67
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 126 data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian 3 tahun;
dari tahun 2009 sampai dengan 2011 dengan jumlah perusahaan sampel 42 perusahaan.
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif
All Sample Financially Distress Co.
Non-financially Distress Co. Min
Max Mean Std
Min Max
Mean Std
Min Max
Mean Std
FDISTRESS
1 0.5
0.502 1
1 1
SIZECA
2 6
3.18 0.585
2 4
2.98 0.381
3 6
3.38 0.682
FRECA
1 34
6.16 4.796
1 12
4.43 2.227
2 34
7.89 5.944
INCA
0.334 1
0.649 0.155
0.334 1
0.642 0.188
0.334 1
0.656 0.115
SIZEDIR
1 0.54
0.5 1
0.43 0.499
1 0.65
0.481
SIZECOM
1 0.43
0.497 1
0.25 0.439
1 0.6
0.493
MANJ
0.936 0.041
0.114 0.936
0.041 0.138
0.393 0.041
0.084
INST
0.987 0.633
0.247 0.987
0.686 0.229
0.968 0.58
0.254
Valid N
126 63
63
Sumber: output SPSS Tabel 4.4 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel
yang dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama yaitu seluruh sampel, bagian kedua perusahaan yang mengalami financial distress, dan bagian
ketiga yang tidak mengalami financial distress. Berdasarkan tabel diatas, ukuran komite audit dengan satuan orang
diperoleh nilai minimum dari seluruh sampel adalah 2 dan nilai maksimun 6 dengan rata-rata 3,18 dan standar deviasi 0,585. Sedangkan
ukuran komite audit yang dimiliki oleh financially distressed company memiliki nilai minimum 2 orang dan maksimum 4 orang dengan rata-rata
2,98 dan standar deviasi 0,381. Sedangkan pada non financially distress
68
company diperoleh nilai minimum 3 orang dan nilai maksimum 6 orang dengan rata-rata 3,38 dan standar deviasi 0,682. Hasil statistik deskriptif
pada tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata ukuran komite audit pada non financially distressed company lebih besar dibanding financially
distressed company. Hasil statistik deskriptif variabel frekuensi pertemuan komite audit
FRECA pada seluruh sampel memiliki nilai minimum 1 kali dan nilai maksimum 34 kali dengan rata-rata 6,16 kali dan standar deviasi 4,796.
Frekuensi pertemuan komite audit pada financially distressed company memiliki nilai minimum 1 kali dan nilai maksimum 12 kali dengan rata-
rata 4,43 dan standar deviasi 2,227. Sedangkan pada non financially distress company nilai minimum yang diperoleh adalah 2 kali dan nilai
maksimum 34 kali dengan rata-rata 7,89 dan standar deviasi 5,944. Jika dilihat dari hasil statistik deskriptif pada tabel diatas menunjukkan bahwa
rata-rata pertemuan anggota komite audit pada non financially distressed company lebih besar dibanding financially distressed company.
Proporsi komite audit independen INCA dengan satuan persentase pada seluruh sampel memiliki nilai minimum 33,4 persen dan
nilai maksimum 100 persen dengan rata-rata 64,9 persen dan standar deviasi 15,5 persen. Pada financially distressed company proporsi komite
audit independen memiliki nilai minimum 33,4 persen dan nilai maksimum 100 persen dengan rata-rata 64,2 persen dan standar deviasi
18,8 persen. Sedangkan pada non financially distressed company
69
diperoleh nilai minimum 33,4 persen dan nilai maksimum 100 persen dengan rata-rata 65,6 persen dan standar deviasi 11,5 persen.
Variabel SIZEDIR yang merupakan variabel dummy pada seluruh perusahaan sampel memiliki nilai minimum 0 dan maksimum 1 dengan
rata-rata 0,54 dan standar deviasi 0,5. Pada financially distressed company nilai minimum 0 dan maksimum 1 dengan rata-rata 0,43 dan
standar deviasi 0,499. Sedangkan pada non financially distressed company menunjukkan nilai minimum 0 dan maksimum 1 dengan rata-
rata 0,65 dan standar deviasi 0,481. Variabel SIZECOM yang merupakan variabel dummy memiliki
nilai minimum 0 dan maksimum 1 pada seluruh perusahaan sampel dengan rata-rata 0,43 dan standar deviasi 0,497. Pada financially
distressed company nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata- rata 0,25 dan standar deviasi 0,439. Sedangkan pada non financially
distressed company diperoleh nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata 0,6 dan standar deviasi 0,493.
Variabel MANJ dengan satuan persentase memiliki nilai minimum 0 persen dan nilai maksimum 93,6 persen dengan rata-rata 4,1 persen dan
standar deviasi 11,4 persen. Pada financially distressed company, memiliki nilai minimum 0 persen dan 93,6 dengan rata-rata 4,1 persen
dan standar deviasi 31,8 persen. Sedangkan pada non financially distressed company, menunjukkan nilai minimal 0 persen dan nilai
maksimal 39,3 dengan rata-rata 4,1 dan standar deviasi 8,4. Jika dilihat
70
dari Tabel 4.4, menunjukkan rata-rata persentase kepemilikan saham manajerial pada financially distressed company sama dengan non
financially distressed company. Variabel INST dengan satuan persentase memiliki nilai minimum 0
persen dan nilai maksimum 98,7 persen dengan rata-rata 63,3 persen dan standar deviasi 24,7 persen. Pada financially distressed company,
memiliki nilai minimum 0 persen dan 98,7 dengan rata-rata 68,6 persen dan standar deviasi 29,9 persen. Sedangkan pada non financially
distressed company, menunjukkan nilai minimal 0 persen dan nilai maksimal 96,8 persen dengan rata-rata 58 persen dan standar deviasi 25,4
persen.
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian