Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja guru adalah perasaan guru tentang menyenangkan atau tidak mengenai pekerjaan berdasarkan atas harapan guru dengan imbalan yang diberikan oleh sekolah. Kepuasan kerja guru ditunjukkan oleh sikapnya dalam bekerja atau mengajar.

B. Konsep Iklim Organisasi

1. Pengertian Iklim Organisasi

Iklim organisasi terdiri dari dua kata yaitu iklim dan organisasi, sedangkan iklim menurut kamus besar bahasa indonesia adalah keadaan, hawa suhu atau cuaca suatu daerah. 6 Menurut Wahjosumidjo bahwa organisasi adalah kumpulan orang-orang yang sedang bekerja bersama melalui pembagian tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang bersifat umum. 7 Sedangkan Wijono berpendapat bahwa sekolah sebagai suatu organisasi, karena di dalam organisasi terdapat empat unsur, yaitu kesatuan sosial, tujuan yang ingin dicapai, sistem kegiatan dan adanya batas organisasi. Sekolah adalah kesatuan sosial yang merupakan salah satu unit kerja dari organisasi pendidikan makro atau keseluruhan jenjang organisasi pengelola pendidikan, 8 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan karena sekolah tersebut mencakup organisasi-organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan di tingkat nasional, propinsi, kabupaten, dan kecamatan, dengan kata lain bagian dari organisasi yang aktifitasnya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dimana iklim sekolah didefinisikan sebagai seperangkat atribut yang memberi warna atau karakter, spirit, ethos, suasana, batin dari setiap sekolah., maka sekolah itu sendiri merupakan organisasi yang aktifitasnya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dimana sekolah berada. Dapat dikatakan bahwa iklim organisasi merupakan sebagai pola interaksi antara kepala sekolah 6 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakata: Balai Pustaka, 2001, cet. Ke-1, h.42. 7 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2007, Cet. 1, h. 60. 8 Wijono, Administrasi dan Supervise Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, 1989, h. 55. dengan guru, staf, dan siswa. Dimana dari proses interaksi tersebut dapat diberi gambaran bahwa lingkungan kerja tersebut berdampat positif atau negatif. Menurut Richard M. Steers, iklim organisasi yaitu sifat atau ciri yang dirasa terdapat dalam lingkungan kerja dan timbul terutama karena kegiatan organisasi, yang dilakukan secara sadar atau tidak, yang dianggap mempengaruhi tingkah laku kemudian. Dengan perkataan lain iklim dapat dipandang sebagai “kepribadian” dari suatu organisasi. 9 Sedangkan Keith Davis menyatakan bahwa iklim organiasi adalah lingkungan manusia di dalamnya dimana para anggota organisasi melakukan pekerjaan mereka. 10 Menurut N.A Ametembun, iklim berasal dari bahasa inggris climate, suatu sekolah merupakan situasi pendidikanpengajaranpembelajaran di suatu sekolah. 11 Dapat disimpulkan bahwa iklim organiasi adalah ciri dari lingkungan kerja tersebut dapat membawa perubahan pada tingkah laku para guru dan berdampak pada psikologis para guru, secara tidak sadar lingkungan kerja dapat memberi gambaran yang positif atau negatif dikarenakan oleh kebiasaan orang-orang yang berada dalam suatu organisasi, oleh karena itu untuk meningkatkan proses pengajaran menjadi efektif diperlukan lingkungan kerja yang positif. Sedangkan Arni Muhammad mendefinisikan iklim kerja organiasi sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan dan anggota terhadap suatu sistem sosial. 12 Iklim organiasi sama halnya dengan meteorologi. Kalau meteorologi mempunyai berbagai variabel seperti temperatur, kelembaban dan hujan, maka iklim organiasasi terdiri dari faktor-faktor seperti persahabatan, kesportifan, penaggung resiko dan lain-lain. Dengan demikian berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa iklim organiasi adalah karakteristik situasional yang ada dalam suatu organisasi dan dapat diketahui kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam 9 Richard M. Steers, Terjemahan Magdalena Jamin, Efektifitas Organiasi. Jakarta: Erlangga, 1985. Cet. 1, h.113 10 Keith Davis John W. New Stroom, Terjemahan Agus Dharma, Perilaku dalam Organiasi, Jakarta: Erlangga, 1990. Cet. 2, h. 21 11 N.A Ametembun. Merealisasi Iklim Positif di Sekolah-sekolah. Bandung: Suri, 2000. Cet. Ke-2. h. 1 12 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Cet. Ke-8. h. 82 menjalankan aktifitas dan dapat mempengaruhi karaktertingkah laku individu tersebut. Iklim organisasi merupakan kualitas dari proses dalam suatu organiasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu tugas penting para pengelola sekolah ialah merealisasikan iklim positif di sekolah yang dikelolanya. Iklim organisasi mengacu kepada seluruh sikap warga sekolah satu sama lain dan menjadi suatu kewajiban bagi pengelola pendidikan untuk merealisasikan lingkungan kerja yang positif di sekolah, walaupun ada perbedaan-perbedaan individual diantara aktifitas sekolah, iklim itu harus tetap tumbuh dan berkembang dari interaksi-interaksi diantara kepala sekolah dengan para guru, guru dengan murid, guru dengan guru, murid dengan murid, dan diantara personil sekolah lainnya, dengan adanya lingkungan kerja yang harmonis akan meningkatkan semangat guru dalam mengajar. Iklim organisasi secara definitif mempengaruhi seluruh kehidupan sekolah. Bila positif, merangsang para guru mengajar lebih baik, dan hendaklah dikembangkan arogansi yang tepat, dan kerendahan hati yang sesuai. Para guru muda patut menghargai para guru senior, maka dengan demikian dapat mewujudkan lingkungan kerja yang positif. Dalam iklim organisasi menjelaskan bagaimana guru bertingklah laku di dalam kelasnya dan tidak dapat lepas dari iklim organisasi, iklim menunjukkan pada persepsi individu terhadap lingkungan kerja sekolah. Persepsi guru ini merupakan akibat dari keadaan organiasi formal, organisasi informal dan praktek kepemimpinan kepala sekolah, dengan kata lain iklim organisasi merupakan sintesis dari hambatan-hambatan organisasional. 13 Bahwa iklim organisasi merupakan suasana kerja yang dirasakan oleh tenaga pendidikan khususnya guru dalam melakukan pekerjaan di lingkungan organisasinya yaitu sekolah yang berkaitan dengan sikap dan tingkah laku guru dalam melaksanakan tugas. Pada dasarnya iklim organisasi merupakan kepribadian organisasi yang dapat menmpengaruhi disiplin kerja guru, oleh sebab itu bila iklim organiasinya baik, maka disiplin kerja, kemandirian, dan otonomi para pendidikpun akan baik pula, 13 Suharsini Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tekhnologi Dan Kejuruan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1993. Cet 2, h. 113 sebaliknya bila organiasi pendidikan kurang baik, maka disiplin kerja guru juga akan kurang baik. Lingkungan kerja dalam organisasi dapat mempengaruhi individu dalam bekerja khususnya tenaga pengajar dan dapat mempengaruhi tingkah laku guru dalam mengajar, oleh karena itu kepala sekolah diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang hangat dan kondusif karena iklim organiasi yang hangat meningkatkan profesi dan performan para pendidik dan perencana. 14 Dapat dikatakan bahwa pentingnya peranan organisasi pendidikan terhadap pembentukan kompetensi para pendidik dan para perencana, karena lingkungan tempat mereka bekerja secara perlahan-lahan memberi pengaruh terhadap pembentukan kompetensi para pendidik. Hanya dalam iklim organisasi yang hangat kebebasan akan dapat berjalan dengan baik, yaitu seseorang berhak jujur mengemukakan kebenaran yang dilihat, hanya dengan iklim organisasi yang hangat pula dapat menyatukan beberapa pendapat yang berbeda. Iklim organiasi yang itu tidak muncul dengan sendirinya. Iklim tersebut perlu diciptakan dan dibina agar dapat bertahan lama, guna menciptkan lingkungan belajar mengajar yang sehat dan kondusif. Made Pidarta mengemukakan beberapa cara mengkreasikan iklim organisasi menjadi lebih baik, yaitu: para guru melakukan kerja sama dalam kelompok mereka sendiri, saling memberi dan menerima tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas mereka sebagai pendidik. 15 Dengan dimikian iklim organisasi yang tercipta akan menjadi sebuah organisasi yang hangat, karena para guru tersebut saling bekerjasama, saling memberi dan menerima idegagasan dalam mendiskusikan hal-hal yang penting dalam lembaga pendidikan khususnya informasi-informasi yang diterima dari orang tua, guru-guru lain maupun dari para siswa, sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan. Kerja sama yang erat sangat dibutuhkan dalam setiap menyelesaikan masalah karena di dalam kerja sama tersebut terdapat prinsip-prinsip kebersamaan. 14 Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan System. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Cet. Ke-3, h. 199 15 Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipator i…,h. 201

