2
sembarangan. Adapun masalah lainnya adalah ketidakefektifan gedung pasar itu sendiri. Hal itu dapat terlihat dari basement atau parkiran yang memang tidak digunakan, yang
merujuk kepada kegagalan desain awal dari bangunan pasar pringgan itu sendiri. Tidak hanya sampai disitu, koneksi antara bangunan pasar dengan bangunan shopping mall
yang ada di depannya hampir tidak memiliki koherensi. Jika terlihat sepintas, gedung pasar itu hanya merupakan halaman belakang dari pusat perbelanjaan tersebut dan
penghubungnya hanyalah sebuah pintu keluar yang tidak mencerminkan keharmonisan. Sehingga dengan mempertimbangkan segala hal yang sudah disampaikan di atas,
maka pembangunan kembali redevelopmen bangunan pasar pringgan yang terkoneksi dengan shopping mall di depannya sangatlah tepat. Karena perlu dibuat suatu perbaikan
mengenai susunan kawasan ini sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Mengingat pasar ini merupakan satu-satunya pasar untuk kawasan kecamatan Medan Baru dan
sekitarnya, sehingga pembangunan kembali pasar ini dengan tujuan mengingkatkan vitalitas dan kualitas lingkungan ini sangatlah diperlukan
I.2 Maksud dan Tujuan
Adapun yang menjadi maksud dan tujuan perancangan ini adalah : 1. Menciptakan suatu wadah berjualan bagi para pedagang yang lebih efektif dan
efisien 2. Menciptakan pasar yang nyaman, bersih serta terkoneksi langsung dengan
pasar modern shopping mall bagi para pengunjung dan pembeli 3. Mengubah persepsi masyarakat akan pasar tradisional yang panas, sumpek
dan berbau tidak sedap 4. Menciptakan lingkungan pasar yang mampu mengatasi permasalahan sirkulasi
kendaraan dan pejalan kaki, serta masalah perparkiran. 5. Menciptakan suatu pusat perbelanjaan modern yang terkoneksi langsung
dengan pusat pasar tradisional, serta memiliki keselarasan hubungan diantara keduanya.
I.3 Masalah Perancangan
Hal-hal yang menjadi masalah perancangan yang utama adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan tema dalam desain bangunan.
2. Pengaturan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, sehingga nantinya tidak ada crossing yang menyebabkan kemacetan.
3. Bagaimana mengatasi permasalahan perparkiran yang sering menyebabkan kemacetan
Universitas Sumatera Utara
3
4. Bagaimana menyusun organisasi ruang, sehingga nantinya ada sequence yang jelas dalam mengendalikan arus sirkulasi pengunjung
5. Bagaimana memadukan ruang dalam dan ruang luar bangunan sehingga terdapat suatu keharmonisan.
6. Bagaimana penempatan fasilitas-fasilitas pendukung sehingga nantinya tidak mengganggu peletakan dari fasilitas utama.
7. Bagaimana membuat satu keterhubungan antara desain baru dari pasar tradisional dengan desain baru dari pusat perbelanjaan yang terdapat di
depannya.
I.4 Pendekatan Masalah
Dimana dalam pendekatan masalah, metode yang digunakan untuk mencapai desain akhir dari proyek ”redevelopmen kawasan pasar pringgan” ini antara lain :
- KONSEP BENTUK
- KONSEP MASSA
- KONSEP RUANG
- PERILAKU
MASYARAKAT
- ARSITEKTUR
- ESTETIKA
- FUNGSI
- EFEKTIFITAS
- BENTUK
- RUANG
- UTILITAS
Redevelopme n Kawasan
Pasar
Gbr 1.1 Pendekatan Masalah
Universitas Sumatera Utara
4
- Survey
: Metode survey dilakukan dengan cara mengamati lokasi proyek
perencanaan dan tempat-tempat pameran yang ada untuk mengetahui permasalahan yang ada.
- Pengumpulan Data :
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data, informasi, dan persyaratan-persyaratan perancangan dan
perencanaan gedung pameran dengan cara studi literatur dan studi banding kasus proyek dan tema yang sama.
- Analisa Data :
Dalam tahap analisa, data mentah yang sudah diperoleh kemudian diolah kembali sehingga didapatkan kesimpulan-
kesimpulan tertentu.
- Konsep :
Penyusunan konsep perancangan dilakukan untuk menganalisa dan menetapkan usulan-usulan perancangan dari
permasalahan, data-data variabel, dan persyaratan yang diperoleh untuk mendapatkan skematik desain.
- Desain Akhir :
Desain akhir merupakan kesimpulan dari hasil penyusunan skematik desain yang diterapkan pada perencanaan dan
perancangan fisik bangunan pasar Pringgan dan Pusat perbelanjaan Ramayana
I.5 Lingkup Batasan