Syarat-syarat Muzara’ah Rukun dan Syarat-syarat Muzara’ah a. Rukun Muzara’ah

b. Syarat-syarat Muzara’ah

Syarat-syarat muzara’ah, ada yang berkaitan dengan orang yang berakad, benih yang akan ditanam, lahan yang akan dikerjakan, hasil yang akan dipanen, dan jangka waktu berlaku akad. 1. Syarat yang berkaitan dengan orang yang melakukan akad, harus baligh dan berakal, agar mereka dapat bertindak atas nama hukum. 2. Syarat yang berkaitan dengan benih yang akan ditanam harus jelas dan menghasilkan. 3. Syarat yang berkaitan dengan lahan pertanian adalah : 38 a Menurut adat kebiasaan dikalangan petani, lahan itu bisa diolah dan menghasilkan panen dan bukan tanah tandus 39 . Sebab, ada tanaman yang tidak cocok ditanami pada daerah tertentu. b Batas-batas lahan itu jelas c Lahan itu diserahkan sepenuhnya kepada petani untuk diolah dan pemilik lahan tidak boleh ikut campur tangan untuk mengelolanya. 40 4. Syarat yang berkaitan dengan hasil panen adalah sebagai berikut : Pembagian hasil panen harus jelas persentasenya dan ditentukan dari awal kontrak, agar tidak terjadi perselisihan 41 . 37 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam Jakarta:PT. Raja Grafindo, 2003, cet.1, h.283-284 38 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, h.278 39 AH. Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h.140 40 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, h. 278 41 AH. Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, h.141 Hasil panen itu benar-benar milik bersama orang yang berakad, tanpa ada pengkhususan seperti disisihkan lebih dahulu sekian persen, persyaratan ini pun sebaiknya dicantumkan di dalam perjanjian, sehingga tidak timbul perselisihan dibelakang hari, terutama sekali lahan yang dikelola itu sangat luas. 5. Syarat yang berkaitan dengan waktu pun harus jelas didalam akad, sehingga pengelola tidak dirugikan, seperti membatalkan akad itu sewaktu-waktu. Untuk menentukan jangka waktu ini biasanya disesuaikan dengan adat kebiasaan setempat. 6. Syarat yang berhubungan dengan objek akad, juga harus jelas pemanfaatannya benihnya, pupuknya, dan objeknya, seperti yang berlaku pada daerah setempat. Perjanjian dengan sistem muzara’ah akan sah apabila tidak seorangpun yang dikorbankan haknya, tidak boleh ada syarat-syarat yang sejenisnya yang dapat menimbulkan perselisihan antara kedua belah pihak dan tidak satupun syarat yang tidak diberi ketetapan pada saat perjanjian itu berlangsung yang mungkin membahayakan hak salah satu dari kedua belah pihak. 42 Maksud dari kalimat diatas bahwa masing-masing kedua belah pihak tidak boleh melakukan kecurangan sehingga saat melakukan kerjasama harus timbul adanya saling percaya. 42 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT Dana Bhakti wakaf UII, jilid 2, h.287

3. Akibat Akad Muzara’ah

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Otonomi Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

28 194 120

Persepsi Masyarakat Terhadap Pemakaian Gigitiruan Di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Februari 2010

3 35 78

KERUKUNAN ANTARA JEMAAT GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) SLAWI DENGAN MASYARAKAT MUSLIM DI DESA BALAPULANG KULON KABUPATEN TEGAL

1 8 115

Tingkat Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Nelayan Cantrang di Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal Barat Kotamadya Tegal, Jawa Tengah

0 14 322

Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani wortel di Kabupaten Tegal kasus di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

12 62 103

Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam penanggulangan kemiskinan: kasus BKM di Kelurahan Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah

2 29 211

GEJALA BAHASA PROKEM DIALEK TEGAL DI LINGKUNGAN REMAJA DESA KALISAPU KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORI - GEJALA BAHASA PROKEM DIALEK TEGAL DI LINGKUNGAN REMAJA DESA KALISAPU KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL - repository perpustakaan

0 0 29