Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Variabel Penelitian Tekhnik Pengumpulan Data

36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang akan dijadikan obyek penelitian ditetapkan di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan . Adapun waktu yang diperlukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu selama 2 bulan dimulai sejak bulan Desember-Januari 2011.

B. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan menggambarkan dan menjelaskan permasalahan tentang hubungan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan akhlak siswa, maka penulis menggunakan penelitian kuanitatif dengan metode deskriptif-analisis. Menurut Margono dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan menyatakan bahw a ”Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”. 1 Di dalam metode deskriptif-analisis terdapat upaya untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dengan tujuan utama yaitu 1 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, Cet. 6, h. 105. menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. 2

C. Variabel Penelitian

”Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. 3 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Akhlak Siswa, yaitu: 1. Variabel bebas Variabel Independent, yaitu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam variabel X 2. Variabel terikat Variabel Dependent yaitu Akhlak Siswa variabel Y

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Adalah keseluruhan subyek penelitian. 4 Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan yang berjumlah 359 siswa terdiri dari 10 rombongan belajar.

2. Sampel

Adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi yang diteliti. 5 Sampel yang akan diambil adalah 10 dari populasi yaitu 40 orang siswa. Menurut Suharsimi Arikunto di dalam bukunya “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek” dijelaskan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Tekhnik yang digunakan dalam mengambil sampel adalah sampel random atau acak. 2 Sukardi , Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. 7, h. 157. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 13, hal. 118 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian , ….,h. 130 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ,…., h. 131 Teknik penarikan sampel menggunakan probability sampling yaitu teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel menggunakan teknik simpel random sampling, adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Adapun tekhnik penulisan ini penulis berpedoman kepada buku pedoman penulisan skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah Field Research penelitian lapangan Yaitu bertujuan untuk mendapatkan data faktual yang ada di lapangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Metode cara atau tekhnik menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui 6 : a. Angket Questionnaire yang berbentuk skala Likert. Dengan menggunakan teknik angket, pengumpulan data sebagai data penelitian jauh lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga, tidak memerlukan kehadiran peneliti, dapat dibagikan secara serempak kepada semua responden. b. Wawancara Interview yaitu ”Tekhnik pengumpulan data dengan mengadakan dialog yang dilakukan oleh pewawancara Interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara Interview ”. 7 Wawancara ini dilakukan dengan pengajar pendidikan agama Islam SMP Negeri 03 Tangerang Selatan mengenai Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Akhlak Siswa. 6 Drs. Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : ALFA BETA, 2009 Cet. 6, h. 69 7 Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 1995, h. 76 Kriteria yang digunakan pada instrument angket kecerdasan emosional ini adalah skala Likert dengan metode Sumated Ratings, yaitu pernyataan-pernyataan yang menempatkan individu pada situasi yang menggambarkan dirinya dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. 8 Penulis memakai skala sikap model Likert karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut: a Metodenya sederhana b Waktu membuatnya singkat c Informasi tentang jawaban subyek dapat lebih jelas dan tetap d Sikap yang ditampilkan subyek mudah diinterpretasikan hanya dengan melihat jumlah skor total subyek, sikap positif atau menyetujui terhadap obyek sikap akan terlihat dalam jumlah keseluruhan yang tinggi. Sedangkan sikap yang negatif atau tidak menyetujui obyek sikap akan terlihat dalam jumlah keseluruhan yang rendah. Adapun kriteria skor alternatif jawaban pernyataan angket dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Kriteria Penilaian Angket Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Negatif Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju 4 3 2 1 1 2 3 4 Adapun kisi-kisi instrument penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan angket adalah sebagai berikut : 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2006, Cet.2, hal. 238 Tabel 2 Kisi-Kisi Quisioner No Variabel Dimensi Indikator Nomor Butir positif negatif Jumlah Item 1 Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam - Keimanan - Al-Qur’anHadits - Akhlak - FiqhIbadah - Tarikh 1,2,3, 5,6,8, 9,10,11 13,15,16 17,18,19 4 7 12 14 20 20

2 Akhlak Siswa

1.Akhlak al- Karimah 2.Akhlak al- Madzmumah - Akhlak terhadap Allah - Akhlak terhadap diri sendiri - Akhlak terhadap sesama - Akhlak terhadap lingkungan dan alam - Iri - Dengki - Hasud 1,2,4,6 7,9,10,13,14 15,16,20,21 22,23,24 26,27,28 3,5 8,11,12 17,18,19 25 29,30 50

F. Teknik Pengolahan Data