62
BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN
MUDHARABAH BERMASALAH BMT AL-FATH IKMI
A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah di BMT Al-Fath IKMI
34
Sistem Syariah pada penyaluran dana merupakan hal yang penting untuk diperhatikan sebagai kegiatan usaha selain penghimpun dana. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan murabahah beserta perhitungan pembayaran angsuran yang ditetapkan pada BMT Al-Fath IKMI.
Dalam setiap pemberian pembiayaan diperlukan adanya pertimbangan serta adanya prinsip kehati-hatian agar kepercayaan benar-benar terwujud,
sehingga pembiayaan yang diberikan dapat mengenai sasaran dan terjaminnya pengembalian pembiayaan tepat waktu sesuai kesepakatan.
Tidak kembalinya pembiayaan yang telah diberikan merupakan salah satu risiko bank dalam penyaluran pembiayaan. Risiko tersebut dapat diperkecil
dengan melakukan analisa pembiayaan yang tujuannya menilai seberapa besar kemampuan dan kesediaan debitur dalam mengembalikan pembiayaan dan
membayar margin keuntungan serta bagi hasilnya.
34
Hasil wawancara pertama dengan Bapak H. Djaelani sebagai Kabag Operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI pada tanggal 1 Desember 2010 di BMT Al-Fath IKMI.
63
Analisa pembiayaan merupakan salah satu tahapan dalam pemberian pembiayaan. Adapun tahapannya sebagai berikut:
35
1. Persiapan Pembiayaan Financing Preparation adalah kegiatan tahap
permulaan dengan maksud saling mengetahui informasi antara calon debitur dengan bank, yang dilakukan melalui waawancara. Seperti syarat
pengajuan pembiayaan serta keadaan usaha nasabah. 2.
Analisa Pembiayaan Financing Analysis merupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan yang bertujuan menilai kelayakan calon
debitur, menekan risiko tidak terbayarnya pembiayaan dan menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak. Dapat dilakukan melakukan seperti:
pendekatan jaminan, karakter, kemampuan pelunasan nasabah, studi kelayakan dan fungsi bank.
Selain itu dapat dianalisa dengan menggunakan prinsip 5C + S, yaitu caracter, capacity, capital, condition of economic dan collateral dan
syariah yang berguna untuk memberikan informasi tentang keadaan nasabah.
36
3. Keputusan Pembiayaan Financing Decision, merupakan langkah dari
pejabat bank untuk menerima atau menolak pembiayaan yang diajukan.
35
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum, Bandung: Alfabeta,2004, h. 91
36
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2003, h. 246
64
Pemutus pembiayaan adalah seorang pejabat atau komite yang khusus diberi wewenang untuk memutuskan pembiayaan.
4. Pelaksanaan dan Administrasi Pembiayaan Financing Realization and
Administration. Tahap pelaksanaan pembiayaan merupakan langkah yang ditempuh setelah dilakukan keputusan pembiayaan. Hal ini dilakukan
setelah calon debitur mempelajari dan menyetujui isi keputusan
pembiayaan. Kemudian kedua belah pihak menanda tangani perjanjian pembiayaan beserta lampirannya. Sedangkan administrasi dilakukan
dengan penerimaan keputusan dan penyampaian kepada debitur.
37
5. Supervisi pembiayaan dan pembinaan debitur Financing Supervision and
follow up adalah upaya penanganan pembiaiyaan yang telah diberikan bank dengan memantau usaha yang dijalankan debitur dan memberikan
saran agar pengembaliannya berjalan dengan baik.
Prosedur pembiayaan murabahah yang ditetapkan pada BMT Al-Fath IKMI terbagi ke dalam beberapa tahap yang merupakan satu kesatuan prosedur.
Prosedur pertama adalah calon nasabahmitra pembiayaan harus menjadi mitranasabah di BMT Al-Fath IKMI dengan membuka rekening tabungan awal
dengan pembukaan rekening tabungan dengan membayar Rp 25.000’-. Dengan rincian masing-masing Rp 10.000 untuk simpanan pokok dan simpanan wajib dan
37
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: Ekonosia, Kampus Fakultas Ekonomi UI, 2004, Edisi I, h. 214
65
Rp 5.000’- untuk biaya administrasi pembukaan rekening awal. Prosedur kedua adalah dengan mengajukan permohonan pembiayaan murabahah disertai dengan
pengumpulan data dengan melampirkan fotokopi KTP suamiistri, kartu keluarga, surat nikah, pas foto 3x4 dan fotokopi jaminan BPKB,AJB serta syarat
tambahan untuk perseroanPT adalah dengan melampirkan rekening koran terakhir.. Kemudian setelah permohonan masuk, akan dilanjutkan dengan proses
analisa pembiayaan murabahah yang menghasilkan rekomendasi dalam bentuk rancangan keputusan yang akan diajukan kepada Credit Committee Member. Bila
pembiayaan murabahah disetujui maka diadakan pengikatan pembiayaan murabahah atas jaminan. Tahap berikutnya adalah proses pencairan pembiayaan
murabahah kepada nasabah. Selanjutnya BMT akan melakukan monitoring pembiayaan murabahah secara rutin sampai akhirnya nasabahmitra melakukan
pelunasan pembiayaan murabahah. Adapun mekanisme operasional BMT Al-Fath IKMI adalah bila
pengajuan permohonan pembiayaan murabahah maksimal Rp 5.000.000,- hanya cukup persetujuan dari manajemen operasionalnya saja. Namun bila pembiayaan
di atas Rp 5.000.000,- persetujuan pencairan pembiayaan harus dapat persetujuan oleh pengurus BMT Al-Fath IKMI dan bila pngajuan pembiayaan Rp
50.000.000,- harus dapat rekomendasi persetujuan oleh ketua Komite BMT Al- Fath IKMI.
