Melihat dua ayat di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu sistem untuk membimbing dan
mengarahkan anak didik dengan cara yang baik, agar terbentuk jiwa yang suci, memahami dan memiliki ilmu pengetahuan serta dapat mengamalkan
ilmu yang telah dimiliki. Pendidikan agama Islam adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah memiliki peran yang sangat strategis didalam membina dan membimbing sikap kepribadian siswa yang sedang
berkembang didalam masa pancaroba, dimana pada masa ini diri pribadi siswa sedang mengalami proses mencari jati dirinya masing-masing yang
perlu diberi landasan agama yang kuat. Pendidikan agama Islam di sekolah dilaksanakan melalui suatu
proses yang sistematis. Proses sistematika pendidikan agama Islam dilaksanakan melalui langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dan
mengawasi perilaku siswa. Sementara pemahaman diungkap dengan kata
متيا مكيلع ولتي dan kata
yang dalam Tafsir diartikan menyampaikan informasi tentang nilai-nilai Al-
Qur’an dan makna yang terkandung didalamnya. Hal ini menunjukkan pada makna bahwa “Dengan informasi itu dapat melahirkan pemahaman
terhadap nilai- nilai kehidupan”. Penghayatan diungkap dengan kata
مكيكزيو dan pengamalan diungkap dengan kata
ةمكحلو
. Menurut Tafsir Jalalain
, kata “Hikmah” adalah “al-Sunnah” yang merupakan realisasi bentuk penghayatan dan pengamalan ilmu pengetahuan sekaligus.
7
4. Ruang lingkup
Pendidikan agama Islam mencakup usaha untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara :
a. Hubungan manusia dengan Allah swt b. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
7
Muhammad Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Indonesia: Dar Ihya al-Kutub al- ‘Arabiyah,
Tth, Jil. 1, h. 40
c. Hubungan manusia dengan sesama manusia d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alamnya
Bahan pembelajaran pendidikan agama Islam meliputi 5 lima unsur pokok yaitu :
a. Al- qur’an
a Menerapkan Hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”Qomariyah
b. Keimanan a Meningkatkan keimanan kepada Allah swt melalui pemahaman
sifat-sifatNya b Memahami asmaul husna
c. Ibadah a Memahami ketentuan-ketentuan thaharah bersuci
b Memahami tata cara shalat c Memahami tata cara shalat jamaah dan munfarid sendiri
d. Akhlak a Membiasakan prilaku terpuji
e. Tarikh
8
a Memahami sejarah Muhammad saw
5. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan merupakan hal yang sangat dominan dalam suatu proses pendidikan. Berbicara mengenai Pendidikan Agama Islam PAI,
baik pengertiannya maupun tujuannya haruslah mengacu kepada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial
atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup hasanah di dunia bagi anak didik yang kemudian
akan mampu membuahkan kebaikan hasanah di akhirat kelak. Apa yang kita saksikan selama ini, entah karena kegagalan
pembentukan individu atau karena yang lain, nilai-nilai yang mempunyai implikasi sosial moralitas sosial, krisis akhlak hampir tidak pernah
mendapat perhatian serius. Padahal penekanan terpenting dari ajaran Islam pada dasarnya yaitu hubungan antar sesama manusia
mu’amalah bayina al-nas yang sarat dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan moralitas
8
Lihat Departemen Agama RI, Pedoman Umum Pendidikan Agama Islam, Sekolah Umum dan Dasar
… , h. 6
sosial tersebut. Dari gambaran di atas dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya tujuan dari Pendidikan Agama Islam PAI adalah
Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan
bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
9
Dengan kata lain, Pendidikan Agama Islam PAI bertujuan untuk “meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
peserta didik tentang agama Islam dan ajaran yang terkandung di dalamnya, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi dan masyarakat”.
10
Dari penjabaran tujuan di atas dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan Pendidikan Agama Islam
PAI, yakni: a.
Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam. b.
Dimensi pemahaman atau penalaran intelektual serta keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam.
c. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta
didik dalam menjalankan ajaran Islam, dan d.
Dimensi pengalamannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, dipahami dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik
itu mampu
menumbuhkan motivasi
dalam dirinya
untuk menggerakkan, mengamalkan dan menaati ajaran agama dan nilai-
nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Allah
swt serta
mengaktualisasi dan
merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah manusia yang baik, Al-Atas 1979:1, Marimba 197:15 berpendapat bahwa tujuan
9
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. III, h.
135.
10
Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, Cet. II, h. 78.
pendidikan Islam adalah terbentuknya orang yang berkepribadian muslim. Secara khusus, pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan oleh pasal 3
Bab 11 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan agama Islam sehingga menjadi muslim yang bertaqwa kepada Allah swt
serta berakhlak yang mulia dalam kehidupan pribadi; bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
11
6. Fungsi Pendidikan Agama Islam