Program Dompet Dhuafa Sejarah berdirinya Dompet Dhuafa Republika

40 Dari sudut pandang lain Dompet Dhuafa memantapkan diri untuk eksis sesuai dengan visi dan misinya, dan untuk menyongsong masa depan dan perkembangan Lembaga, Dompet Dhuafa bergerak sesuai jejaring multi koridor.

6. Program Dompet Dhuafa

1. Program Sosial a. Layanan Kesehatan Cuma-cuma Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, Program pendayagunaan Dana Zakat yang cukup fenomenal. Klinik 24 jam yang tak kalah dengan rumah sakit ini, tak terasa telah mampu memberikan Layanan Kesehatan gratis bagi warga miskin. Di Indonesia gedung ini menjadi yang pertama dan yang terbesar untuk Layanan medis yang dibiayai dari Dana Zakat, Infak dan Shadaqoh. Hingga saat ini member tetap LKC hingga 55.000 mustahik orang miskin. b. Lembaga Pengembangan Insani. Lembaga Pengembangan Insani, jejaring yang khusus menangani bidang pendidikan. Memiliki tiga produk utama, yaitu Makmal pelatihan guru, Ekselensia Indonesia sekolah menengah bebas biaya, dan Beastudi Etos beasiswa untuk mahasiswa. c. Institut Kemandirian. Institut Kemandirian melaksanakan dua pelatihan. Pertama, Pelatihan Kewirausahaan. Kedua, Keterampilan Teknis. Untuk menunjang berbagai pelatihan tesebut didirikan empat Laboratorium. Yaitu lab Otomotif, lab Katering, lab Menjahit dan lab Perkayuan. Selain itu dilaksanakan juga pelatihan-pelatihan khusus pesanan dari Perusahaan 41 atau Lembaga mitra. Konsultasi bisnis dilakukan bagi siapapun yang membutuhkan, baik alumni ataupun bukan. d. Lembaga Pelayanan Masyarakat. Lembaga Pelayanan Masyarakat adalah Ujung tombak yang melayani secara langsung para mustahik. Berbagai program reguler yang dikembangkan LPM antara lain : Layanan Mustahik, Layanan Santunan reguler melalui outlet, Rumah sahabat anak, Bersih itu sehat, kebencanaan dan Bimbingan rohani pasien. 2. Program Pemberdayaan Ekonomi a. Masyarakat Mandiri Program Masyarakat Mandiri ini untuk memutus lingkaran kemiskinan di kantong-kantongnya dan Pemberdayaan Masyarakat mandiri menjangkau komunitas Perdesaan, Perkotaan, Wilayah pasca bencana, serta komunitas berdasarkan klaster Ekonomi. b. Lembaga Pertanian Sehat Program ini untuk memulai Program pengembangan dan penelitian produk pertanian berupa pembasmian hama dan pupuk yang ramah lingkungan. c. Kampung Ternak Program pokok dari riset dan pengembangan Kampung Ternak meliputi : Pembibitan, Pakan, Teknologi, Manajemen, dan Vateriner. Sedangkan Program Pemberdayaan Peternak Dhuafa dibangun dengan pembentukan kelompok-kelompok peternak di daerah-daerah bidikan, kriteria sasarannya adalah Mustahik, mampuh memelihara ternak dan lingkungan yang mendukung untuk memelihara ternak. 42 d. BMT Center Program BMT Center meliputi : Advokasi dan Konsultasi, Jasa audit Syariah, Training, Pooling fund, dan Penempatan dana. Semua ini bertujuan agar BMT eksis, sehat, dan tumbuh berkembang. e. Dompet Dhuafa Volunteer DDV adalah suatu Unit aktifitas Dompet Dhuafa Republika yang khusus dalam bidang penanggulangan bencana yang berbasis informasi dan keahlian serta jaringan relawan di seluruh Indonesia yang bergerak secara sinergis, terarah dan terkoodinasi dalam mengemban misi kemanusiaan. f. Zona Madina Zona Madina adalah salah satu bagian dari Perwujudan membangun Klaster Sosial yang terpadu, dimana masyarakat didorong untuk mengakses infrastruktur Produktif dan berbagai kesempatan yang adil sehingga peluang menjadi mandiri dan semakin menjadi nyata. g. Rumah Sehat Terpadu LKC Program Perluasan dan Peningkatan Kapasitas serta kualitas Pelayanan kesehatan kepada masyarakat Dhuafa. 48 48 . Company Profile Dompet Dhuafa Republika, h.13 43

BAB IV HASIL ANALISIS

A. Efektifitas Pengawasan DPS terhadap Penyaluaran dana Beasiswa Etos

Efektifitas hanya mengkaji output, ketika kita membicarakan Efektifitas, kita tidak memperdulikan seberapa banyak Sumber Daya yang dibutuhkan, tidak peduli berapa banyak input yang berupa waktu, hasil laporan, energi maupun bahan yang dibutuhkan. Ukuran Efektifitas hanyalah jumlah output yang dihasilkan, semakin banyak output yang layak dari jumlah output yang dihasilkan berarti semakin Efektif. Akan tetapi untuk mengkaji output sebaiknya kita mengetahui apa saja tujuan utama dari suatu kegiatan yang akan kita kaji Efektifitasnya, agar terlihat bagaimana kriteria-kriteria yang manjadi penunjang pencapaian tujuan dari pengawasan tersebut. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting di dalam pengoperasian suatu kegiatan Lembaga, seperti halnya dengan Dewan Pengawas Syariah DPS. Yang mana DPS bertugas untuk mengawasi jalannya kegiatan di Lembaga Syariah. Dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 83PBI2006 tanggal 30 Januari 2006, Dewan Pengawas Syariah DPS memilki tugas, wewenang dan tanggung jawab, antara lain memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan Operasional bank terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional DSN, menilai aspek Syariah terhadap pedoman Operasional produk yang dikeluarkan bank atau Lembaga Islam, memberikan Opini dari aspek Syariah terhadap pelaksanaan Opersional Bank atau Lembaga secara keseluruhan dalam laporan publikasi,