BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Keluarga dan Pola Pengasuhan Anak
5.1.1. Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Asuh makan
Hasil penelitian menunjukan bahwa semua keluarga mempunyai pengetahuan gizi ibu dengan kategori kurang 41,4 . Semakin baik pengetahuan gizi ibu maka
pola asuh makan dan pola asuh kesehatannya akan semakin dimana hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu.
Dari tabulasi silang antara pengetahuan ibu dengan pola asuh makan diperoleh hasil bahwa pola asuh makan berada pada kategori baik 12,1, sedang 46,6,
kurang 41,4. Dari sebagian besar ditemukan bahwa tingkat pendidikan ibu adalah tamatan
SMA. Akan tetapi sebagian besar ibu tidak memperhatikan cara mempersiapkan makanan, cara pemberian makan serta penyimpanan makanan. Sebagian besar ibu-
ibu bukan sekedar tidak memperhatikan bagaimana cara pemberian serta pola asuh makan yang baik tetapi karena ketidaktahuan ibu- ibu bagaimana cara pola asuh
makan yang baik. Banyak dari ibu- ibu ini yang tidak tahu manfaat pemberian ASI pada bayi dan balita, sehingga banyak anak yang tidak mendapatkan ASI ekslusif dan
ibu menggantinya dengan susu formula, air yang dicampur dengan madu, air yang dicampur dengan gula, serta pisang yang dikerok atau dilumatkan. ASI pada
umumnya diberikan hanya sehari sampai seminggu setelah bayi lahir. Kebiasaan ini mengakibatkan anak kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak.
Universitas Sumatera Utara
Ibu mempunyai kebiasaan memberikan air gula dan air madu pada saat bayi baru lahir. Selain bayi berusia 0 bulan sampai usia 6 enam bulan, juga mendapat
makanan tambahan lain berupa biskuit, telur, dan lain- lain. Keadaan ini menyebabkan ibu tidak dapat memberikan inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif
pada bayi. Konsumsi makanan balita, sebagian besar tidak sesuai dengan aturan pola makan balita sesuai usia, Selain ASI, jenis makanan yang diberikan pada anak usia 0-
6 bulan meliputi, air tajin, susu formula, biskuit bayi, pisang yang dilembutkan, bubur susu, makanan lunaklembik, nasi, sayur, ikan, telur, dan lain- lain. Makanan ringan
juga diberikan seperti jajanan dan camilan, dengan alasan agar anak mau makan sehingga tidak menangis.
Tingkat pendidikan ibu sejalan dengan tingkat pengetahuan gizi ibu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa pendidikan normal ibu akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan si ibu, semakin tinggi tingkat pendidikan si ibu maka akan semakin tinggi pula kemampuan ibu untuk menyerap pengetahuan dalam
pendidikan formal maupun non formal, begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan si ibu, maka semakin rendah pula kemampuan ibu untuk
menyerap pengetahuan Berg, 1986.
5.1.2. Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Asuh Kesehatan Pelayanan Kesehatan.