Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
2.5. Status Gizi Ibu Ditinjau Dari Pola Makan dan Hubungannya dengan Status Gizi Bayi.
Masa hamil dan menyusui menjadi saat penting bagi proses tumbuh
kembang bayi selama dalam kandungan dan setelah dilahirkan. Itu sebabnya asupan gizi nutrisi yang adekuat harus terpenuhi.
Cara terbaik untuk memastikan status gizi selama masa hamil dan menyusui adalah memastikan asupan nutrisi yang adekuat, sebelum dan selama
masa reproduksi. Sayangnya hingga saat ini masih cukup banyak ibu hamil dan menyusui yang kekurangan gizi. Akibatnya, tumbuh-kembang janin dan ketika
sudah lahir pun tidak sesuai dengan potensinya. Makanan ibu selama menyusui diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat
gizi untuk mencukupi kebutuhan zat gizi dalam ASI serta kebutuhan zat gizi untuk kesehatan ibu sendiri. Untuk memperoleh kecukupan tersebut setiap ibu
menyusui harus mempunyai kebiasaan makan yang baik, dimana jumlah bahan makanan, jenis bahan makanan, serta frekuensi makan harus sesuai dengan
anjuran. Dengan demikian ASI yang dihasilkan akan cukup jumlahnya serta kualitasnya mampu meningkatkan status gizi bayi yang disusuinya dan juga ibu
tersebut Suheimi, 1994. Makanan erat hubungannya dengan gizi, karena dari makanan itulah kita
Peroleh zat gizi, zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjamin kelangsungan hidup, maka dari itu makanan yang dikonsumsi harus bergizi tinggi,
bersih, dan aman. Makhluk hidup memerlukan makan untuk kelangsungan hidupnya. Demikian juga halnya dengan manusia. Konsumsi zat gizi yang dapat
diterima orang berbeda-beda Sediaoetama, 1990.
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Bila status zat gizi si ibu cukup baik, ASI bisa menyediakan kebutuhan zat gizi yang baik pula. Sebaliknya, bila asupan zat gizi yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi ibu tidak baik, tidak cukup baik pula zat gizi yang diperoleh bayi itu. Admin, 2002.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan akan tambahan kalori energi tersebut, tentu saja terkait dengan kuantitas dan kualitas asupan makanan. Bila ibu
meyusui, sangat tidak mendapat asupan karbohidrat, sementara cadangan lemak dalam tubuhya juga telah habis dipergunakan sebagai bahan membuat ASI bagi
anaknya, maka selain akan membuat tubuh si ibu tampak kurus, kulitnya keriput, produksi hormon terganggu, dan daya tahan tubuhnya menurun hingga
membuatnya kekurangan tenaga. Yang sangat berbahaya, bila ibu yang sedang menyusui kekurangan protein akan membuat produksi ASI menjadi sedikit
dengan kualitas yang rendah. Hal ini tentu akan mempengaruhi kualitas kesehatan bahkan tingkat kecerdasan bayinya. Belum lagi lemahnya tingkat kesehatan ibu
yang sedang menyusui akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengasuh dan merawat bayinya dan hal ini merupakan pertanda buruk bagi kualitas hidup anak.
Kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi. Bila untuk ibu yang sedang hamil saja, begitu minim perhatiannya, apalagi
terhadap ibu yang sedang menyusui Neni, 2005.
2.6. Pengaruh Keadaan Gizi Pada Komposisi ASI