2.4 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Cara ukur
Alat ukur Skala
ukur Hasil ukur
1 Demensia
deteriorasi atau
kemunduran kapasitas
intelektual diakibatkan
oleh penyakit di otak.
Sindrom ini ditandai oleh
gangguan kognitif,
emosional, dan psikomotor.
Wawancara MMSE
Mini Mental State
Examination Ordinal
1. Demensia
: nilai ≤ 24 2.
Tidak demensia :
niali 25 –
30 Folstein,
dkk, 1975
2 Aktivitas
fisik Frekuensi
aktivitas fisik yang
dilakukan responden
dalam 2 bulan terakhir
sebelum wawancara
wawancara Kuesioner
verghese, dkk, 2003
Ordinal 1.
Aktifitas fisik
rendah 11
2. Aktivitas
fisik baik ≥ 11
3 Aktivitas
kognitif Frekuensi
aktivitas responden
yang melibatkan
funsi otak dalam 2 bulan
terakhir sebelum
wawancara wawancara
Kuesioner verghese,
dkk, 2003 Ordinal
1. Aktifitas
kognitif rendah
12 2.
Aktivitas kognitif
baik ≥ 12
4 Karakteristik
responden Umur
wawancara Kuesioner
Ordinal 1.
60 – 69 tahun
2. ≥ 70 tahun
Jenis Kelamin wawancara
Kuesioner Nominal
1. Laki – laki
2. Wanita
Tingkat Pendidikan
wawancara Kuesioner
Ordinal 1.
Rendah ≤ 9 tahun
tidak tamat SD,
tamat SD, dan tamat
SMP
2. Tinggi 9
tahun tamat
SMA dan tamat
perguruan tinggi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, aktivitas
kognitif, dan karakteristik responden umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan kejadian demensia pada lansia di Kelurahan Sukabumi
Selatan tahun 2012
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mulai Bulan Juli sampai Agustus 2012.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasinya yaitu lansia berumur ≥ 60 tahun di Kelurahan Sukabumi
Selatan dengan pembatasan populasi berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Jumlah sampel sebanyak 101 diambil pada tanggal 15
– 17 Agustus 2012. Pengambilan sample dilakukan dengan cara Cluster
Random Sampling. Jumlah sampel dihitung dengan rumus : N =
Keterangan : N = jumlah sample
Z α = kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5, maka Zα bernilai 1,96
Zβ = kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20, maka Zβ bernilai 0,84 P2 = proporsi demensia, berdasarkan kepustakaan 0,24
Q2 = 1- P2 =1 – 0,24 = 0,76
P1 – P2 = ditetapkan sebesar 0,2
P1 = P2 + 0,2 = 0,24 + 0,2 = 0,44
25