Kurang Lancar Diragukan Macet

47

2. Penggolongan kualitas pembiayaan

Mudharabah: a. Lancar 1 Pembayaran pokok atau pelunasan pokok tepat waktu; dan atau 2 Realisasi Bagi Hasil RBH sama atau lebih dari 80 Proyeksi Bagi Hasil PBH 3 Mudharib selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat 4 Dokumentasi pembiayaan lengkap dan pengikatan agunan kuat.

b. Kurang Lancar

1 Terdapat tunggakan angsuran pokok atau pelunasan pokok sampai dengan 3 tiga bulan; dan atau 2 RBH di atas 30 PBH sampai dengan 80 PBH 30 PBHRBH 80 PBH 3 Mudharib menyampaikan informasi keuangan tidak teratur tetapi masih akurat. 4 Dokumentasi pembiyaan kurang lengkap dan pengikatan agunan kuat 5 Pelanggaran terhadap persyaratan pembiayaan. 6 Perpanjangan pembiayaan untuk menyembunyikan kesulitan keuangan. 48

c. Diragukan

1 Terdapat tunggakan angsuran pokok atau pelunasan pokok yang telah melampaui 3 tiga bulan sampai dengan 24 dua puluh empat bulan: dan atau 2 RBH 30 PBH sampai dengan 3 periode pembayaran. 3 Mudharib menyampaikan informasi keuangan tidak teratur dan meragukan. 4 Dokumentasi pembiayaan tidak lengkap dan pengikatan agunan lemah. 5 Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan pembiayaan.

d. Macet

1 Terdapat tunggakan angsuran pokok atau pelunasan yang telah melampaui 24 dua puluh empat bulan; dan atau 2 RBH 30 PBH lebih dari 3 periode pembayaran. 3 Mudharib tidak menyampaikan informasi keuangan 4 Dokumentasi pembiayaan dan atau pengikatan agunan tidak ada. 49

BAB III PROFILE BMT AL-FATH IKMI

A. Sejarah Singkat BMT AL-FATH IKMI

Awal mula berdirinya koperasi BMT AL-FATH IKMI ini didasari oleh idealisme yang kuat untuk turut andil dalam membantu saudara-saudara yang bergerak di bidang usaha, tetapi sulit untuk berkembang dikarenakan banyaknya praktek rentenir, sistem ekonomi liberal yang melahirkan kaum kapitalis sehingga distribusi pendapatan tidak merata. Disamping itu keinginan mengembangkan pola dakwah yang selama ini lebih banyak di bidang dakwah dilisan juga dibarengi dengan dakwah bihal sehingga diharapkan besar di masa mendatang sistem ekonomi yang Islami dapat diterapkan di bumi indonesia. Atas dasar itulah sehingga pada tanggal 13 Oktober 1996 didirikanlah koperasi BMT AL-FATH yang pada waktu itu terdiri oleh 25 orang pendiri dengan modal awal Rp. 400.000,- per pendiri. Pada tahun 1998, BMT AL-FATH IKMI resmi mendaftarkan diri pada departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT AL-FATH IKMI mendapatkan legal hukum dengan nomor : 650BHkwk.10VI1998 dengan nama ”Koperasi Simpan Pinjam Pamulang”. Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT AL- FATH IKMI mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte perubahan