Deskripsi Data Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Akhlak Siswa Interpretasi Data

GAMBAR 2 Skor Angket Akhlak Siswa 10 20 30 40 50 60 R endah S edang Tinggi Berdasarkan gambar di atas, maka dapat diketahui bahwa sebanyak 22 siswa dengan prosentase sebesar 55 dan termasuk dalam kategori sedang berada dalam hasil prosentasi sangat tinggi dalam akhlak siswa.

3. Deskripsi Data Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Akhlak Siswa

Peneliti mengadakan perhitungan nilai koefisien korelasi antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan akhlak siswa kelas VIII SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dengan menggunakan analisis data pada program SPSS yang rumus perhitungannya menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 10 Hasil Koefisien Korelasi Correlations VAR00001 VAR00002 VAR00001 Pearson Correlation 1 .810 Sig. 2-tailed .000 N 40 40 VAR00002 Pearson Correlation .810 1 Sig. 2-tailed .000 N 40 40 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi diketahui bahwa nilai r hitung = 0,81 yang kemudian dirujuk dengan r tabel pada taraf signifikansi 0,05 = 0,304 menggambarkan bahwa r hitung lebih besar dari pada r tabel. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa hipotesis nih il Ho yang menyatakan “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan akhlak siswa” ditolak sedangkan hipotesis alternative Ha yang menyatakan “Terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan akhlak siswa” diterima. Dengan tingkat pengaruh variabel pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap variabel akhlak sebesar 66 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan akhlak siswa kelas VIII SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dengan taraf signifikasi tinggi.

