Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa

35 tidak mengurangi semangat mereka dalam belajar di Madrasah Tsanawiyah M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi. Adapun jumlah siswa madrasah Tsanawiyah M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi ini adalah 185 orang dengan jumlah laki-laki 95 orang dan jumlah perempuan 90 orang dari jumlah siswa yang ada yang menjadi semple dari penelitian ini adalah 79 orang diantaranya laki-laki 43 orang dan perempuan 36 orang. 6

B. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa

Program pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiytah M.Ts Jihadul khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi dilakukan setiap hari senin sampai sabtu pukul 07 : 30 WIB sampai 12 : 00 WIB yang dipandu oleh seorang guru program pembinaan akhlak ini merupakan bentuk layanan pembinaan yang diberikan pada sekelompok individu siswa yang jumlahnya + 79 orang. Program ini melibatkan guru BP yang dibantu oleh pembina OSIS bidang kesiswaan dan siswa itu sendiri Pada program tersebut terjadi hubungan pembinaan dalam suasana yang hangat, terbuka, permissif dan penuh keakraban. Yang didalamnya terdapat proses pengungkapan dan pemahaman masalah siswa, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, hingga upaya pencegahan permasalahan. Untuk melaksanakan program ini para siswa pada awalnya memerlukan beberapa persiapan tertentu. Dengan demikian masalah yang mereka bawa masing-masing untuk dikonsultasikan kemungkinan berbeda-beda atau bahkan ada diantara mereka “tidak bermasalah”. Masalah-masalah yang dibawa oleh masing-masing siswa itu nantinya 6 Ibid 36 akan dikemukakan dalam program pembinaan dimana permasalahan tersebut diseimbangkan dengan tema yang memang sudah di program oleh nara sumber guru BP. Namun kadang kala beberapa siswa yang enggan menyampaikan masalahnya kepada guru BP dan itu bukan menjadi suatu masalah bagi guru BP dalam memberikan pembinaan Akhlak kepada siswa Mengenai masalah yang dibahas dalam program pembinaan akhlak siswa di Madrasah Tsanawiyah M.Ts. Jihadul Khair Segaramakmur- Tarumajaya, Bekasi ini guru BP menetapkan bentuk pembinaan kepada permasalahan akhlak siswa yang nantinya menimbulkan suatu perbuatan yang lebih baik di pandang oleh masyarakat. 7 Teknisnya dalam pelaksanaan program ini Ibu Agustina selaku guru BP Pembina memanggil siswa yang bermasalah kemudian menanyakan kepada siswa tersebut kenapa melakukan suatu perbuatan yang tidak boleh di lakukan oleh seorang siswa. Pertanyaan yang di ajukan oleh Ibu Agustina selaku guru BP pembina ialah sekitar tentang kehidupan dan kegiatan yang di lakukan oleh siswa tersebut dirumah kemudian siswa tersebut menjawab tentang perihal yang ia lakukan atau ia kerjakan di rumah dan di luar rumah sehingga Ibu Agustina menemukan suatu sumber dari masalah yang di hadapi siswa tersebut kemudian Ibu Agustina memberikan solusi kepada siswa tersebut atau memberikan saran kepada siswa tersebut, juga memberikan peringatan 7 Ibid 37 kepada siswa tersebut agar jangan sampai melakukan hal yang demikian lagi yang nantinya akan merugkan dirinya sendiri. Selain itu ada juga siswa yang mendatangi Ibu Agustina secara langsung tanpa dipanggil terlebih dahulu siswa itu mengadukan tentang keadaan dirumahnya atau keluarganya yang kurang harmonis dan meminta bantuan untuk di carikan jalan keluarnya. Kemudian Ibu Agustina selaku guru BP pembina menanggapi perihal yang dihadapi siswa tersebut di dalam keluarganya dan memberikan pendapat kepada siswa tersebut mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menghadapi persoalan yang tengah dihadapi siswa tersebut di dalam keluarganya. Kemudian selain melakukan kegiatan pendekatan secara individu Ibu Agustina juga memberikan suatu bentuk pembinaan yang bisa nenumbuhkan rasa keimanan yang kuat tehadap siswa dan bisa mempuk nilai-nilai akhlak terhadap sang khalik. Bentuk pembinaan akhlak tersebut antara lain: Tadarus al-qur’an yang dilakukan setiap pagi atau pada jam pertama pelajaran, melaksanakan salat Dhuha berjamaah yang dilakukan pada jam istirahat, mengadakan yasinan dan istighasah yang dilakukan setiap hari kamis sore. ba’da shalat ashar 8 Selama berlangsungnya program pembinaan akhlak ini para siswa diawasi dengan ketat oleh guru BP pembina dan pembina OSIS bidang kesiswaan. Setelah proses pembinaan akhlak maka tampaklah suatu perbedaan dari tingkah laku siswa yang tadinya kurang begitu baik 8 Ibid 38 menjadi agak lebih baik. Dan akhirnya penulis menyimpulkan bahwa betapa pentingnya pembinaan akhlak dalam memberikan suatu pembinaan budi pekerti akhlak atau tingkahlaku siswa pada saat sekarang ini. Demikianlah proses kegiatan pembinaan akhlak siswa yang dilakukan oleh seorang guru BP pembina yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi yang hakekatnya tidak jauh berbeda dengan proses pembinaan lainnya. 1. Pelaksanaan Pembinaan akhlak Pelaksana pembinaan akhlak di Madrasah Tsanawiyah M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya. Bekasi, adalah mereka yang memiliki tugas untuk memberikan pembinaan terhadap siswa yaitu: orang Tua wali murid dan guru di sekolah atau individu dewasa yang memiliki daya nalar yang kuat dan mampu memberikan bimbingan atau pembinaan. Pelaksanaan pembinaan akhlak ini terdiri dari satu guru BP Pembina yaitu: Ibu Agustina. S. PdI. Beliau adalah seorang guru BP di sekolah tersebut dan sekaligus guru bidang studi matematika. Sehingga siswa dapat berkonsultasi dengan baik dan nyaman sesuai dengan harapan siswa. 9 9 Ibid 39 2. Tema Permasalahan yang Diangkat Dalam Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Dalam oprasionalnya Madrasah Tsanawiyah M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur-Tarumajaya, Bekasi ini memiliki kegiatan belajar mengajar dari hari senin sampai sabtu pada pukul 07.30 sampai dengan 12.00 WIB. Dalam kegiatan belajar dan mengajar yang di lakukan oleh para dewan guru tidak selamanya berjalan dengan mulus sebagai mana yang diinginkan oleh setiap siswa dan guru. Pasti ada saja kendala yang di hadapi oleh siswa dan guru, adapun masalah-masalah yang timbul di Madrasah Tsanawiyah M.Ts Jihadul Khair Segaramakmur- Tarumajaya, Bekasi yaitu: siswa yang bolos, siswa yang tidak mengerjakan PR, siswa yang terlibat kasus narkoba, siswa yang tidak mendengarkan guru, siswa yang tidak mau mematuhi peraturan di sekolah dan lain sebagainya.

C. Teknik Pembinaan Akhlak