Analisa indeks produktivitas parsial

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada pembahasan ini akan diuraikan hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan didalam melakukan pengendalian produktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pada periode selanjutnya. Dalam mengusahakan peningkatan produktivitas diperlukan informasi mengenai tingkat produktivitas masa lalu, pada saat ini dan tingkat produktivitas yang ingin dicapai. Untuk mengetahui data seperti diatas maka tingkat produktivitas perusahaan perlu diukur sehingga dengan adanya informasi tersebut pihak manajemen dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki tingkat produktivitas perusahaan.

6.1. Analisa Hasil Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E Mundel

6.1.1. Analisa indeks produktivitas parsial

Dengan metode pengukuran Marvin E Mundel diperoleh indeks produktivitas selama periode pengukuran yang merupakan perbandingan antara agregat output dan resources input partial RIP. Agregat output merupakan nilai ekonomi atau nilai financial dari keseluruhan output yang dihasilkan pada suatu periode tertentu sedangkan RIP merupakan input aktual yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksi. 6.1.1.1.Produktivitas Depresiasi Periode pengukuran indeks produktivitas depresiasi cenderung meningkat jika dibandingkan dengan periode dasarnya. Indeks produktivitas tertinggi dicapai pada bulan september-08 sebesar 185,25. dan indeks terendah terjadi pada bulan februari-07 sebesar 74,58. Peningkatan indeks mengindikasikan bahwa naiknya depresiasi berarti jam olah mesin lebih lama beroperasi juga diikuti oleh kenaikan jumlah produksi. Menaiknya jumlah produki tentu saja akan meningkatkan output, terlihat pada gambar 6.1. berikut: 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00 180,00 200,00 Jan- 6 F eb- 06 M ar -06 A pr -06 M ei -0 6 Jun- 6 Jul -06 A gus t- 06 S ep- 06 O kt- 06 N o p- 06 D es -06 Jan- 7 F eb- 07 M ar -07 A pr -07 M ei -0 7 Jun- 7 Jul -07 A gus t- 07 S ep- 07 O kt- 07 N o p- 07 D es -07 Jan- 8 F eb- 08 M ar -08 A pr -08 M ei -0 8 Jun- 8 Jul -08 A gus t- 08 S ep- 08 O kt- 08 N o p- 08 D es -08 Gambar 6.1. Grafik Indeks Produktivitas Depresiasi

