pengolahan dan penggarapan dengan binatang ternak dan tenaganya, dan keduanya akan mendapatkan hasil pertanian tersebut, semata-mata untuk memanfaatkan tanah
dan meluaskan lahan pertanian, maka hal itu sudah cukup baik.
9
Kalisapu merupakan salah satu desa di kabupaten Tegal yang sebagian penduduknya hidup dari hasil pertanian. Sistem pertanian yang dipakai oleh mereka
bermacam-macam sesuai dengan kondisi dan adat istiadat setempat. Salah satu bentuk pengolahan pertanian yang mereka pakai adalah sistem paroan sawah atau
sistem bagi hasil. Sistem tersebut adalah suatu jenis kerjasama antara petani dan pemilik lahan, yang salah satunya menyerahkan lahan pertanian dan benih, sedangkan
pihak lain melakukan pengolahan atau penggarapan, yang apabila mendapatkan hasil maka hasilnya akan dibagi sesuai kesepakatan bersama. Sehingga dari sistem tersebut
terlihat adanya pengaruh muzara’ah terhadap perekonomian masyarakat. Oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem muzara’ah
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kabupaten Tegal khususnya desa
Kalisapu, maka penulis merekomendasikan skripsi dengan judul, ”PENGARUH MUZARA’AH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT DESA
KALISAPU KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL JAWA TENGAH ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan efisien, maka penulis membatasinya dalam masalah pengaruh sistem muzara’ah bagi hasil terhadap
9
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta:PT. Toko Gunung Agung, 1996, cet.9, h.130
peningkatan pendapatan masyarakat di bidang pertanian khususnya persawahan yang dilakukan masyarakat desa Kalisapu kecamatan Slawi kabupaten Tegal Jawa Tengah.
Dari pembatasan masalah tersebut maka perumusan masalah berfokus pada seputar permasalahan-permasalahan berikut :
a. Bagaimana potret tingkat pendapatan masyarakat desa Kalisapu yang
terlibat dalam kegiatan muzara’ah? b.
Apakah sistem muzaraah berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat khususnya desa Kalisapu?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sejauh mana tingkat pendapatan masyarakat khususnya desa
Kalisapu seiring dengan pelaksanaan sistem muzaraah. 2.
Mengetahui sistem bagi hasil pertanian masyarakat desa Kalisapu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada : 1.
Peneliti Mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan penulis tentang
penelitian yang dilakukan.
2. Petani
Memberikan masukan yang bermanfaat kepada petani sehingga dalam bekerja dan mengembangkan usahanya disektor pertanian menjadi lebih baik.
3. Masyarakat
Berguna untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana menjalankan kegiatan dibidang pertanian dengan sistem bagi hasil yang baik dan sesuai
dengan syariat. 4.
Pembaca Merupakan informasi yang berharga dalam menambah pengetahuannya
tentang sistem bagi hasil dalam pertanian dan mengetahui transaksi yang terjadi khususnya di daerah pedesaan.
D. Kerangka Teori
Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam mengurangi kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan secara langsung dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi serta manfaat-manfaat ekonomis lainnya. Sektor pertanian yang merupakan basis pertumbuhan ekonomi pedesaan,
sangat strategis dalam meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi kemiskinan. Akan tetapi, sampai saat ini para petani juga masih dihadapkan pada kemiskinan dan
kesulitan dalam pembiayaan untuk pengembangan usahanya. Konsep bagi hasil sebenarnya bukan transaksi baru dalam masyarakat
Indonesia. Tradisi ini telah lama dikenal dalam berbagai kegiatan ekonomi. Pada
sektor pertanian dikenal system maro, mertelu, marapat, paroan
10
. Sistem bagi hasil pertanian, terutama untuk tanaman padi berlangsung antara penggarap dan pemilik
modal lahan dengan proporsi bagi hasil yang relatif beragam.
Kerangka Konsep: Sistem Muzara’ah Bagi Hasil
Tingkat Pendapatan Masyarakat
Uji Statistik
Kesimpulan analisis pengaruh muzaraah terhadap tingkat pendapatan Masyarakat
E. Tinjauan Pustaka