43
BAB IV HASIL ANALISIS
A. Efektifitas Pengawasan DPS terhadap Penyaluaran dana Beasiswa Etos
Efektifitas hanya mengkaji output, ketika kita membicarakan Efektifitas, kita tidak memperdulikan seberapa banyak Sumber Daya yang
dibutuhkan, tidak peduli berapa banyak input yang berupa waktu, hasil laporan, energi maupun bahan yang dibutuhkan. Ukuran Efektifitas hanyalah
jumlah output yang dihasilkan, semakin banyak output yang layak dari jumlah output yang dihasilkan berarti semakin Efektif. Akan tetapi untuk mengkaji
output sebaiknya kita mengetahui apa saja tujuan utama dari suatu kegiatan yang akan kita kaji Efektifitasnya, agar terlihat bagaimana kriteria-kriteria
yang manjadi penunjang pencapaian tujuan dari pengawasan tersebut. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting di dalam
pengoperasian suatu kegiatan Lembaga, seperti halnya dengan Dewan Pengawas Syariah DPS. Yang mana DPS bertugas untuk mengawasi jalannya
kegiatan di Lembaga Syariah. Dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 83PBI2006 tanggal 30 Januari 2006, Dewan Pengawas Syariah DPS
memilki tugas, wewenang dan tanggung jawab, antara lain memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan Operasional bank terhadap fatwa yang
dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional DSN, menilai aspek Syariah terhadap pedoman Operasional produk yang dikeluarkan bank atau Lembaga
Islam, memberikan Opini dari aspek Syariah terhadap pelaksanaan Opersional Bank atau Lembaga secara keseluruhan dalam laporan publikasi,
44
mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan fatwa kepada DSN , dan menyampaikan laporan hasil pengawasan Syariah kepada
DSN yang kemudan diteruskan kepada Bank Indonesia. Dalam hal ini tugas DPS adalah mengawasi jalannya kegiatan Dompet
Dhuafa Republika diantaranya adalah Produk Penyaluran Dana Beasiswa Etos. Pengawasan ini dilakukan agar dalam pengoperasian penyaluran dana
beasiswa tersebut dapat berdasarkan Syariah dan tepat kepada orang yang bener-benar berhak menerimanya.
Efektifitas Pengawasan yang dilakukan Dewan Pengawas Syariah terhadap Penyaluran Dana ini, pada dasarnya hanya menggunakan atau berupa
Laporan-laporan dari Lembaga yang bersangkutan, laporan tersebut diantaranya seperti berkas hasil prestasi, di masa kuliah, laporan hasil bayaran
dan lain-lain. Dalam hasil penelitian penulis, bahwasanya penulis menemukan jenis-
jenis pengawasan yang dilakukan Dewan Pengawas Syariah terhadap penyaluran dana beasiswa etos di Dompet Dhuafa Republika, yakni
pengawasan secara Internal dan pengawasan secara Eksternal. Yang mana pengawasan secara Internal dilakukan oleh orang-orang di Lembaga yang
bersangkutan, dan pengawasan Internal adalah pengawasan yang bersifat formal dan fertikal, artinya yang melakukan pengawasan ini adalah orang-
orang yang berwewenang. Pengawasan internal ini bertujuan untuk menghindari dan mencegah adanya kesalahan dalam menejemen atau dalam
proses penyaluran dana tersebut. Sedangkan pengawasan Ekstenal yaitu pengawasan yang dilakukan dari luar Lembaga tersebut yakni DPS. DPS
45
mengawasi penyaluran dana beasiswa Etos tersebut yakni melalui hasil dari laporan yang diberikan dari lembaga yang bersangkutan yang mengelola
beasiswa tersebut. Walaupun pengawasan tersebut dilakukan dengan secara internal, namun pada dasarnya pengawasan tersebut di bawah naungan Dewan
Pengawas Syariah DPS. Jadi hasil dari laporan tersebut ditunjukan kepada DPS. Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah terhadap
produk penyaluran dana beasiswa etos ini sudah cukup efektif, hal ini terlihat dari meningkatnya para penerima beasiswa etos pada setiap tahunnya, dari
peningkatan inilah pengawasan sudah terlihat efektif. Dan disamping itu keefektifan pengawasan ini, dapat dilihat dari jalannya kegiatan produk
tersebut dengan efektif, yakni tersalurnya beasiswa tersebut kepada orang yang kurang mampu atau pun putus sekolah dari kalangan kaum dhuafa. Dari
beberapa hal tersebut bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah terhadap produk penyaluran dana beasiswa etos sudah
efektif.
B. Langkah-langkah Pengawasan