53
BAB III PROFIL WARALABA
A. Profil Bakmi Raos
Mengusung bendera PT Raos Aneka Pangan, yang kemudian menjadi wadah Bakmi Raos Group, Bima memulai usaha pada 2003. Ia ingin menyediakan makanan
yang bermutu dan terjangkau secara harga oleh semua lapisan masyarakat. Di samping menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pedagang kecil kaki lima yang
ingin sukses bersama.
49
Bimada sosok yang ulet menapaki karir bisnis dari tangga terbawah. Awalnya ia menjadi pekerja di sebuah perusahaan freight forwarder di bilangan Jakarta Utara.
Namun setelah mengetahui istrinya mengidap penyakit kanker, ia putuskan untuk mengubah arah hidupnya.
Tahun 2002 ia mulai mencoba berbisnis dengan membeli franchise restoran bakmi bersama kakaknya. Langkah pertamanya langsung tersandung. Restoran
franchisenya bangkrut dalam tempo setahun. Gagal di franchise, ia membuka gerobak mie ayam di Villa Bintaro, Jakarta
Selatan. Usaha ini dalam tiga bulan juga bangkrut. Padahal ia sudah ikut kursus membuat mie di beberapa tempat. Meski gagal, ia masih memikirkan usaha sejenis.
49
Hasil wawancara dengan Bpk Rudiyanto, General Manager PT Raos Aneka Pangan, Selasa, 10 Mei 2011
54
Suatu waktu, seorang teman menawarinya resep membuat bakmi. Resep inilah yang menjadi cikal bakal Bakmi Raos. Setelah merasa cocok, Bima merekrut orang
yang mau berjualan bakmi dengan gerobak. Mulanya tiga gerobak ia buat dengan modal Rp 10 juta, dengan sistem bagi
hasil usaha. Dari harga Rp 6.000 per mangkuk yang terjual, ia mendapat margin Rp 1.500 per mangkuk, dan pedagang Rp 1.000. Jika sehari 40 mangkuk bakmie terjual,
maka dan dalam sebulan dihitung 25 hari kerja, maka si pedagang bisa mendapatkan uang Rp 1 juta. Ini tentunya cukup menggiurkan pedagang. Apalagi
telah diberi fasilitas penginapan dan uang makan. Pendapatan si pedagang pun akan utuh.
Pola usaha itu terus berkembang. Dari hanya tiga gerobak, bertambahlah menjadi sepuluh. Dalam tempo setahun, Bima sudah memiliki 193 gerobak. Jumlah
pedagang yang dilatihnya mencapai 700-an orang. Sayangnya, sejalan waktu sebagian besar pedagang itu mengundurkan diri.
Para pedagang kecil yang ia bina berasal dari Cirebon, Sukabumi dan wilayah lainnya. Semua diberi penginapan, tapi sebagian dari mereka justru hanya numpang
tidur dan memilih berjualan rokok di kawasan Blok M. Akhirnya model ini tak bertahan lama. Bima pun memilih untuk membangun
usaha secara profesional, tanpa mengandalkan para pedagang yang tidak serius. Kemudian produk bakminya ia waralabakan.
55
Bima membangun pola kemitraan. Dengan pola ini, ia tak lagi perlu menggaji mitranya. Mereka cukup membeli mie dan minyak goreng dari Bima plus gerobak
yang ia rancang. Kemitraan ini terus berkembang hingga menghasilkan jaringan mitra di mana-mana.
Kini usaha bakmi ayamnya berkembang pesat dengan omset hingga miliar per tahunnya. Warung di garasi pun kini menjelma menjadi sebuah perusahaan bernama
PT. Raos Aneka Pangan dengan brand Bakmi Raos. Perusahaan milik Bimada itu juga telah mendapat penghargaan Dji Sam Soe Award 2006. PT Raos Aneka Pangan
kini memiliki aset sekitar Rp 250-Rp 500 juta dengan omset usaha pertahun mencapai Rp 1-3 Miliar. Usaha itu kini melebarkan sayap hingga di Medan, Lampung,
Samarinda, Balikpapan, Manado, Surabaya, Bogor, Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Batam, Cirebon.
Usahanya tersebut kini telah mencapai ratusan kedai dengan karyawan tetap 27 orang. Bimada juga memiliki 80 pedagang mi gerobak binaan. Dulu ada 123
pedagang yang kita subsidi diberi gerobak dan mi dengan menyicil Rp 300 ribu selama 10 bulan tapi banyak yang justru kabur bawa pulang panci saya, cerita
Bimada kepada detikFinance disela-sela Dji Sam Soe Award 2006 di Gedung SPC, Jakarta, Selasa 2662007.
50
Bimada mengaku terkejut bahwa usahanya membina pengusaha kecil bisa berbuah penghargaan. Bimada menggeser 234 finalis yang terpilih mengikuti ajang
50
Arin Widiyanti, “Bakmi Raos, Berkah Dari Garasi”, artikel diakses pada tanggal.11 Mei 2011 dari http:www.detikfinance.comread2007062617451279804868bakmi-raos-berkah-dari-garasi
56
ini. Saya buktikan dari 8 gerobak digarasi rumah sekarang omset bisa miliaran. Mie saya racik sendiri di home industry di rumah tanpa bahan pengawet. Kelebihannya
pada minyaknya dan mi nya yang khas, ujarnya bangga. Seiring dengan perkembangan perusahaan, kini PT Raos Aneka Pangan RAP, mengembangkan
beberapa varian makanan dengan konsep kemitraan. Saat ini PT RAP telah berkembang menjadi lebih dari 300 outlet, mini resto dan restoran.
B. Sistem Waralaba Pada Bakmi Raos