Ukuran Dewan Komisaris Kepemilikan manajerial. Kepemilikan Institusional

60 direksi yang besar, dan 0 jika tidak. Ukuran dewan dikategorikan besar apabila berjumlah lebih dari sama dengan lima ≥ 5 orang. Hal tersebut berdasarkan yang diungkapkan oleh Suranta 2005 bahwa kualitas laporan dianggap baik jika dewan direksi berjumlah 4-5 orang.

5. Ukuran Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan organ perusahaan yang melakukan fungsi monitoring dari implementasi kebijakan direksi. Menurut Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, jumlah anggota dewan komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, ukuran dewan komisaris diukur dengan menghitung jumlah dewan komisaris yang ada dalam perusahaan pada perode t Wardhani, 2006. Informai mengenai dewan komisaris bersumber dari annual report perusahaan. Varibel ini merupakan variabel dummy yaitu variabel yang diberi nilai 1 jika ukuran dewan komisaris bersar, dan 0 jika tidak. Apabila jumlah dewan komisaris lebih dari sama dengan lima ≥ 5 maka dikategorikan besar.

6. Kepemilikan manajerial.

Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen. Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini diukur dari persentase tingkat kepemilikan oleh dewan direksi dan dewan komisaris Wardhani, 2006. Informasi mengenai kepemilikan manajerial didapat dari annual report perusahaan.Variabel ini didapat 61 dengan membagi jumlah saham yang dimiliki manajemen dengan total saham yang diterbitkan perusahaan. Rumus yang digunakan dalam variabel ini adalah:

7. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan persentase saham yang dimiliki oleh institusi dari keseluruhan saham perusahaan yang beredar. Dalam penelitian ini kepemilikan institusional diukur dengan besar persentase kepemilikan institusional di dalam perusahaan amatan Emrinaldi, 2007. Informasi mengenai kepemilikan institusional diperoleh dari annual report perusahaan. Variabel ini didapat dengan membagi saham perusahaan yang dimiliki oleh institusional dengan total saham yang diterbitkan perusahaan. Rumus yang digunakan dalam variabel ini adalah:

8. Financial distress Y

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Praktik Manjemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2012.

1 75 90

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 26

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

1 8 82

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, UKURAN DEWAN DIREKSI, UKURAN DEWAN KOMISARIS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014 - repository perpustakaan

0 1 19