32
2.1.6. Langkah-langkah dalam Menganalisis Jabatan
Setelah mengetahui manfaat informasi yang diperoleh dari analisis pekerjaan, maka dapat dipahami bahwa analisis pekerjaan sangat berperan penting dalam
manajemen SDM, sehingga diperlukan langkah-langkah yang sistematis dalam menjalankannya. Menurut Hasibuan 2008:29 proses dalam menganalisis
pekerjaan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menentukan penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan 2.
Mengumpulkan informasi tentang latar belakang 3.
Menyeleksi orang yang akan diserahi jabatan yang akan dianalisis 4.
Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan 5.
Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan 6.
Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan 7.
Meramalkan dan memperhitungkan perkembangan perusahaan
2.2. Efektivitas Kerja
2.2.1. Pengertian Efektivitas Kerja
Etzioni Tangkilisan,2005 mengatakan bahwa, “Efektifitas kerja adalah
tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan -tujuannya tanpa
pemborosan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota- anggotanya.”
Universitas Sumatera Utara
33
Menurut Pabundu 2006:16 mengatakan bahwa, “Efektivitas kerja adalah fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang digunakan perusahaan
dengan konsisten. Siagian 2007:24 mendefinisikan efektifitas kerja sebagai sebagai berikut:
“Pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa
kegiatan yang dijalankan .”
Yang paling penting pada efektivitas kerja didukung oleh sumber daya manusia yang berkompetensi yang memiliki knowledge, skill dan attitude.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan
sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksinal. Sehingga pemanfaatan SDM
akan lebih berpotensi dan akan lebih mendukung keberhasilan perusahaan. Dengan demikian jelaslah bahwa efektifitas kerja adalah tingkat sejauh
mana pegawai melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan
sumber-sumber yang ada, ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk melaksanakan tugas serta kemampuan untuk melaksanakan
tugas tersebut yang dapat dilihat dari kualitas maupun kuantitas dan dapat bermanfaat bagi lingkungan kerjanya.
Lima prinsip untuk bekerja secara efektif Sukoco, 2006 : 157, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
34
1. Perencanaan Kerja. Setiap manajer administrasi harus merencanakan
pekerjaannya. Bagaimana, kapan ,dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan juga dijelaskan dalam perencanaan tersebut.
2. Penjadwalan Kerja. Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, manajer
dapat mengkoordinasikan usaha yang dilakukan pekerja, mesin, dan informasi dalam sebuah jadwal kerja
3. Pelaksanaan Kerja. Sistem operasi, prosedur, penyimpanan arsip, dan
metode yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan harus dikembangkan. Untuk itu, pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan akurat .
4. Pengukuran Kerja. Dengan mengembangkan alat ukur yang efektif, baik
berdasarkan kuantitatif maupun kualitatif manajemen administrasi akan dapat memberikan pengukuran kinerja yang jelas bagi organisasi maupun
karyawan. 5.
Menggaji Pekerja. Hal yang terpenting adalah bagaimana manajer menyeleksi, melatih, memotivasi, mengompensasi, mempromosikan
pekerja agar motivasi mereka tetap tinggi.
2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Kerja