Perhitungan pembayaran angsuran ditetapkan menggunakan empat metode yaitu metode flat, metode sliding, metode progresif dan metode efektif.
66
Keempat metode ini memberikan alternatif kepada nasabah untuk memilih sesuai kemampuan berdasarkan kesepakatan dengan pihak bank. Adanya pembiayaan
murabahah bermasalah, dalam hal ini menunggaknya angsuran pembayaran, nasabah akan dikenakan sanksi berupa denda yang mana dana tersebut akan
disalurkan ke Baitul Maal Muamalat sebagai dana sosial. Prosedur pembiayaan mudharabah yang ditetapkan pada BMT Al-Fath
IKMI juga
mempunyai beberapa
prosedur, di
antaranya adalah
calon nasabahmitra pembiayaan harus menjadi mitranasabah di BMT Al-Fath IKMI
dengan membuka rekening tabungan awal dengan pembukaan rekening tabungan dengan membayar Rp 25.000’-. Dengan rincian masing-masing Rp 10.000 untuk
simpanan pokok dan simpanan wajib dan Rp 5.000’- untuk biaya administrasi pembukaan
rekening awal.
Prosedur kedua
selanjutnya adalah
dengan mengajukan permohonan pembiayaan mudharaah disertai dengan melampirkan
proyeksi usahanya modal yang dibutuhkan, jangka lama pembiayaan maksimal 4 bulan, mekanisme pembayaran dan bagaimana tingkat margin untuk kedua belah
pihak. Selanjutnya pihak dari BMT Al-Fath itu sendiri malakukan pendataan atas permohonan
pembiayaan yang
diajukan pihak
kedua dengan
mendata permohonan pembiayaan analisa dokumen, on the spotsurvey, analisa kelayakan
usaha selanjutnya diserahkan ke komite BMT al-Fath IKMI.
38
38
Hasil wawancara kedua dengan Bapak Saimin sebagai Mamajemen Operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI pada tanggal 10 Februari 2011 di BMT Al-Fath IKMI
67
Prosedur Analisis
• Berkas dan pencatatan
• Data pokok dan analisis pendahuluan
• Penelitian data
• Penelitian atas realisasi usaha
• Penelitian atas rencana usaha
• Penelitian dan penilaian barang jaminan
• Laporan keuangan dan penelitiannya
Keputusan Permohonan Pembiayaan
• Bahan pertimbangan pengambilan keputusan
• Wewenang pengambilan keputusan
SKEMA PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA BMT AL-FATH IKMI
68
Tabel Penyaluran Pembiayaan BMT AL-Fath IKMI
39
Dalam Jutaan
Jenis Pembiayaan
2007 2008
2009
Murabahah 2.812.8
3.886.8 5.436
Mudharabah 8.5
65 26
Musyarakah 8.0
9.6 Ijarah
307.4 716.0
1.099 Total
3.152 4.667.8
6.572
Tabel Pendapatan Pembiayaan BMT AL-Fath IKMI
40
Dalam Jutaan
Tahun 2007
2008 2009
Pendapatan Pembiayaan
610.2 901.9
1.279.7
Pertumbuhan -
47.8 41.8
LAPORAN RASIO-RASIO KEUANGAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2007-2009 Ratio
2007 2008
2009
CAR 16.39
16.39 20.37
CASH RATIO 41.81
28.56 40.02
LDR 70.47
79.29 71.51
ROE 31.03
31.66 41.41
ROA 3.50
2.95 5.51
BOPO 84.26
87.46 77.51
NPF Net 11.25
3.10 6
39
Data laporan Tahunan 2009 Pembiayaan tahunan BMT Al-Fath IKMI hal. 19.
40
Data laporan Tahunan 2009 Pembiayaan tahunan BMT Al-Fath IKMI hal. 20
69
B. Faktor Penyebab Timbulnya Pembiayaan Bermasalah