Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

35 b. Pembagian ruang c. Ketinggian ruang d. Tata letak stan, kios dan los 2. Kenyamanan Kenyamanan merupakan kepuasan atau kenikmatan dalam melakukan aktivitasnya. Kenyamanan untuk ruang pusaat perbelanjaan dan pasar dipengaruhi faktor keadaan termal dan pencahayaan ruang pameran. a. Kenyamanan ditinjau dari segi termal b. Kenyamanan ditinjau dari segi pencahayaan 3. Sirkulasi Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan terutama ditekankan pada pola pengaturan pencapaian pejalan kaki, jalur sirkulasi pengunjung dan sirkulasi bangunan servis bangunan.

II.3.5 Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

II.3.5.1 Pasar Pabean , Surabaya Studi banding yang didapatkan ini adalah berupa tugas akhir dari mahasiswa Universitas Petra, Surabaya. Adapun data ini didapat melalui website universitas terbut, melalui cara pendownloadan. Pada kasus ini dibahas mengenai redevelopmen dari kawasan pasar pabean, Surabaya dengan pendekatan tema arsitektur prilaku. Dari studi ini, penulis berharap mendapatkan konsep-konsep tertentu yang dianggap bisa disesuaikan dengan pasar Pringgan yang ada di Medan. Serta sebagai bahan untuk membuka wawasan akan proses redevelopmen dari sebuah pasar tradisional. Universitas Sumatera Utara 36 Universitas Sumatera Utara 37 Gbr2.12 Desain Pasar Pabean Universitas Sumatera Utara 38 Berdasarkan studi yang dilakukan, diketahui bahwa bangunan ini mengambil bentuk tema perilaku kebanyakan dalam proses desainnya. Hal itu tampak dari bentukan denah memanjang untuk mengakomodasi kemudahan parkir masyarakat, bentukan bangunan yang mengambil bentukan arsitektur tropis, dan banyak hal lainnya II.3.5.2 Pasar Tradisional di Padang Sidempuan Pasar tradisional di padang sidempuan ini juga merupakan studi banding dalam bentuk tugas akhir mahasiswa. Pada kasus ini, studi banding didapat dari ruang perpustakaan departemen arsitektur, atau dengan kata lain, studi banding ini adalah salah satu tugas akhir mahasiswa departemen arsitektur terdahulu. Pada studi banding ini dibahas mengenai perancangan dari pasar tradisional dari tidak ada menjadi ada, atau dengan kata lain ini adalah rencana pembuatan pasar tradisional yang baru. Dimulai dari studi kelayakan hingga gambar rancangan dari pasar itu sendiri. Dalam proyek ini pendekatan tema yang digunakan adalah arsitektur fungsional. Adapun harapan penulis dari studi banding ini adalah untuk mencoba mencari tipologi dari pasar, serta kedekatan-kedekatan lainnya, dikarenakan letak pasar ini masih dalam wilayah yang sama yaitu Sumatera Utara, sehingga diharapkan ada kesamaan-kesamaan yang dapat digunakan penulis sebagai referensi dalam pengerjaan tugasnya. II.3.5.3 Pasar Beringharjo, Yogyakarta Pasar beringharjo merupakan salah satu pasar tradisional yang terdapat di Surabaya. Dalam pasar ini, diketahui jenis-jenis pembagian yang jelas dari barang dagangan yang ada. Sehingga hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk mencari barang yang diinginkan. Pasar ini juga merupakan pasar 2 lantai, sehingga memudahkan bagi penulis untuk mengambil contoh-contoh pemecahan yang mungkin dilakukan untuk lantai ke-2 di pasar tersebut. Faktor kebersihan juga merupakan salah satu hal yang membuat penulis mengambil pasar ini sebagai contoh studi banding, karena ingin dihasilkan suatu pasar tradisional yang bebas dari stereotip ”bau dan kotor”. Karen kedua hal diatas, dianggap telah terlalu melekat pada pasar tradisional. Universitas Sumatera Utara 39 Gbr 2.13 Pasar Beringharjo II.3.5.4 Pasar Tradisional BSD Pasar tradisional BSD merupakan salah satu contoh pasar hasil redevelopmen pemerintah yang bisa dikatakan cukup berhasil. Pasar ini tidak memiliki bentuk yang luar biasa, namun berhasil membuat suatu bentuk sederhana, dimana masyarakat yang berbelanja merasa cukup nyaman dan efektif. Berdasarkan tanggapan masyarakat yang ada di salah satu website, pasar BSD ini dianggap salah satu pasar tradisional yang baik. Hal itu dimulai dari sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan lahan parkir untuk kendaraan. Kemudian masuk kedalam penataan kios-kios yang rapi, terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama sekali tidak kesulitan menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya pengelompokan yang jelas. Selain itu salah satu hal pendukung yang Universitas Sumatera Utara 40 Gbr 2.14 Suasana Pasar BSD penting adalah pasar ini dikelola dengan baik, dimana semua petugas pasar, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, sampai kepada pengelola mempunyai kerjasama yang baik. Pada studi banding ini, penulis mengharapkan mendapatkan suatu sistem utilitas dari pasar tradisional yang efesien yang ada pada pasar ini, sehingga dapat diterapkan dalam desain nantinya. Selain itu pengelolaan parkir dan sirkulasi kendaraan juga akan menjadi salah satu perhatian dari studi banding ini. II.3.5.5 Blok M Plaza Jakarta Blok M ibarat jantung kota di wilayah Jakarta Selatan. Disinilah tempat semua orang bertemu dari seluruh penjuru kota Jakarta bahkan dari seluruh Indonesia. Karena identitasnya sebagai muara masyarakat local maupun pendatang, maka Blok M bisa disebut terminal yang paling ramai dan sibuk di seluruh Indonesia. Sejak tahun 60 an wilayah ini sudah merupakan tempat ideal untuk dibangun rumah tinggal, sekolah, taman kota dan beragam hiburan bagi warganya Universitas Sumatera Utara 41 Gbr 2.15 Suasana Blok M Plaza Pada masa 80 an, masyarakat berkelas dari kategori B ke A+ dan sebagian besar para professional muda, lebih memilih wilayah ini maka tidaklah mengherankan jika pada masa tersebut kawasan Blok M dianggap mewah dan paling bergengsi di Jakarta Selatan. Hal itulah yang mendorong grup pengembang Pakuwon untuk membangun pusat perbelanjaan bergengsi di sini yang dinamakan Blok M Plaza. Sehingga kerap ada julukan bahwa lokasi tersebut seperti Tokyo mini atau Korea mini, karena banyak dijual barang bermerk terkenal dari mancanegara. Blok M plaza kemudian dibuka pada akhir tahun 80 an. Berada dekat lokasi dekat terminal bis, gelanggang remaja dan perkantoran, semakin menguntungkan blok M plaza dalam menarik konsumen yang tepat sasaran dan focus ke dalam target pasarnya yaitu remaja, mahasiswa dan para professional muda dari segment C sampai B+. mereka tertarik dengan fasilitas yang disediakan seperti bioskop , departemen store, dan toko lainnya. Sepanjang hari kerja dan pada saat makan siang atau sore hari, plaxa ini tetap ramai dan semakin ramai pada saat akhir minggu. Universitas Sumatera Utara 42

