B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Salah satu prinsip pendidikan adalah peserta didik dituntut secara aktif mengambil bagian dalam kegiatan pendidikan yang dilaksanakan. Oleh
karenanya, untuk mencapai hal tersebut maka harus ada minat atau dorongan terlebih dahulu didalam diri seseorang.
Secara etimologi minat ialah kehendak, keinginan atau kesukaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI “minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu.”
18
Untuk lebih jauh memahami minat, maka peneliti mengemukakan beberapa pendapat tentang pengertian minat, diantaranya yaitu sebagai
berikut: a.
Menurut Hilgard minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.”
19
b. Menurut Abd. Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab “minat dapat
diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek
dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.” Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada
pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk mendekatimengetahui menguasai dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada
daya penarik dari objek.
20
c. Menurut psikologi minat interest adalah “suatu kecenderungan untuk
selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus.” Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang,
karenanya dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang
18
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., h. 744
19
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 27
20
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004, h. 262-263
kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia bersikap senang kepada sesuatu itu.
21
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah dorongan-dorongan dari dalam diri peserta didik secara psikis dalam
mempelajari sesuatu dengan penuh kesadaran, ketenangan dan kedisiplinan, sehingga menyebabkan individu secara aktif dan senang untuk melakukannya.
Sedangkan pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a. Menurut Skinner belajar adalah “suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.”
22
b. Menurut Thursan Hakim “belajar adalah suatu proses perubahan di
dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.”
23
c. Menurut Surya “belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara kesseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.”
24
d. Menurut Slameto dan Ali “belajar merupakan suatu usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh statu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
25
21
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. 2, h. 84
22
Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h 5
23
Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 6
24
Tohirin, Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Berbasis Integrasi dan Kompetensi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, Ed. 1, h. 8
25
Tohirin, Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam…, h. 8
Dalam belajar, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: 1.
Ilmu yang dituntut adalah ilmu yang diridlai Allah 2.
Berniat dan ikhlas karena Allah SWT 3.
Beribadah dengan benar dan taat melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya
4. Bersungguh-sungguh, rajin dan ulet
5. Bersikap hormat dan sopan kepada siapapun, terutama kepada orangtua
dan guru.pendidik
6. Mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang didapat.
26
Jadi, belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan tingkah laku baik pada aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik. Berdasarkan beberapa pengertian minat dan pengertian belajar yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang
disengaja sehingga melahirkan rasa senang dalam menimbulkan perubahan tingkah laku yang positif terhadap siswa. Selain itu, minat belajar ditimbulkan
oleh perasaan. Dengan perasaannya siswa mengadakan penilaian yang spontan terhadap pengalaman-pengalaman belajar disekolah. Penilaian ini
diungkapkan dalam perasasan senang ataupun perasaan tidak senang. Perasaan senang dapat dingkapkan dengan rasa puas, rasa gembira, simpati, dan lain
sebagainya. Oleh karenanya, keberhasilan belajar tidak hanya tergantung kepada
kecemerlangan otak, tetapi sikap kebiasaan dan pengetahuan awal diduga juga mempunyai andil yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan siswa,
begitu juga dengan minat siswa itu sendiri, karena dengan adanya minat seseorang dalam melakukan suatu kegiatan akan menjalankannya dengan
penuh semangat untuk mencapai tujuannya dan akhir kegiatan dia akan merasakan manfaat akan apa yang sudah dilakukan.
26
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan..., h.159
2. Fungsi dan Tujuan Minat Belajar