keseluruhan. Berdasarkan jumlah nilai dari aspek pengetahuan yang ada, dapat
diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu : 1.
Baik, pengetahuan responden dikategorikan baik bila skor jawaban
75 dari nilai tertinggi yaitu 10
– 12. 2.
Sedang, pengetahuan responden dikategorikan sedang bila skor jawaban
40-75 dari nilai tertinggi yaitu 5
– 9. 3.
Kurang, pengetahua responden dikategorikan kurang bila skor jawaban
40 dari nilai tertinggi yaitu 0
– 4. 3.9
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data diolah dan dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif. Untuk pengolahan data kuantitatif mencakup tabulasi data dan perhitungan statistik serta
uji statistik melihat pengaruh pendidikan gizi tentang pola makan seimbang melalui game puzzle dan gambar animasi terhadap peningkatan pengetahuan anak
SDN 067690 Medan. Proses pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing, kegiatan yang dilakukan untuk pengecekan kuesioner dan
perbaikan isi formulir. 2.
Coding, setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan peng
“kodean” yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data atau angka bilangan. 3.
Data entry atau processing, data yang sudah di “coding”, dimasukkan kedalam program atau software komputer.
4. Cleaning, mengecek kembali apakah data yang sudah dimasukkan tidak
ada kesalahan-kesalahan kode ataupun ketidaklengkapan data.
Untuk menilai pengaruh pendidikan gizi tentang pola makan seimbang terhadap peningkatan pengetahuan anak sekolah melalui game puzzle dilakukan
uji statistik paired t-test, sedangkan menilai pengaruh pendidikan gizi tentang pola makan seimbang melalui gambar animasi dilakukan uji statistik Wilcoxon
karena data tidak berdistribusi normal. Dengan uji statistik tersebut dapat dilihat perbedaan pengetahuan anak sekolah sebelum dan sesudah perlakuan. Untuk
melihat perbedaan pengetahuan pada kedua kelompok diuji dengan Mann- Whitney Nonparametric Independent T-Test. Uji statistik yang dilakukan akan
diuji dengan software SPSS 20.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDN 067690 Medan
Sekolah Dasar Negeri 067690 kota Medan terletak di Jalan Karya Jaya Pangkalan Masyur, Kecamatan Medan Johor, Kelurahan Pangkalan Masyhur.
Luas sekolah ini sebesar 400 m
2
milik sekolah dan 200 m
2
bukan milik sekolah. Sekolah ini berdekatan dengan lapangan Sejati, tempat orang-orang sering berlatih
dan bermain bola disana, sehingga anak-anak berolahraga di lapangan tersebut di saat pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.
SDN 067690 Kota Medan dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama Hj. Deli Kusuma, S.Pd, M.Si, memiliki 1 petugas di tata usaha dan 21 tenaga pengajar
dengan berbagai tingkat pendidikan pada tabel 4.1 dan 516 siswa pada tabel 4.2. Sarana yang ada di sekolah yaitu ruang kepala sekolah, ruang tata usaha,
ruang usaha kesehatan sekolah, lapangan upacara, perpustakaan dan kantin sekolah pada tabel 4.3. Sekolah memiliki kantin sekolah, tetapi tetap ada
jajanan-jajanan yang dipasarkan di area sekolah. Sekolah tersebut letaknya juga berdekatan dengan kantor kelurahan
Pangkalan Masyhur, beberapa SD Negeri lainnya dan rumah sakit Mitra Sejati.
