Kerangka Konsep TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Kerangka Konsep

Demensia dapat diperngaruhi oleh asupan zat gizi yang kurang, riwayat penyakit, genetik, riwayat benturan di kepala, kebiasaan merokok, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, serta aktivitas fisik dan aktivitas kognitif. Asupan gizi seperi karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang kurang akan menimbulkan stress oksidatif, yang akan menimbulkan peroksida lemak berlebih, dan akibatnya akan mempercepat proses degenerasi saraf, hal ini merupakan risiko untuk demensia. Seseorang yang mempunyai gen demensia juga berrisiko mengalami demensia. Riwayat benturan di kepala yang akan menimbulkan proses penyakit juga merupakan faktor risiko demensia. Penyakit infeksi dan metabolisme yang tidak ditangani serta diabaikan dapat memicu terjadinya demensia. Penyebab demensia Asupan Zat Gizi yang kurang Aktivitas Fisik dan Aktivitas Kognitif ↓ Tingkat Pendidikan, jenis kelamin, umur Kebiasaan Merokok Genetik Stress oksidatif Riwayat benturan di kepala DEMENSIA Riwayat Penyakit Peroksidasi lemak berlebihan Mempercepat proses degenerasi saraf Menimbulkan proses penyakit Kandungan bahan kimia nikotin, tar, CO Gangguan pada vaskular vaskular sekunder ideopatik Endogenous opioids B- endorfin ↓ Daya ingat ↓ Gel alfa di otak ↓ Norepinefrin, dopamine, serotonin ↓ Depresi kecemasan ↑ dibagi menjadi 3 kelompok meliputi demensia idiopatik, demensia vaskular, dan demensia sekunder. Rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti tar, nikotin dan gas karbon monoksida yang mengakibatkan terganggunya vaskularisasi ke otak. Aktivitas fisik dan kognitif yang kurang akan menurunkan B-endorfin sehingga akan menurunkan daya ingat. Aktivitas yang kurang ini juga akan menurunkan gelombang alfa di otak dan dapat menurunkan norepinefrin, dopamine dan serotonin, hal ini dapat meningkatkan depresi dan kecemasan yang akan menyebabkan demensia. Tingkat pendidikan rendah, jenis kelamin perempuan dan usia tua juga dapat menyebabkan demensia. Penelitian ini lebih menekankan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, aktivitas kognitif dan karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap demensia pada lansia di Kelurahan Sukabumi Selatan.

2.4 Definisi Operasional