2. Dimensi-dimensi Iklim organisasi

Iklim yang berbeda dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi tingkah laku individu dan dapat menentukan karakteristik tertentu dalam suatu lingkungan organisasi, hal ini memberikan gambaran bahwa dalm iklim organisasi terdapat beberapa dimensi yang ada didalamnya. Jurnal bisnis dan manajemen menyebutkan beberapa dimensi iklim organisasi sebagai berikut: 16 a. Kepercayaan Dimana anggota organisasi harus berusaha keras dalam mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya sudah terdapat keyakinan dan didukung oleh pernyataan dan tindakan. Dengan kata lain tugas yang diberikan oleh kepala sekolah dan mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. b. Pembuatan keputusan bersama Tenaga pendidikan khususnya guru dilibatkan dalam pembuatan keputusan, karena dalam sebuah organisasi guru harus dilibatkan dalam komunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah, baik masalah yang berkaitan dengan kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukan guru serta berperan aktif dalam pembuatan keputusan dan penetapan tujuan. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama sebagai upaya untuk memberikan keputusan yang terbaik. c. Kejujuran Untuk mewujudkan iklim organisasi menjadi lebih baik, guru dituntut untuk berterus terang dengan apa yang ada di pikiran mereka dengan tujuan untuk menjaga kejujuran dan keterusterangan yang dimiliki oleh personil sekolah maka iklim organisasi dapat tercipta menjadi lebih baik. Bahwa kepala sekolah memberikan informasi yang jujur atau apa adanya kepada guru khususnya permasalahan tentang kenaikan SPP dan sebagainya. d. Komunikasi Melalui komunikasi yang lebih terbuka dan efektif akan lebih mudah bagi para guru, staff untuk mengetahui akan informasi dipengaruhi oleh bermacam- macam cara anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi, organisasi 16 www. Jurnal Bisnis dan Manajemen.co.id, 16 Okt 2008.