Hematologi Ginjal Regulasi suhu tubuh Otot Tulang Sistem Saraf Perifer Sistem Saraf Pusat Gastrointestinal Penginderaan

d. Paru – Paru

Meningkatnya volume residual, berkurangnya efektivitas batuk dan fungsi silia, peningkatan diameter trakea dan saluran pernafasan atas, penurunan massa jaringan paru, penurunan tekanan maksimum ekspirasi dan inspirasi, berkurangnya kekuatan otot-otot pernapasan, serta kekakuan dinding dada. 13

e. Hematologi

Berkurangnya cadangan sumsum tulang akibat kebutuhan yang meningkat, attenuated retikulosis terhadap pemberian eritropoietin. 13

f. Ginjal

Penurunan massa ginjal sebanyak 25, menurunnya kapasitas konsentrasi dan dilusi, berkurangnya sekresi akibat pembebanan asam, meningkatnya ketergantungan prostaglandin ginjal untuk mempertahankan perfusi, serta menurunnya aktivasi vitamin D. 13

g. Regulasi suhu tubuh

Berkurangnya vasokonstriksi dan vasodilatasi pembuluh darah kutaneus, berkurangnya produksi keringat, dan meningkatnya suhu inti untuk mulai berkeringat. 12

h. Otot

Massa otot berkurang secara bermakna karena berkurangnya serat otot, infiltrasi lemak ke berkas otot, peningkatan kelemahan, dan berkurangnya laju metabolisme basal. 12

i. Tulang

Melambatnya penyembuhan fraktur, berkurangnya massa tulang, dan berkurangnya formasi osteoblast tulang. 12

j. Sistem Saraf Perifer

Hilangnya neuron motor spinal, berkurangnya sensasi getar terutama di kaki, berkurangnya sensitivitas terhadap suhu. 13

k. Sistem Saraf Pusat

Berkurangnya massa otak, berkurangnya aliran darah otak dan terganggunya perfusi, berkurangnya myelin dan total lemak di otak, berubahnya neurotransmitter termasuk dopamin dan serotonin, meningkatnya aktivitas monoamine oksidase, melambatnya proses sentral dan waktu reaksi. 13

l. Gastrointestinal

Berkurangnya ukuran dan aliran darah hati, terganggunya klirens obat oleh hati, terganggunya respon cedera pada mukosa lambung, berkurangnya kontraksi kolon yang efektif, dan berkurangnya absorbsi kalsium. 13

m. Penginderaan

Terganggunya adaptasi gelap, pengeruhan pada lensa, ketidakmampuan untuk fokus pada benda-benda jarak dekat presbyopia, berkurangnya sensitivitas terhadap kontras, berkurangnya lakrimasi, deteksi penghidu berkurang 50, berkurangnya rasa haus dan terganggunya kontrol haus oleh endorpin, meningkatnya respon ambang vestibuler dan berkurangnya jumlah sel rambut pada organ korti, hilangnya nada berfrekuensi tinggi secara bilateral, defisit pada proses sentral, kesulitan untuk membedakan sumber bunyi, dan terganggunya kemampuan membedakan target dari sumber bunyi. 13

n. Jaringan Adiposa