekerjaan yang dikerjakannya.

2.3. Hubungan Analisis Jabatan dan Efektivitas Kerja

Peranan analisis jabatan dalam meningkatkan efektivitas kerja sangat dibutuhkan perusahaan. Dalam suatu perusahaan harus terdapat departemen yang mengkalkulasikan perihal jumlah karyawan yang akan diberikan wewenang dalam hal jabatan. Analisis jabatan yang tepat dapat memberikan dampak positif baik pada perusahaan organisasi, maupun pelaku pekerja. Stephen Robbin 2008 mendefinisikan analisis pekerjaanjabatan sebagai suatu bentuk pengembang uraian terperinci dari tugas-tugas duties yang harus dilakukan dalam suatu Universitas Sumatera Utara 41 jabatan, penentuan hubungan dari suatu jabatan dengan jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan secara efesien dan efektif. Sedangkan pada penelitian yang oleh Hasan 2013, telah dijelaskan bahwa analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh informasi jabatan yang dilakukan secara logis dan sistematis. Selain memberikan pengertian tentang tugas-tugas pada suatu jabatan, analisis jabatan dapat digunakan sebagai alat dalam memperoleh kualitas dan kuantitas pegawai yang sesuai untuk mencapai tujuan organisasi, pelatihan, evaluasi jabatan, penilaian, promosi, mutasi, perkenalan, penyuluhan, hubungan ketenagakerjaan, dan perencanaan kembali jabatan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dengan menerapkan analisis jabatan dapat meningkatkan efektivitas kerja. Pada pelaksanaan kegiatan sehari-harinya, tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi sangat bergantung pada pengelolaan dan pendayagunaan manusia, oleh karena itu maka setiap organisasi harus mampus menerapkan “The Right Man on The Right Place” sehingga dapat memaksimalkan tujuannya secara efektif dan efesien. Untuk itulah diperlukan analisis jabatan disetiap organisasi. Analisis jabatan dibagi atas dua dokumen yaitu uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Untuk dapat melihat lebih jelas lagi antara antara analisis jabatan dengan efektivitas kerja, maka dapat melihat keterkaitan antara uraian jabatan terhadap efektivitas kerja dan spesifikasi jabatan terhadap efektivitas kerja, yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Uraian Jabatan Universitas Sumatera Utara 42 Seseorang hanya mungkin dapat melaksanakan pekerjaannya secara efektif, jika mereka telah mengetahui secara pasti tentang perannya di dalam sebuah organisasi tempat kerjanya. Miftah Thoha 1983, merumuskan peran sebagai berikut: “suatu rangkaian perilaku yang teratur yang ditimbulkan karena adanya suatu kantor yang sudah dikenal, oleh karena peran yang dimaksud disini menyangkut suatu jabatan dan jabatan ini berisikan seperangkat tugas, wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab yang lazimnya dalam suatu organisasi formil semua ini tersimpul dalam uraian pekerjaanjabatan job description, maka setiap organisasi formil pada umumnya berusaha mengembangkan suatu job descriptions untuk menjelaskan secara lebih terperinci tentang tugas, wewenang, hak dan tanggung jawab kepada masing-masing orang yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut”. Dengan adanya kejelasan peran dalam melaksanakan pekerjaan yang dapat diketahui melalui uraian pekerjaan, maka diharapkan setiap karyawan akan memahami dan menerima peran yang ditetapkan baginya, sehingga dapat mencapai efektivitas kerja. Hasibuan 2007 juga menjelaskan bahwa uraian pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh seorang yang memegang jabatan tersebut. Penguraian kerja yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pegawai kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak beres. Disinilah letak pentingnya peranan uraian pekerjaan dalam setiap perusahaan atau organisasi. Universitas Sumatera Utara 43 2. Spesifikasi Jabatan Menurut Jhon Ivanchevich 2007, p:152, “spesifikasi pekerjaan merupakan suatu penjelasan tertulis mengenai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ciri dan karakteristik lain yang penting bagi efektivitas kinerja”. Spesifikasi pekerjaan yang berasal dari uraian pekerjaan dan jawaban untuk “ciri dan pengalaman yang dibutuhkan untuk untuk melakukan pekerjaan dengan baik”. Hal ini memperlihatkan orang seperti apa yang akan direkrut dan untuk kualitas seperti apa itu harus diuji. Dengan ada spesifikasi pekerjaan, perusahaan dapat menyeleksi seseorang yang memenuhi kualifikasi yang akan ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan latar belakang atau karakteristik diri lainnya. Saat seorang karyawan dapat memenuhi spesifikasi jabatan untuk menjalankan suatu jabatan, maka akan sangat mendukung pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan baik. Universitas Sumatera Utara 44

2.4. Penelitian Terdahulu