Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari gambar di atas komoditas yang dijual pada UMKM dan proposi pedagang di Kabupaten Sleman yaitu sembako berada urutan paling atas 25,17 persen karena sembako sangat dibutuhkan pada segmen rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari, berikutnya makanan atau minuman 21,14 persen, plastik 20,13 persen, kelontong 15,10 persen, kue 15,10 persen, buah 9,6 persen, peralatan rumah tangga 9,6 persen,beras 7,5 persen, obat-obatan 7,5 persen, tahu atau tempe 6,4 persen, kosmetik 4,3 persen, fashion 4,3 persen, sepatu atau sandal 3,2 persen, sayur mayur 3,2 persen dan terakhir penjual mainan 2,1 persen. Hal diatas menunjukkan bahwa kebanyakan pedagang UMKM lebih memilih sembako sebagai komoditasnya dibandingkan dengan komoditas lainnya. Karena tingginya tingkat persaingan diantara pedagang belum lagi persaingan dengan pasar modern yang lebih banyak menjual berbagai komoditas. Dari hasil data diatas, dimana adanya perubahan pola berbelanja masyarakat yaitu kecenderungan ibu rumah tangga berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui pedagang keliling yang menjajakkan dagangannya dari kampung ke kampung seperti contohnya saja sayur mayur dan peralatan rumah tangga yang sering kita jumpai, harganya pun jelas berbeda dengan yang dijual di pedagang UMKM. Hal inilah salah satu yang membuat pedagang UMKM sepi pembeli. Sumber: Data Diolah 2016 Gambar 4.11 Diagram Segmen Pelanggan Pada Usaha Mikro Kecil Menengah di Kabupaten Sleman Gambar di atas menunjukkan bahwa Rumah Tangga merupakan pangsa pembeli terbesar dalam hal jumlah konsumen. Berkenaan dengan jumlah pelanggan, 55 persen pedagang mengatakan bahwa pelanggan utama mereka adalah rumah tangga, 25 persen pemilik warung dan 20 persen pedagang keliling. Karena para ibu rumah tangga yang memenuhi kebutuhan hidupnya sangat pilih-pilih 55 25 20 RUMAH TANGGA WARUNG P EDAGANG KELILING RESTORANKETRING