BAB III ELABORASI TEMA

III.1 Pengertian Tema Adapun tema yang diambil dalam proyek ini adalah “Perilaku Masyarakat sebagai Konteks”. Yang dimaksud dengan perilaku masyarakat sebagai konteks adalah pendekatan konsep perancangan bangunan dengan menggunakan perilaku masyarakat sebagai tolak ukurnya. Sehingga nantinya unsur-unsur konsep perancangan yang dihasilkan adalah berhubungan dengan perilaku masyarakat sekitar. Untuk lebih jelasnya akan dibahas masing-masing dari kata pembentuk tema tersebut, antara lain : 1. Perilaku Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta, maka yang dimaksud dengan perilaku adalah : - Tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan tubuh tidak saja badan atau ucapan 2. Masyarakat Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta, maka yang dimaksud dengan masyarakat adalah : - Pergaulan hidup manusia sehimpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tentu 3. Kontekstual Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang sebelumnya, kata kontekstual itu sendiri memiliki makna yang bermacam-macam, antara lain : Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam ”Kamus Bahasa Indonesia” - Apa yang ada di depan atau di belakang kata, kalimat, ucapan yang membantu menentukan makna kata, kalimat, ucapan, dsb - Bertautan dengan sesuatu. Menurut Dr. Ir Mas Santoso - Kontekstual dalam arsitektur berarti kita membahas arsitektur tersebut dari berbagai macam konteks berdasarkan geografinya. Atau dapat juga membahasnya bukan dari konteks obyek tetapi dengan konteks sebagai bangunan secara umum yang berarti juga konteks teknologi, kultur, geografis atau ketiganya secara bersama dalam sebuah obyek. Universitas Sumatera Utara