17 Dalam penerapannya, Pembinaan akhlak memiliki beberapa
metode. Metode lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Adapun metode-metode yang
bisa digunakan dalam melakukan pembinaan akhlak ini antara lain:
1. Metode Komunikasi Langsung
Adalah metode dimana pembina melakukan komunikasi langsung bertatap muka dengan orang yang dibinanya. Metode ini dapat dirinci
lagi menjadi : a. Metode Individual
Yaitu Pembina dalam hal ini komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibinanya. Hal ini dapat dilakukan dengan
mempergunakan tekhnik: 1 Percakapan Pribadi
yakni Pembina melakukan dialog langsung tatap muka dengan siswa
2 Kunjungan Rumah home visit Yakni Pembina mengadakan dialog dengan kliensiswa tetapi
dilaksanakan di rumah siswa sekaligus untuk mengamati rumah siswa dan lingkunganya.
3 Observasi
Yakni pembina melakukan percakapan individual sekaligus mengamati tingkah laku klien siswa dan lingkungannya.
16
Departemen Agama RI OP.cit., h. 13
18 b. Metode kelompok
Yaitu pembina melakukan komunikasi langsung dengan klien siswa dalam kelompok. Hal ini dapat di jadikan dengan menggunakan
beberapa tekhnik: 1
Diskusi kelompok Yakni pembina melaksanakan pembinaan dengan cara
mengadakan diskusi bersama kelompok lainnya yang mempunyai masalah yang sama.
2 Ceramah
Yaitu suatu tekhnik pembinaan kelompok dengan menggunakan pengarahan yang dilakukan oleh serang Pembina atau seoramg
mubaligh da’i melalui bicaranya pidatonya dengan dicampurkan karakteristik dada bicaranya yang menimbulkan
pengaruh bagi peserta terbina siswa 3
Sosiodrama Yakni pembinaan kelompok yang dilakukan cara bermain peran
untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah secara sosiologis.
4 Psikodrama
Yakni pembinaan kelompok yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah
psikologis. 5
Group Teaching
19 Pemberian pembinaan kelompok dengan memberi materi
pembinaan kelompok tertentu ceramah kepada kelompok yang telah disiapkan.
2. Metode Komunikasi tidak Langsung
Adalah yang dilakukan melalui media komunikasi massa. Hal ini dilakukan secara individual atau kelompok bahkan massal.
a. Metode individu 1 melalui surat menyurat
2 Melalui telephon dan sebagainya.
b. Metode kelompok atau massal.
1 Melalui surat kabar atau majalah 2 melalui brosur
3 Melalui radio media audio 4
Melalui televisi
.
3. Metode Interaksi Praktek
a integrated yaitu dengan menggunakan beberapa sarana
peribadatan dan lainnya secara stimulan untuk di arahkan pada pembinaan akhlak pembiasaan yang dilakukan sejak
kecil dan berlangsung secara kontinyu
17
Berkenaan dengan ini Imam Al-Gozali mengatakan” bahwa kepribadian manusia
itu pada dasarnya dapat menerima segala usaha pembentukan melalui pembiasaan. Jika manusia membiasakan berbuat jahat
maka akan seterusnya berbuat jahat. Untuk itu Imam Al- Gozali menganjurkan agar akhlak diajarkan,yaitu dengan cara
melatih jiwa kepada pekerjaan atau tingkah laku yang mulia. Jika seseorang menghendaki agar ia menjadi pemurah, maka
ia harus dibiasakan dirinya melakukan pekerjaan yang bersifat
17
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, h. 164.
20
18
b Metode Melalui keteladanan. karena akhlak yang baik tidak
dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, instruksi dan larangan sebab tabi’at jiwa untuk menerima keutamaan itu
tidak cukup dengan hanya seorang guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu.
c Senantiasa menganggap diri ini sebagai yang banyak
kekurangan.dari pada kelebihan. Dalam hal ini Ibnu Sina mengatakan “Jika seorang menghendaki dirinya berakhlak
mulia, hendaknya ia lebih dahulu mengetahui kekurangan dan cacat yang ada dalam dirinya, dan membatasi sejauh
mungkin untuk tidak berbuat kesalahan, sehingga kecacatannya itu tidak terwujud dalam kenyataan.”
19
d Dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan
dibina.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pembinaan akhlak antara lain:
1. Faktor internal yaitu sifat yang dibawa dari sejak lahir yaitu
potensi, fisik, intektual, dan hati rohaniah 2.
Faktor external yaitu faktor dari luar seperti lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan
18
Ibid , h. 164.
19
Ibid , h. 166