salah  satunya  pada  gaya  kepemimpinan.  Dengan  demikian  dapat  disimpulkan bahwa  iklim  organisasi  yang  efektif  sebenarnya  terdapat  pada  iklim  organisasi
yang bersifat terbuka.
4. Gaya Kepemimpinan sebagai pembentuk iklim
Menurut Keith Davis   Jhon W. new Stroom, terjemahan Agus Dharma, kepemimpinan  adalah  proses  memepngaruhi  orang  lain  untuk  mencapai  tujuan
yang ditetapkan dengan antusias.
22
Oleh  karena  itu,  dalam  kepemimpinan  terdapat  gaya  yang  dapat menentukan organisasi berjalan dengan efektif, seperti telah dikemukakan bahwa
gaya  kepemimpinan  sebagai  faktor  yang  cukup  kuat  dalam  membentuk  iklim organisasi oleh karena itu kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan tentunya
memiliki  gaya  dalam  mewujudkan  sekolah  menjadi  lebih  baik  dalam  mencapai tujuan  organisasi.  Kepala  sekolah  sebagai  seorang  pemimpin  dan  kepala  sekolah
harus mampu mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan  percaya  diri  para    guru,  staf  dan  siswa  memberikan  bimbingan  dan
mengarahkan  para  guru,  staf,  dan  para  siswa  serta  memberikan  dorongan  dan inspirasi sekolah untuk mencapai tujuan.
Iklim organisasi sebenarnya lebih banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala  sekolah,  karena  dialah  yang  meletakkan  landasan  dan  stuktur  di  mana
terjadinya  interaksi  sosial  dalam  sekolahnya.  Getsel  dan  Cuba  menjelaskan  tiga gaya kepemimpinan yang dikutip dalam buku Burhanuddin,
23
yaitu: a.  gaya kepemimpinan nomotis, yang mementingkan tuntutan kelembagaan.
b.  gaya  kepemimpinan  ideografis,  yang  mengutamakan  tuntutan  pribadi pemegang jabatan.
c.  gaya  kepemimpinan  transaksional,  yang  dengan  tegas  memperhatikan kelembagaan  tetapi  juga  memperhatikan  kebutuhan-kebutuhan  individu
sebagai anggota organisasi, dan secara efektif berusaha mengurangi atau dapat mengatasi konflik yang muncul.
22
Keith  Davis    Jhon  W.  new  Stroom.,  terjemahan  Agus  Dharma.  Perilaku  dalam Organisa
si…, h. 152
23
Burhanuddin. Analisis Administrasi Manajemen …,h. 275
Menurut  Ngalim  Purwanto,  pemimpin  yang  otokratis  tidak  menghendaki rapat-rapat  atau  musyawarah.  Berkumpul  atau  rapat  hanyalah  berarti  untuk
menyampaikan  instruksi-instruksi.  Setiap  perbedaan  pendapat  diantara  anggota- anggota  kelompoknya  diartikan  sebagai  kepicikan,  perkembangan,  atau
pelanggaran disiplin terhadap perintah an instruksi yang telah ditetapkannya.
24
Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  iklim  organisasi  yang  efektif sebenarnya  tedapat  iklim  organisasi  yang  sifatnya  terbuka,  dan  gaya
kepemimpinan  yang  lebih  efektif  yaitu  gaya  kepemimpinan  transaksional  karena merupakan  suatu  gaya  kepemimpinan  yang  lebih  menjamin  bagi  kelangsungan
kerja  sama  organisasi  yang  berhasil.  Dengan  gaya  kepemimpinan  traksaksional kepala sekolah diharapkan dapat menekan konflik seminimal mungkin dan potensi
staf kepala sekolah dapat ditingkatkan kearah yang lebih optimal. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus mampu memilih dan mengembangkan bentuk
iklim  organisasi  yang  sesuai  dengan  kondisi  sekolahnya  apabila  menghendaki tujuan organisasi tercapai secara efektif.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi
Menurut  Richard  M.  Steers  ada  lima  faktor  yang  mempengaruhi  iklim organisasi, yaitu:
25
a.  Stuktur Organisasi Organisasi  yang  tinggi  penstrukturan  organisasinya  yaitu  semakin  tinggi
tingkat  sentralisasi,  formulasi,  orientasi  pada  peraturan,  lingkungannya  akan semakin  kaku,  tertutup,  serta  penuh  ancaman,  sebaliknya  makain  besar
otonomi, kebebasan menentukan tingkatan individu dan semakin banyak pula perhatian yang ditujukan pemimpin terhadap pekerjanya khususnya para guru,
staf  akan  makin  baik  yaitu  terbuka,  penuh  kepercayaan,  bertanggung  jawab akan tugasnya.
