Sejarah Dewan Pengawas Syariah DPS

27

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG DPS

DAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA

A. Pengertian DPS

1. Sejarah Dewan Pengawas Syariah DPS

Di Indonesia keberadaan Dewan Pengawas Syariah telah ada sejak berdirinya Bank Muamalah yakni Bank yang pertama beroperasi dengan sistem atau berdasarkan prinsip Syariah. Di Indonesia sendiri otoritas masalah keagamaan berada di bawah Majlis Ulama Indonesia MUI, seiring perkembangan jaman dan perkembangan lembaga keuangan Islam di Indonesia, maka berkembang pula jumlah Dewan Pengawas Syariah yang ada. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebingungan dikalangan umat masyarakat, akibat banyaknya jumlah dan beragamnya Dewan Pengawas Syariah yang ada. Maka MUI sebagai payung dari Lembaga atau Organisasi keislaman yang ada di Negara Indonesia menganggap perlu di bentuknya Dewan Syariah yang bersifat Nasional dan membawahi seluruh kelembagaan keuangan Islam. 32 Pada bulan februari tahun 1999 MUI Majlis Ulama Indonesia telah membentuk DSN, yang mana lembaga ini beranggotakan dari para ahli hukum Islam dan para ahli praktis Ekonomi terutama sektor keuangan baik bank mau pun non bank, dan berfungsi untuk melaksanakan tugas- 32 . Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional Bank Syariah, Jakarta; 2003, Djambatan, cet.2,hal.28 28 tugas MUI dalam mendorong dan memajukan Ekonomi Islam. 33 pembentukan Dewan Pengawas Syariah merupakan aspek normatif Syariah compliance yang ditunjukan untuk membentuk sistem Pengawasan yang Komprehensif, melengkapi aspek Pengawasan Teknis secara langsung atau secara tidak langsung yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Dalam pengangkatan Dewan Pengawas Syariah dibeberapa Negara yang menetapkan Sistem perbankan Syariah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara Rapat Umum Pemegang Saham RPUS, dan pengangkatan Dewan Pengawas Syariah menjadi hak preogatif Dewan Direksi. Dalam kedua cara penggangkatan Dewan Pengawas Syariah dengan cara tersebut, tentu saja berpeluang besar untuk mengurangi tingkat Independensi anggota DPS dalam tugasnya, namun dalam pengangkatan DPS kemungkinan besar dapat terjadi pemecatan terhadap mereka yang kritis dan berani mengungkapkan kekurangan atau penyelewengan yang dilakukan oleh Dewan Direksi. Keberadaan Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah yang dijamin oleh Undang-Undang No 10 tahun 1998, tentang perubahan Undang-Undang No 7 tahun 1992, tentang perbankan masih harus sangat dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, hal ini dianggap sangat penting, agar anggota Dewan Pengawas Syariah yang ditempatkan di suatu Lembaga Keuangan Syariah dapat berkerja dengan baik dan efektif lagi, sehingga semua Operasional Perusahaan dapat berjalan secara murni sesuai dengan prinsip Syariah. 33 . DSN, MUI, dan BI, Himpunan Fatwa DSN umtuk Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: DSN,MUI,dan BI, 2001,cet.1,h.iii-iv 29

2. Dewan Pengawas Syariah DPS