Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Hal tersebut tidak mengherankan menurut survey yang dilakukan oleh Kardjati. Dkk 1989, dari Kabupaten Sidoarjo dan Madura dari Jawa Timur
menunjukkan bahwa masukan energi dan zat gizi sangat rendah untuk semua wanita dari semua daerah. tidak ada perbedaan antara wanita hamil, tidak laktasi
dan wanita laktasi. dengan perkataan lain, meskipun kebutuhan zat gizinya meningkat pada kehamilan dan laktasi, konsumsi makananya tidak meningkat Sri
Kardjati, 1985.
5.2. Pola Konsumsi Bayi 5.2.1. Jenis Makanan Bayi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk jenis makanan yang sering dikonsumsi bayi adalah yang mengandung karbohidrat seperti bubur sun, nasi.
Banyak ibu-ibu yang berangggapan bahwa bayi yang mulai diberikan makanan yang paling penting adalah yang mengandung karbohidrat dengan alasan agar
bayi kenyang dan tidak rewel, karena tidak cukup bila hanya dengan ASI saja. Ditemukan pada sebagian bayi yang sudah mendapatkan makanan
tambahan bahwa Asi sudah jarang diberikan. Hal ini disebabkan ibu beranggapan bahwa bayi sudah mendapatkan kebutuhannya dari makanan yang dimakannya,
sehingga ASI tidak perlu sering diberikan lagi.
5.3. Status Gizi Ibu Menyusui dan Bayi
Status gizi ibu menyusui yang berkunjung ke puskesmas polonia sebagian besar adalah normal 96, selebihnya berstatus gizi kurus 4.
Status gizi ibu sangat mendukung dalam produksi ASI yang baik. Produksi ASI pada wanita yang gizinya cukup dan pada wanita yang gizinya kurang
berbeda.
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Dari hasil penelitian diketahui status gizi bayi sebagian besar baik 90 selebihnya status gizi lebih 6 dan status gizi kurang 4. Dari tabel 4.8. dapat
di lihat bahwa status gizi bayi yang baik lebih banyak dijumpai pada kelompok umur 7-12 bulan yaitu 95 dibanding kelompok umur 0-6 bulan yaitu 85,18
sedangkan status gizi kurang masing-masing dijumpai pada kelompok umur 0-6 bulan dan 7-12 bulan. berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa status gizi
bayi pada kelompok umur 7-12 bulan lebih baik dibandingkan dengan kelompok umur 0-6 bulan. Hal ini disebabkan karena pada umur 7-12 bulan bayi sudah
diberikan makanan tambahan. Pada umur 0-6 bulan, bayi yang berstatus gizi baik adalah 85,18. dan
pada usia 7-12 bln pada status gizi baik sebanyak 95. hal ini disebabkan karena produksi ASI sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, sehingga
harus ditambah dengan makanan tambahan Pada usia 4-6 bl, bayi sudah mendapatkan makanan tambahan disamping ASI jika kebutuhannya sudah
melampaui jumlah yang didapati dari ASI Solihin Pudjiadi,1990 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa para ibu memberikan
makanan tambahan pada bayinya setelah berusia 4 bulan. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa makanan tambahan yang
diberikan pada bayi diatas 4 bulan berupa nasi tim yang ditambah dengan sayuran seperti bayam, wortel, tomat dan kentang. Makanan tambahan diberikan 2-3 kali
dalam sehari. Setelah bayi berusia diatas 10 bulan, kebanyakan bayi diberi makanan
tambahan sesuai dengan menu keluarga, dalam hal ini tidak ada makanan khusus
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
yang disiapkan untuk bayi, tetapi disesuaikan dengan menu keluarga dan sangat jarang bayi yang diberi tambahan susu formula.
Dari berbagai macam status gizi bayi tersebut kebanyakan dari status gizi ibunya yang normal
5.4.Tingkat konsumsi Energi dan Protein Ibu Menyusui dengan Status Gizi Ibu.
Ibu menyusui yang tingkat konsumsi energinya baik dan sedang kebanyakan status gizinya normal, yaitu masing-masing 91,66 dan 95,65.
distribusi ibu yang tingkat konsumsi energinya kurang atau defisit ada juga yang status gizinya normal yaitu 100.
Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa semakin baik tingkat konsumsi energi ibu maka semakin baik pula status gizi ibu tersebut dan demikian
pula sebaliknya. Pola ibu menyusui yang tingkat konsumsi proteinnya baik dan sedang
kebanyakan status gizinya normal yaitu 97,61 dan 66,66 tetapi ada juga ibu yang tingkat konsumsi proteinnya defisit status gizinya juga normal, hal ini
dikarenakan ibu tersebut mengkonsumsi terutama karbohidrat tanpa memperhatikan asupan gizi yang lain seperti ikan atau dengan kata lain lauk-
pauknya. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa samakin baik tingkat
konsumsi protein ibu menyusui maka semakin baik pula status gizi ibu tersebut.
Khaira Rahayu : Status Gizi Ibu Dan Bayi Ditinjau Dari Pola Makan Ibu Menyusi Dan Bayi Yang Berkunjung Ke Puskesmas Polonia Medan 2008, 2009.
USU Repository © 2009
5.5. Status Gizi Bayi Berdasarkan Status Gizi Ibu