4. Interpretasi Data

Dari hasil analisa dan interpretasi data diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan akhlak siswa kelas VIII SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. Dengan kata lain akhlak siswa dapat ditingkatkan dengan pembelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini berarti siswa yang mempunyai tingkat pembelajaran pendidikan agama Islam yang tinggi, memiliki akhlak yang baik dan sebaliknya siswa yang mempunyai tingkat pembelajaran pendidikan agama Islam yang rendah berarti memiliki akhlak yang kurang baik atau jauh dari kata baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan skor pembelajaran pendidikan agama Islam dimana 30 siswa berada pada kategori tinggi, 57,5 berada pada kategori sedang dan 12,5 berada dalam kategori rendah. Disandingkan dengan hasil perhitungan skor akhlak siswa dimana 25 siswa berada kategori tinggi, 55 siswa berada pada kategori sedang dan sisanya 20 berada pada kategori rendah. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM: No Resp X Y XY X² Y² A1 72 103 7416 5184 10609 A2 69 115 7935 4761 13225 A3 61 79 4819 3721 6241 A4 71 106 7526 5041 11236 A5 71 108 7668 5041 11664 A6 68 102 6936 4624 10404 A7 78 106 8268 6084 11236 A8 73 116 8468 5329 13456 A9 70 111 7770 4900 12321 A10 79 119 9401 6241 14161 A11 71 102 7242 5041 10404 A12 67 94 6298 4489 8836 A13 60 93 5580 3600 8649 A14 67 100 6700 4489 10000 A15 74 99 7326 5476 9801 A16 71 103 7313 5041 10609 A17 71 107 7597 5041 11449 A18 71 106 7526 5041 11236 A19 68 107 7276 4624 11449 A20 74 106 7844 5476 11236 A21 79 120 9480 6241 14400 A22 69 96 6624 4761 9216 A23 66 94 6204 4356 8836 A24 71 101 7171 5041 10201 A25 65 97 6305 4225 9409 A26 62 81 5022 3844 6561 A27 62 99 6138 3844 9801 A28 64 91 5824 4096 8281 A29 67 92 6164 4489 8464 A30 71 109 7739 5041 11881 A31 66 102 6732 4356 10404 A32 67 103 6901 4489 10609 A33 80 111 8880 6400 12321 A34 64 96 6144 4096 9216 A35 74 102 7548 5476 10404 A36 79 120 9480 6241 14400 A37 79 120 9480 6241 14400 A38 79 120 9480 6241 14400 A39 65 105 6825 4225 11025 A40 62 92 5704 3844 8464 2797 4133 290754 196791 430915 Rxy 0,81 Berdasarkan tabel di atas, maka angka-angka statistik yang berada didalam tabel penolong kemudian dimasukkan kedalam rumus yang digunakan korelasi pearson product moment PPM. Untuk mencari r hitung dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:                        2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy             2 2 4133 430915 40 2797 196791 40 4133 2797 290754 40     x x x r xy    17081689 17236600 7823209 7871640 11560001 11630160     xy r     154911 48431 70159  xy r 94 , 86616 70159  xy r 81 ,  xy r Dari hasil Perhitungan koefisien korelasi antara variabel pembelajaran pendidikan agama islam X dan variabel akhlak Y didapat angka koefisien korelasi sebesar 0,81. KD = r² x 100 = 0,81² x 100 = 0,66 x 100 = 66 Artinya variabel pembelajaran pendidikan agama islam memberikan kontribusi terhadap akhlak siswa sebesar 66 dan sisanya 44 ditentukan oleh variabel lain. Pada perhitungan koefisien korelasi didapat nilai r sebesar 0,81 dengan koefisien determinasi sebesar 66 . Dimana tingkat hubungan akhlak oleh peningkatan pembelajaran pendidikan agama Islam siswa cukup tinggi. Untuk menguji signifikansi dengan menggunakan rumus t hitung : t hitung = r = 0,81 = 0,81 = 0,81 x 6,61 = 14,51 0,3439 Kaidah pengujian : Jika t hitung ≥ t table, maka tolak Ho artinya signifikan dan t hitung ≤ t table, maka Ho artinya tidak signifikan Berdasarkan perhitungan t hitung , α = 0,05 dan n = 40, uji satu pihak; dk = n-2 = 40-2 = 38 sehingga diperoleh t table = 1,684 Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel , atau 14,51 ≥1,684, maka Ho ditolak, artinya Ada Hubungan yang signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa. Apabila pembelajaran pendidikan agama Islam disandingkan dengan akhlak maka akan memiliki jalur yang sejalan atau lurus. Hal ini disebabkan karena kedua faktor tersebut baik itu pembelajaran pendidikan agama Islam maupun akhlak sangat berkaitan erat dengan akhlak siswa sehingga mengalami perubahan yang maksimal dari akhlak siswa tersebut. Akhlak yang dimiliki oleh siswa merupakan interpretasi sehari-hari dari indikator-indikator khusus ruang lingkup pendidikan agama Islam dalam bentuk perilaku yang dapat dinilai baik dan buruk. Kita lihat dari indikator- indikator pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut diantaranya keimanan, Al- Qur’anhadits, akhlak, fiqh dan sejarah Islam adalah cerminan yang tak terpisahkan dari kepribadian manusia khususnya dalam bidang akhlak. Dari data hasil wawancara yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan ini telah menerapkan beberapa metode yang secara langsung menunjukkan keterkaitan antara pembinaan dan pengembangan pembentukan akhlak siswa dari seorang siswa itu sendiri. Diantaranya adalah penerapan disiplin diri yang tercermin dari sanksi bagi siswa-siswi yang terlambat masuk sekolah, membiasakan memberi salam kepada guru dan teman, sholat berjamaah, tidak lupa mengajarkan siswa untuk selalu menjaga kebersihan baik kebersihan jasmani maupun rohani, sebelum memulai pelajaran siswa dibiasakan untuk selalu berdoa dan membaca surat pendek, serta masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka memupuk akhlak siswa. Pembentukan akhlak siswa dapat diketahui bahwa akhlak terhadap Allah berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam memberi arahan kepada siswa untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah, terutama dalam hal beribadah. Akhlak terhadap diri sendiri berada pada kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam membawa dampak yang sangat positif terutama terhadap pembentukan akhlak siswa terhadap diri sendiri. Akhlak ini tentunya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disyariatkan oleh agama. Akhlak terhadap sesama yaitu sikap terhadap orang tua dan guru berada pada kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam memberi penanaman sikap yang sangat baik kepada siswa dalam bertingkah laku terhadap orang tua dan guru. Kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan suatu sistem untuk membimbing dan mengarahkan anak didik dengan cara yang baik, agar terbentuk jiwa yang suci, memahami dan memiliki ilmu pengetahuan serta dapat mengamalkan ilmu yang telah dimiliki. Walaupun sistem pendidikan yang diterapkan di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan lebih berorientasi pada pengembangan pembentukan akhlak siswa namun dalam pengembangan akhlak pun diikut sertakan dalam proses pembelajaran. Dimana telah diterapkannya praktek Iman kepada Allah sampai prilaku akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari dalam materi ajar. Sehingga kemampuan hidup yang dialami siswa terbentuk dalam kehidupan bermasyarakat yang berakhlakul karimah dan masyarakat pun dapat memandang baik dari sikap yang kita perbuat selama di dunia. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pendidikan agama Islam harus selalu diterapkan kode etik dan penyampaian yang mudah diserap oleh siswa dan tidak lupa memberikan dukungan yang membangunpositif sehingga akan terbentuk siswa yang memiliki jiwa yang mulia dan menjadi kebanggaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dan untuk pembinaan yang diterapkan di sekolah maka langkah-langkah yang harus diterapkan dalam membentuk nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari yaitu selalu mengingatkan akan kebesaran Allah, akhlak dan budi pekerti sehari-hari, menumbuhkan kebersihan sebagian dari iman, menjalankan disiplin dengan baik pada diri anak dalam lingkungan. 1 Hal inilah yang mempengaruhi peningkatan pembelajaran pendidikan agama Islam dan akhlak siswa. Sehingga pernyataan yang mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam memegang peranan yang cukup signifikan dalam peningkatan akhlak siswa dalam penelitian ini diterima. 1 Wawancara dengan Ibu Hairunnisa S.Pd guru PAI SMP Negeri 03, Jakarta 18 Januari 2011. 59

BAB V PENUTUP