71
1. Faktor Internal BMT:
Pihak BMT juga dapat menjadi penyebab terjadinya pembiayaan
bermasalah. Dalam memberikan pembiayaan kepada mitra, pejabat BMT diwajibkan melaksanakan prinsip kehati-hatian prudential principle dalam
operasionalnya serta rambu-rambu kesehatan BMT prudential standards sesuai dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Adapun faktor
internal BMT penyebab pembiayaan murabahah bermasalah di BMT Al-Fath IKMI, diantaranya:
a. Kebijakan pembiayaan yang ekspansif b. Kurangnya pembinaan kepada nasabah
c. Petugas, dalam hal ini karakter dan kemampuan petugas account officer dalam menganalisa calon mitra atau nasabah kurang baik dan cermat
dikarenakan kedekatan dengan nasabah atau juga ketidakmampuan account officer menganalisa secara baik karakter usaha dan karakter
nasabah sehingga analisa yang disajikan tidak akurat. Serta monitoring yang kurang intensif dari account officer sehingga pembiayaan yang
kurang lancar tidak terdeteksi sejak dini. d. Manajemen , dalam hal ini manajemen pembiayaan adakalanya kurang
bersinergi dengan baik sehingga pengawasan terhadap nasabah menjadi lemah dan kadang terjadi koneksi yang tidak wajar dari pengelola
manajemen BMT
sehingga ketika
terjadi permasalahan
terhadap
72
pembiayaan yang diberikan maka yang terjadi adalah keengganan atau keragu-raguan dalam menindak nasabah yang bermasalah tersebut.
43
2. Faktor eksternal Mitra:
a. Mitranasabah menyalahgunakan pembiayaan yang diperolehnya. Dalam hal ini adakalanya nasabah tidak menepati kesepakatan awal saat
menyatakan tujuan penggunaan pembiayaan yang akan diberikan sehingga analisa kebutuhan modal kerja atau analisa terhadap pembiayaan yang
akan diberikan menjadi tidak berlaku lagi karena pembiayaan yang diberikan sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang seharusnya, seperti
contoh nasabah mengajukan pembiayaan musyarakah untuk tambahan modal kerja
warung sembakonya,
tetapi setelah pembiayaan itu direalisasikan ternyata nasabah menggunakan dana yang diberikan oleh
BMT Al-Fath IKMI digunakan untuk kepentingan membayar hutang ditempat lain sehingga yang terjadi adalah tidak berputarnya modal kerja
yang diberikan sehingga nasabah tidak mampu membayar angsuran kewajibannya setiap bulan.
b. Mitranasabah kurang mampu mengelola usahanya. Pada saat mengajukan pembiayaan calon nasabah selalu optimis akan
kemajuan usahanya dan selalu menjelaskan prospek usahanya, tetapi setelah dana itu direalisasikan yang terjadi adalah ketidaksesuaian antara
43
Hasil wawancara kedua dengan Bapak Saimin sebagai Mamajemen Operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI pada tanggal 10 Februari 2011 di BMT Al-Fath IKMI
73
rencana kerja yang diberikan dengan realitas di lapangan bahkan nasabah tidak mau memberikan perkembangan hasil usahanya.
c. Mitranasabah beritikad kurang baik karakter buruk. Walaupun usaha dari mitra cukup baik tetapi adakalanya mitra tidak mau
membayar kewajibannya kepada BMT dan dana yang diberikan oleh BMT hanya digunakan untuk memutar modal usahanya sedangkan kewajiban
kepada BMT diabaikan. Selain itu ada juga karakter mitra yang memang sengaja beritikad tidak mau membayar dengan selalu beralasan bahwa
usahanya sedang tidak lancar atau rugi sehingga selalu beralasan tidak mampu membayar kewajibannya kepada BMT bahkan mitra tidak mau
memberikan laporan keuangan dan perkembangan usahanya. d. Mitra melarikan diri
e. Jaminan yang tidak marketable, sehingga sulit dilakukan likuidasi pada saat pembiayaan tidak lancar.
f. Kebijakan pemerintah
Adakalanya kebijakan
pemerintah yang
tidak memihak
kepada pengembangan
usaha kecil
dan menengah
sehingga menyulitkan
berkembangnya usaha masyarakat tersebut, misalnya kebijakan tentang persaingan usaha yang selalu mengedepankan kepentingan konglomerat.
kebijakan tentang perizinan usaha, kebijakan tentang harga BBM yang mempengaruhi stabilitas usaha, dan sebagainya.
74
g. Bencana alam. Pembiayaan bermasalah timbul karena disebabkan juga oleh bencana alam
yang menerjang usaha mitra seperti banjir, angin ribut, dan sebagainya. Sehingga usaha mitra menjadi porak-poranda dan rusak berat yang
mengakibatkan mitra tidak dapat lagi melanjutkan usahanya yang berimplikasi terhadap ketidakmampun nasabah mengembalikan dana yang
telah diberikan oleh BMT.
Sedangkan faktor-faktor
penyebab timbulnya
pembiayaan mudharabah
bermasalah pada BMT Al-Fath IKMI adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal BMT :