Tabel 4.1 Distribusi Pendidikan Terakhir Tenaga Pengajar Guru SDN 067690 Kota Medan
Pendidikan n
Strata 1 15
71,4 Diploma 2
2 9,5
Sekolah Pendidikan Keguruan 3
14,3 SLTA
1 4,8
Total 21
100,0 Sumber: Tata Usaha SDN 067690 Kota Medan
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tenaga pengajar guru yang mengajar di SDN 067690 Kota Medan dengan pendidikan terakhir Strata 1
sebanyak 15 orang 71,4, Diploma 2 sebanyak 2 orang 9,5, Sekolah Pendidikan Keguruan sebanyak 3 orang 14,3 dan SLTA sebanyak 1 orang
4,8.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Murid SDN 067690 Kota Medan
No Karakteristik
n
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
247 269
47,9 52,1
2. Umur
a. 7 tahun b. 7-12 tahun
c. 12 tahun 117
397 2
22,7 76,9
0,4
Total 516
100,0 Sumber: Tata Usaha SDN 067690 Kota Medan
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah murid perempuan lebih banyak daripada laki-laki, yaitu sebanyak 269 orang 52,1 dan murid laki-laki
sebanyak 247 orang 47,9. Berdasarkan umur jumlah murid pada rentang umur 7-12 tahun lebih banyak yaitu sebanyak 397 orang 76,9, pada umur 7 tahun
sebanyak 117 orang 22,7 dan 12 tahun sebanyak 2 orang 0,4.
Tabel 4.3 Sarana yang ada di SDN 067690 Kota Medan No
Sarana Jumlah Ruangan
1. Ruang Kelas
6 2.
Ruang Kepala Sekolah 1
3. Ruang Tata Usaha
1 4.
Ruang Perpustakaan 1
Sumber: Tata Usaha SDN 067690 Kota Medan Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa di SDN 067690 Kota Medan
memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha dan 1 ruang perpustakaan.
4.2 Karakteristik Responden Anak Sekolah Dasar
Karakteristik responden anak sekolah dasar yaitu dibagi atas umur dan jenis kelamin. Umur responden anak sekolah dasar pada kelas IV, V dan VI
umumnya pada rentang umur 9-13 tahun dan pada jenis kelamin dibagi menjadi laki-laki dan perempuan.
Pada penelitian ini jumlah responden paling banyak berumur 11 tahun yaitu 35 orang 38,9 dan paling sedikit umur 13 tahun yaitu 1 orang 1,1.
Jumlah responden laki-laki lebih banyak yaitu 54 orang 60 dan perempuan sebanyak 36 orang 40.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
No. Karakteristik Responden
Jumlah n Persentase
1. Umur
2. 9 tahun
3. 10-12 tahun
4. 13 tahun
19 70
1 21,1
77,8 1,1
2. Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
54 36
60,0 40,0
Total 90
100,0 4.3
Gambaran Pengetahuan
Responden Sebelum
dan Sesudah
Pendidikan Gizi Melalui Game Puzzle
Berdasarkan hasil pre-test didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan responden terbanyak sebelum diberikan pendidikan gizi adalah kategori sedang
sebanyak 31 orang 68,9, paling sedikit berada di kategori baik sebanyak 2 orang 4,4 dan masih ada yang dalam kategori kurang baik sebanyak 12 orang
26,7. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang pola
makan seimbang sebelum pendidikan gizi masih dalam kategori sedang dan ada yang masih dalam kategori kurang baik. Pada jawaban dari pertanyaan kuesioner
pre-test diketahui bahwa anak sekolah kurang mengetahui pola makan seimbang, sumber-sumber dari setiap zat gizi, seperti anak sekolah menganggap bahwa nasi,
ikan, buah termasuk sumber karbohidrat; susu dan telur termasuk sumber vitamin dan mineral, dan kurang dalam mengetahui porsi-porsi dari setiap zat gizi
karbohidrat, vitamin dan mineral yang dibutuhkan per harinya.
Sementara itu setelah dilakukan post-test didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan responden terbanyak sesudah diberikan pendidikan gizi adalah pada
kategori pengetahuan sedang sebanyak 30 orang 66,7, tingkat pengetahuan baik sebanyak 15 orang 33,3 dan tidak ada lagi responden memiliki
pengetahuan yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden sesudah diberikan pendidikan gizi pada umumnya mengalami
peningkatan jumlah responden menjadi kategori sedang dan ada peningkatan jumlah responden pada kategori baik. Hal ini dijelaskan pada tabel 4.5 di bawah
ini: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Sebelum dan
Sesudah Pendidikan Gizi Dengan Game Puzzle
Pengetahuan Pretest
Posttest n
n
Baik 2
4,4 15
33,3 Sedang
31 68,9
30 66,7
Kurang 12
26,7 0,0
Total 45
100,0 45
100,0