b.  Ukuran besarnya Organisasi
24
Ngalim  Purwanto.  Administrasi  dan  Supervisi  Pendidikan.  Bandung:  PT.  Remaja Rosdakarya. 2004. Cet. 3, h. 48
25
Richard M. Steers, Terjemahan Magdalena Jamin, Efektifitas Organisasi …, h. 117-119
Ukuran  besarnya  Organisasi  dan  posisi  kerja  seseorang  dalam  hirarki, besarnya  organisasi  ditunjukkan  dengan  jumlah  orang  dalam  organisasi.
Bahwa organisasi adalah sistem sosial, oleh karena itu ukuran dihitung dengan menjumlah  pegawai,  bahwa  sekolah  adalah  organisasi  bila  sekolah  tersebut
merupakan sekolah dasar maka ukuran orang yang bekerja di sekolah tersebut akan semakin bertambah.
c.  Sifat Tekhnologi Kerja Tekhnologi  cenderung  menciptakan  iklim  yang  berorientasi  pada  peraturan,
tingkat  kepercayaan  yang  kaku,  kreatifitas  rendah,  tekhnologi  yang  dinamis menjurus  pada  komunikasi  terbuka,  kepercayaan,  kreatifitas,  penerimaan
tanggung jawab pribadi untuk menyelesaikan tugas. Tekhnologi yang dipakai tekhnologi  yang  dipakai  secara  tepat  akan  mempermudah  menyelesaikan
proses  pendidikan,  yaitu  sekolah  sudah  memfasilitasi  segala  kebutuhan  guru dan  staf,  contohnya  dalam  melakukan  kegiatan  administrasi  sekolah  sudah
menyediakan komputer dan memfasilitasi internet guna mengkondisikan kerja yang efektif.
d.  Lingkungan Luar Lingkungan  merupakan  salah  satu  unsur  yang  dapat  mempengaruhi
perkembangan  organisasi,  bila  keadaan  di  luar  organisasi  ricuh  atau  sering terjadi keributan maka akan mengakibatkan lingkungan kerja yang tidak aman
dan nyaman. e.  Kebijakan dan Praktek Manajemen
Para manajer yang memberikan banyak umpan balik, otonomi, identitas tugas pada  bawahannya  ternyata  sangat  membantu  terciptanya  iklim  yang
berorientasi  pada  prestasi,  dimana  para  pekerja  merasa  lebih  bertanggung jawab atas pencapaian sasaran organisasi  dan kelompok.
Jadi,  dapat  disimpulkan  bahwa  iklim  organisasi  dapat  dipengaruhi  oleh struktur  organisasi,  ukuran  besarnya  organisasi,  sifat  tekhnologi  kerja,
lingkungan  luar,  kebijakan  dan  praktek  manajemen.  Struktur  organisasi  meliputi keadaan  hubungan  antara  guru,  pimpinan,  siswa  dan  orang  tua  serta  masyarakat
yang  bekerja  sama,  terbuka  dalam  komunikasi,  komunikatif,  disiplin  dan  penuh
tanggung  jawab.  Sedangkan  lingkungan  eksternal  adalah  masyarakat,  orang  tua murid diharapkan dapat menjaga hubungan baik antar sesama demi menjaga mutu
sekolah  tersebut.  Sifat  tekhnologi  kerja  yang  dipakai  oleh  sebuah  organisasi berpengaruh pada iklim. Tekhnologi  yang lebih  dinamis atau berubah-ubah akan
menjurus kepada komunikasi yang lebih terbuka, tingkat kepercayaan yang tinggi, menumbuhkan  kreatifitas,  dan  memiliki  tanggung  jawab  pribadi  dalam
menyelesaikan tugas. Iklim  organisasi  yang  menenangkan  akan  dapat  meningkatkan  kepuasan
kerja  guru.  Salah  satu  cara  untuk  meningkatkan  kepuasan  kerja  guru  yaitu menyediakan  tempat  kerja  yang  nyaman  dan  pimpinan  memperlakukan  guru
secara  baik  pula  tidak-membeda-bedakan  satu  sama  lainnya,  guna  menciptakan iklim  organisasi  yang  kondusif.  Para  guru  merasa  bahwa  iklim  organisasi  akan
lebih  kondusif  apabila  para  guru  melakukan  sesuatu  yang  bermanfaat  dan pekerjaannya  tersebut  dihargai  oleh  pimpuinankepala  sekolah.  Oleh  karena  itu,
