Berakhirnya Perjanjian Menurut Hukum Positif Dan Hukum Syariah Penyelesaian Sengketa

48 e Kreditur dapat menuntut pembatalan disertai ganti rugi kepada debitur. Ganti rugi itu berupa pembayaran uang denda. Seorang debitur yang dituduh lalai dan dituntut hukuman kepadanya, ia dapat melakukan pembelaan terhadap dirinya dari hukuman yang akan diberikan dengan mengajukan beberapa alasan. Pembelaan tersebut ada tiga macam, yaitu: a Karena adanya keadaan memaksa overmacht atau force majeur b Mengajukan bahwa kreditur sendiri juga telah lalai Exceptio non adimpleti contractus c Mengajukan bahwa kreditur telah melepaskan haknya untuk menuntut ganti rugi rechtverwerking

5. Berakhirnya Perjanjian Menurut Hukum Positif Dan Hukum Syariah

Dalam Pasal 1381 KUH Perdata menyebutkan tentang cara berakhirnya suatu perikatan, yaitu: “Perikatan-perikatan hapus karena : a. pembayaran; b. karena penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan; c. karena pembaharuan hutang; d. karena perjumpaan hutang atau kompensasi; e. karena percampuran hutang; 49 f. karena pembebasan hutangnya; g. karena musnahnya barang yang terhutang; h. karena kebatalan atau pembatalan; i. karena berlakunya suatu syarat batal, j. karena lewatnya waktu, hal mana akan diatur dalam suatu bab tersendiri”. Menurut Salim,dalam prakteknya dikenal pula cara berakhirnya kontrak yaitu: 47 a. Jangka waktu berakhir; b. Dilaksanakan obyek perjanjian; c. Kesepakatan ke dua belah pihak; d. Pemutusan kontrak secara sepihak oleh salah satu pihak; e. Adanya putusan pengadilan. Sedangkan dalam Islam, selain telah tercapai tujuannya, akad dipandang berakhir apabila terjadi fasakh pembatalan atau telah berakhir waktunya. Fasakh terjadi dengan sebab-sebab sebagai berikut. 48 a Di-fasakh, karena adanya hal-hal yang tidak dibenarkan syara‟ b Dengan sebab adanya khiyar, baik khiyar rukyat, cacat, syarat, atau majelis 47 Salim HS, Hukum Kontrak, Teori Teknik Penyusunan Kontrak Jakarta: Sinar Grafika, 2008,, hal.163 48 AH. Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, Jakarta:UIN Jakarta Press, 2005, hal.75 50 c Salah satu pihak dengan persetujuan pihak lain membatalkan karena merasa menyesal atas akad yang baru saja dilakukan d Karena kewajiban yang ditimbulkan oleh akad tidak dipenui oleh pihak-pihak yang bersangkutan e Karena habis waktunya f Karena tidak mendapat izin pihak yang berwenang g Karena kematian

6. Penyelesaian Sengketa

Penyelesaian perselisihan dalam Hukum Perjanjian Positif maupun Hukum Perikatan Islam, pada prinsipnya boleh dilaksanakan dengan jalan perdamaian shulhu, yang kedua dengan jalan arbitrase tahkim, dan yang terakhir melalui proses peradilan al-Qadha Teori Perbandingan Hukum Perjanjian Menurut Hukum Positif Dengan Hukum Syariah Perjanjian Menurut Hukum Positif Perjanjian Menurut Hukum Syariah Definisi Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih Pertalian antara Ijab dan Qabul yang dibenarkan oleh syara‟ yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya Sumber Rujukan Undang-undang, Kebiasaan dan Kepatutan Al- Qur‟an, Hadits dan Ijtihad 51 Asas-asas Pokok a Asas Konsensualisme b Asas Kebebasan Berkontrak c Asas Itikad Baik d Asas Kepastian Hukum e Asas Kepribadian Personalitas a Asas Ilahiah atau Asas Tauhid b Asas Kebebasan c Asas Persamaan d Asas Keadilan e Asas Kerelaan f Asas Kejujuran g Asas Tertulis Syarat Sah Tidak bertentangan dengan UU Tidak bertentangan dengan syara‟ dan ketentuan Ulil Amri UU Subjek Perjanjian Harus sudah dewasa, sehat akal pikiran,dan tidak dilarang oleh sesuatu peraturan perundang-undangan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu Pihak-pihak yang berakad itu telah cakap bertindak hukum mukallaf atau jika obyek akad itu merupakan milik orang yang tidak atau belum cakap bertindak hukum, maka harus dilakukan oleh walinya Objek Perjanjian Suatu sebab tertentu dan halal menurut UU Obyek akad itu diakui oleh syara‟. Untuk obyek akad ini disyaratkan pula: i berbentuk harta; ii dimiliki seseorang; dan iii bernilai menurut syara‟ Berakhirnya Perjanjian a Pembayaran; b Karena penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan c Karena pembaharuan hutang; d Karena perjumpaan hutang atau kompensasi; e Karena percampuran hutang; f Karena pembebasan hutangnya; g Karena musnahnya barang yang terhutang; h Karena kebatalan atau pembatalan; i Karena berlakunya suatu syarat batal, yang diatur dalam bab kesatu buku ini; j Karena lewatnya waktu, hal a Di-fasakh, karena adanya hal-hal yang tidak dibenarkan syara‟ b Dengan sebab adanya khiyar, baik khiyar rukyat, cacat, syarat, atau majelis c Salah satu pihak dengan persetujuan pihak lain membatalkan karena merasa menyesal atas akad yang baru saja dilakukan d Karena kewajiban yang ditimbulkan oleh akad tidak dipenui oleh pihak-pihak yang bersangkutan e Karena habis waktunya f Karena tidak mendapat izin 52 mana akan diatur dalam suatu bab tersendiri”. pihak yang berwenang g Karena kematian Penyelesaian Sengketa a Jalur Perundingan b Jalur Perwasitan arbitrase c Jalur Pengadilan a Jalan Perundingan b Arbitrase c Pengadilan 53

BAB III PROFIL WARALABA

A. Profil Bakmi Raos

Mengusung bendera PT Raos Aneka Pangan, yang kemudian menjadi wadah Bakmi Raos Group, Bima memulai usaha pada 2003. Ia ingin menyediakan makanan yang bermutu dan terjangkau secara harga oleh semua lapisan masyarakat. Di samping menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pedagang kecil kaki lima yang ingin sukses bersama. 49 Bimada sosok yang ulet menapaki karir bisnis dari tangga terbawah. Awalnya ia menjadi pekerja di sebuah perusahaan freight forwarder di bilangan Jakarta Utara. Namun setelah mengetahui istrinya mengidap penyakit kanker, ia putuskan untuk mengubah arah hidupnya. Tahun 2002 ia mulai mencoba berbisnis dengan membeli franchise restoran bakmi bersama kakaknya. Langkah pertamanya langsung tersandung. Restoran franchisenya bangkrut dalam tempo setahun. Gagal di franchise, ia membuka gerobak mie ayam di Villa Bintaro, Jakarta Selatan. Usaha ini dalam tiga bulan juga bangkrut. Padahal ia sudah ikut kursus membuat mie di beberapa tempat. Meski gagal, ia masih memikirkan usaha sejenis. 49 Hasil wawancara dengan Bpk Rudiyanto, General Manager PT Raos Aneka Pangan, Selasa, 10 Mei 2011