61
dengan membagi jumlah saham yang dimiliki manajemen dengan total saham yang diterbitkan perusahaan. Rumus yang digunakan dalam
variabel ini adalah:
7. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan persentase saham yang dimiliki oleh institusi dari keseluruhan saham perusahaan yang beredar.
Dalam penelitian ini kepemilikan institusional diukur dengan besar persentase kepemilikan institusional di dalam perusahaan amatan
Emrinaldi, 2007. Informasi mengenai kepemilikan institusional diperoleh dari annual report perusahaan. Variabel ini didapat dengan
membagi saham perusahaan yang dimiliki oleh institusional dengan total saham yang diterbitkan perusahaan. Rumus yang digunakan dalam
variabel ini adalah:
8. Financial distress Y
Variabel terikat dependent variable merupakan variabel yang terikat dan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Melalui analisis
terhadap variabel terikat adalah mungkin untuk menemukan jawaban atas suatu masalah Sekaran, 2006. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
financial distress atau permasalahan yang terjadi pada perusahaan. Penelitian ini mendefinisikan perusahaan yang mengalami financial distress
62 mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Elloumi dan Gueyie 2001,
mengkategorikan perusahaan dengan financial distress bila selama dua tahun berturut-turut mengalami laba bersih negatif. Informasi mengenai
variabel financial distress didapat dari laporan laba rugi perusahaan dengan membandingkan laporan laba rugi selama dua tahun. Variabel ini
merupakan dummy data yaitu bernilai 1 jika mengalami financial distress, 0 jika tidak mengalami financial distress.
Tabel 3.1 Definisi operasionalisasi variabel
NO VARIABEL
PENGUKURAN SKALA
1. Financial Distress
Variabel dependen 1
Jika mengalami
financial distress, 0 jika tidak mengalami financial
distress Nominal
2. Ukuran komite audit
Variabel Independen Total keseluruhan anggota
komite audit Rasio
3. Frekuensi
pertemuan komite
audit Variabel Independen
Total pertemuan komite audit
Rasio
4. Komite audit independen
Variabel Independen Jumlah
komite audit
independen dibagi total seluruh anggota komite
audit Rasio
5. Ukuran dewan direksi
Variabel Independen 1 jika ukuran dewan
direksi ≥ 5, 0 jika tidak. Nominal
6. Ukuran dewan komisaris
Variabel Independen 1 jika ukuran dewan
komisaris ≥ 5, 0 jika tidak Nominal
7. Kepemilikan manajerial
Variabel Independen Persentase saham yang
dimiliki manajemen Rasio
8. Kepemilikan Institusional
Variabel Independen Persentase saham yang
dimiliki oleh institusional lain.
Rasio
Sumber: Data olahan
63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI mulai tahun 2009 s.d 2011.
Perusahaan tersebut telah terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 2009 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar dari BEI atau mengalami
delisting. Seluruh perusahaan di BEI dipilih karena jumlah perusahaan yang mengalami financial distress relatif sedikit dan untuk mendapatkan
jumlah sampel yang sesuai dengan keinginan peneliti. Fokus penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh ukuran dewan komite audit, frekuensi
pertemuan komite audit, proporsi komite audit independen, ukuran dewan direksi, ukuran dewan komiaris, kepemilikan saham manajerial,
dan kepemilikan saham institusional terhadap financial distress. Alasan penggunaan data tiga tahun mulai tahun 2009 s.d 2011
karena pengukuran yang digunakan pada variabel dependen financial distress yaitu perusahaan yang mengalami laba bersih negatif selama dua
tahun berturut-turut. Dua tahun mengalami laba negatif berturut-turut dari tiga tahun cukup untuk menggambarkan kondisi financial distress.
Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.