akan timbul perasaan senang dan bangga dalam diri para petugas pendidikan, jadi apabila pihak sekolah bisa memenuhi kebutuhan para guru maka akan terciptanya
tingkat kepuasan kergu pun meningkat.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan  sekolah  dalam  mencapai  tujuan  secara  efektif  dan  efisien ditentukan  oleh  kemampuan  kepala  sekolah  dalam  mengelola  sumber  daya  yang
ada  dan  menciptakan  iklim  organisasi  yang  terbuka  dan  sehat  sesuai  dengan harapan  para  guru.  Iklim  terbuka  diyakini  memiliki  kekuatan  untuk
mempengaruhi  perilaku  yang  positif.  Hal  ini  berarti  bahwa  iklim  terbuka memberikan  sarara  bagi  pemenuhan  kebutuhan  manusia  yang  sifatnya  non
material,  membawa  kepuasan  hati  para  guru  yang  berada  didalamnya.  Adanya kepuasan hati dari para guru dapat mendorong guru dapat mendorong guru untuk
bertingkah  laku  positif  dalam  memenuhi  kepuasan  para  kerja  guru    dan  dapat meningkatkan mengajar menjadi lebih baik.
Namun kenyataannya tidak semua iklim organisasi pendidikan khususnya sekolah  mempunyai  karakteristik  situasional  yang  sama  dan  sesuai  dengan
harapan  para  guru.  Dikatakan  berbeda  adakalanya  iklim  organisasi  tidak  mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dicapai oleh masing-masing guru. Kondisi
itu  dipengaruhi  oleh  gaya  kepemimpinan  kepala  sekolah  dalam  mengelola lingkungannya.
Dalam  melaksanakan  kepemimpinannya  dengan  pendekatan  apapun kepala  sekolah  perlu  lebih  memperhatikan  aspek  manusia  dan  tugas  pokok  para
guru.  Dari  perhatian  yang  lebih  tersebut  kepala  sekolah  dapat  melaksanakan kedalam  bentuk  bimbingan  dan  pengawasan  yang  mengarah  pada  penyelesaian
tugas  pokok  dengan  memperhatikan  faktor  manusianya  sehingga  besar kemungkinan akan meningkatkan kepuasan kerja para guru.
Seperti  yang  telah  dijelaskan  diatas,  keadaan  iklim  organisasi  yang  ideal dan baik bila kepala sekolah memperhatikan aspek manusia dan tugas pokok guru.
Sehingga guru berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan sepenuh hati dan  keikhlasan  dalam  hati.  Pelaksaaan  tugas  tanpa  dibarengi  keikhlasan  dalam
hati  dan  giat  menghasilkan  norma  kerja  yang  rendah  dan  sebaliknya  bila  guru sudah  merasakan  cinta  terhadap  jabatannya  itu  maka  kecintaannya  itu  akan
terlihat  dalam  reaksi  mentalnya  terhadap  pekerjaannya  akan  tinggi  seperti  penuh kesenangan dan giat dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar.
Dalam  asumsi  ini  dapat  diajukan  kerangka  kesimpulan  bahwa  iklim organisasi  mempunyai  daya  pengaruh  terhadap  perilaku  anggotanya.  Bila
perilakunya  posistif  maka  tingkat  kepuasan    dalam  bekerjanya  harus  positif,  hal ini terjadi pada kesenangan dalam mengajar.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan  pada  kerangka  teori  dan  kerangka  berfikir  diatas  mengenai hubungan  iklim  kerjaorganisasi  sekolah  dengan  kepuasan  kerja  guru,  maka
hipotesis penelitian yang diajukan sebagai berikut: “Terdapat hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja guru”
Bila  hipotesis  ini  jabarkan  lebih  lanjut,  maka  tingginya  tingginya  tingkat kepuasan  kerja  guru  disebabkan  oleh  iklim  organisasi  yang  terbuka.  Dan
rendahnya  tingkat  kepuasan  kerja  guru  disebabkan  oleh  iklim  organisasi  yang