Pola Makan Seimbang Pada Anak Sekolah Dasar

Makanan yang dikonsumsi secara seimbang zat gizinya oleh anak usia sekolah sesuai kebutuhan dan kecukupan dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal, peningkatan kecerdasan intelektual dan menurunkan resiko penyakit degeneratif di masa mendatang. Makanan seimbang adalah setiap makanan yang dimakan oleh anak terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah yang jadwal makannya tiga kali sehari makanan utama, dua kali selingan dan susu cukup dua kali sehari. Gizi seimbang untuk anak sekolah harus memenuhi zat gizi makro dengan karbohidrat 45-65 persen total energi, protein 10-25 persen total energi dengan perbandingan protein hewani dan nabati = 2:1, lemak 25-40 persen total energi, selain itu harus memenuhi kebutuhan zat gizi mikro seperti halnya vitamin dan mineral Devi, 2012. Beberapa zat gizi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal : 1. Energi dan protein dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mi, roti dan biskuit, sedangkan protein dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu, dan kacang-kacangan. Dengan tercukupinya kebutuhan energi dan protein sesuai kebutuhan dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak. 2. Vitamin A, C, B1 dapat diperoleh dari sayuran, buah dan kacang- kacangan. Dengan terpenuhinya zat gizi tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, mencegah kebutaan dan meningkatkan konsentrasi belajar. 3. Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, kacang-kacangan. Zat besi dapat diperoleh dari ikan, ayam, daging, tempe, oncom, kacang- kacangan, sayuran hijau yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan mencegah anemia. Menu yang disiapkan untuk anak sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan, kesukaan dan kebiasaan mereka serta bervariasi sesuai dengan selera makan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menu makanan anak sekolah yaitu harus selalu ada lima sumber zat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Menu anak sekolah harus memenuhi kecukupan kalori sebanyak 1.550-2.400 kkal per hari.

2.2 Pendidikan Gizi

Pendidikan diberikan kepada setiap orang dengan memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan. Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan gizi memiliki pengertian yaitu suatu usaha terencana dengan proses belajar yang dilakukan dengan memberikan informasi tentang gizi, baik dari pola makan maupun pemilihan makanan yang dapat mempertahankan atau meningkatkan status gizi menjadi lebih baik. Tujuan dari pendidikan gizi menurut WHO secara umum yaitu mendorong terjadinya perubahan perilaku yang positif yang berhubungan dengan makanan dan gizi. Di dalam jurnal tentang pengaruh pemberian pendidikan gizi terhadap peningkatan pengetahuan gizi pada anak sekolah dasar Candra, 2014 bahwa rata-rata tingkat pengetahuan gizi subjek sebelum dan setelah intervensi pemberian pendidikan gizi adalah sebesar 47,53 kurang dan 67,59 baik. Peningkatan tingkat pengetahuan gizi subjek sebesar 20,06. Berdasarkan hasil uji statistik paired t test, terdapat perubahan pengetahuan gizi yang signifikan antara sebelum dan setelah intervensi p0.05. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi pendidikan gizi yang diberikan selama sebelas hari memberikan pengaruh terhadap pengetahuan gizi subjek. Adapun hasil penelitian dari jurnal tentang pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan anak gizi lebih Thasim, 2013 bahwa sebelum pemberian edukasi gizi sebanyak 41 responden 74,5 memiliki pengetahuan yang cukup dan meningkat menjadi 51 responden 92,7 setelah pemberian edukasi. Responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 14 responden 25,5 dan menjadi 4 responden 7,3 setelah pemberian edukasi. Adanya peningkatan pengetahuan setelah pemberian edukasi sebanyak 1,57. Nilai p. menunjukkan hasil bahwa ada perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi gizi dengan nilai p. = 0,000 p.0,05.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

10 36 100

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 1 16

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 1 8

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 0 21

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 2 3

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SDN 060902 Mangkubumi Kota Medan Tahun 2016

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Makan Seimbang - Pengaruh Pendidikan Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Melalui Game Puzzle dan Gambar Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak SDN 067690 Kota Medan

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendidikan Gizi Tentang Pola Makan Seimbang Melalui Game Puzzle dan Gambar Animasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Anak SDN 067690 Kota Medan

0 0 8

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TENTANG POLA MAKAN SEIMBANG MELALUI GAME PUZZLE DAN GAMBAR ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK SDN 067690 KOTA MEDAN

0 0 16