6.1.1.2. Produktivitas Material

Periode pengukuran indeks produktivitas material cenderung berfluktuasi. Indeks produktivitas tertinggi dicapai pada bulan oktober-07 sebesar 246,32. dan indeks terendah terjadi pada bulan juni-06 sebesar 62,09. Penurunan produktivitas ini disebabkan karena input material mengalami pemborosan yaitu banyaknya terjadi lossis minyak dilantai produksi, kebutuhan material yang besar menyebabkan biaya material semakin meningkat, terlihat pada gambar 6.2. berikut: 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 Jan- 6 F eb- 06 M ar -06 A pr -06 M ei -0 6 Jun- 6 Jul -06 A gus t- 06 S ep- 06 O kt- 06 N o p- 06 D es -06 Jan- 7 F eb- 07 M ar -07 A pr -07 M ei -0 7 Jun- 7 Jul -07 A gus t- 07 S ep- 07 O kt- 07 N o p- 07 D es -07 Jan- 8 F eb- 08 M ar -08 A pr -08 M ei -0 8 Jun- 8 Jul -08 A gus t- 08 S ep- 08 O kt- 08 N o p- 08 D es -08 Material Gambar 6.2. Grafik Indeks Produktivitas Material 6.1.1.3.Produktivitas Tenaga Kerja Periode pengukuran indeks produktivitas tenaga kerja cenderung menurun. Indeks produktivitas tertinggi dicapai pada bulan januari-08 sebesar 171,46. dan indeks terendah terjadi pada bulan maret-07 sebesar 50,03. Kinerja tenaga kerja yang kurang baik dan sedikitnya jam lembur yang diperoleh menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas. Terlihat pada gambar 6.3. berikut: 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00 180,00 200,00 Jan- 6 F eb- 06 M ar -06 A pr -06 M ei -0 6 Jun- 6 Jul -06 A gus t- 06 S ep- 06 O kt- 06 N o p- 06 D es -06 Jan- 7 F eb- 07 M ar -07 A pr -07 M ei -0 7 Jun- 7 Jul -07 A gus t- 07 S ep- 07 O kt- 07 N o p- 07 D es -07 Jan- 8 F eb- 08 M ar -08 A pr -08 M ei -0 8 Jun- 8 Jul -08 A gus t- 08 S ep- 08 O kt- 08 N o p- 08 D es -08 Gambar 6.3. Grafik Indeks Produktivitas Tenaga Kerja 6.1.1.4.Produktivitas Energi Periode pengukuran indeks produktivitas energi cenderung meningkat jika dibandingkan dengan periode dasarnya. Indeks produktivitas tertinggi dicapai pada bulan mei-08 sebesar 266,55. dan indeks terendah terjadi pada bulan januari-07 sebesar 76,30. Hal ini menunjukkan tidak terjadinya pemborosan dalam penggunaan energi didalam pabrik. Terlihat pada gambar 6.4. berikut: 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 Jan- 06 Fe b- 06 M ar -06 Ap r-0 6 M ei -06 Jun- 06 Jul -06 Ag us t-0 6 S ep -06 O kt -0 6 N op- 06 D es -06 Jan- 07 Fe b- 07 M ar -07 Ap r-0 7 M ei -07 Jun- 07 Jul -07 Ag us t-0 7 S ep -07 O kt -0 7 N op- 07 D es -07 Jan- 08 Fe b- 08 M ar -08 Ap r-0 8 M ei -08 Jun- 08 Jul -08 Ag us t-0 8 S ep -08 O kt -0 8 N op- 08 D es -08 Energi Gambar 6.4. Grafik Indeks Produktivitas Energi 6.1.1.5.Produktivitas Maintenence Pada grafik periode pengukuran indeks produktivitas maintenence cenderung berfluktuasi. Indeks masukan tertinggi dicapai pada bulan januari-08 sebesar 302,14. dan indeks terendah terjadi pada bulan juni-08 sebesar 35,92. Hal ini di sebabkan karena besarnya output agregat keluaran sedangkan masukan kecil sehingga indeks produktivitas mengalami peningkatan. 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 Jan- 6 F eb- 06 M ar -06 A pr -06 M ei -0 6 Jun- 6 Jul -06 A gus t- 06 S ep- 06 O kt- 06 N o p- 06 D es -06 Jan- 7 F eb- 07 M ar -07 A pr -07 M ei -0 7 Jun- 7 Jul -07 A gus t- 07 S ep- 07 O kt- 07 N o p- 07 D es -07 Jan- 8 F eb- 08 M ar -08 A pr -08 M ei -0 8 Jun- 8 Jul -08 A gus t- 08 S ep- 08 O kt- 08 N o p- 08 D es -08 Gambar 6.5. Grafik Indeks Produktivitas Maintenence Selanjutnya akan dilihat hubungan antara semua masukan indeks produktivitas parsial pada gambar 6.6. berikut: 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 J an- 06 F eb- 06 M a r-0 6 A p r-0 6 M ei -06 J un- 06 J ul -06 A gus t- 06 S ep- 06 O k t-0 6 N op- 06 D es -06 J an- 07 F eb- 07 M a r-0 7 A p r-0 7 M ei -07 J un- 07 J ul -07 A gus t- 07 S ep- 07 O k t-0 7 N op- 07 D es -07 J an- 08 F eb- 08 M a r-0 8 A p r-0 8 M ei -08 J un- 08 J ul -08 A gus t- 08 S ep- 08 O k t-0 8 N op- 08 D es -08 Depresiasi Material Tenaga Kerja Energi Maintenence Gambar 6.6. Gabungan Indeks Produktivitas Dari grafik diatas dapat dilihat kecenderungan yang terjadi bahwa indeks produktivitas yang sering mengalami kenaikan selama periode pengukuran adalah indeks produktivitas energi tetapi pada pada akhir desember 2008 produktivitasnya terus menurun. Pada grafik terlihat bahwa indeks produktivitas mengalami fluktuasi. Jika dibandingkan dengan produktivitas yang lain, produktivitas yang terendah adalah produktivitas tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa input tenaga kerja mengalami pemborosan untuk itu perlu diberi perhatian yang khusus oleh pihak perusahaan.

6.1.2. Indeks Produktivitas Total